UL.27

14.4K 630 14
                                    


Acara terus berlanjut makan malam bersama, foto foto, nyanyi, dan masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan.

Keana duduk di kursi khusus untuk nya dan dengan orang tuanya. Keana hanya membicarakan masalah pekerjaan dengan papah nya di New Zealand dan dengan mamah nya Keana hanya membicarakan masalah, yah kalian tahu lah kalau anak perempuan saru satunya pergi merantau.

"Besok kamu pergi penerbangan pertama?" Tanya Laura pada anak semata wayangnya.

"Iya ma, aku juga udah kemas kemas. Paspor, kartu kredit, alamat, nomor penting dan semuanya telah ku atur mamah. Jadi Keana mohon jangan terlalu kawatir!" Ucap Keana sambil menggegam tangan laura.

"Sudah lah ma, jangan seperti itu. Nanti Keana gak tenang di sana, karna memikirkan tingkah mana!" Ucapan Harry membuat Laura sadar kalau anak nya pasti jadi kepikiran akan nya.

"Baiklah, mamah mengerti. Mama hanya ingin kamu menelpon mama selalu!" Ucap Laura sambil memeluk anak sulungnya.

"Iya mamah" ucap Keana selayaknya anak kecil yang menurut karna akan di beri permen.

"Aku naik ke atas panggung dulu!" Pamit Keana menuju ata panggung.

"Hai semua selamat malam, tidak terasa waktu terus terlewati. Sekarang waktunya saya mengungkapkan alasan saya, mengapa mengadakan pesta ini!" Ucap Keana dan langsung mendapat perhatian dari semua orang.

"Saya Adelicia Keana Pearl Marioline akan melanjutkan perusahaan papah saya yang ada di New Zealand!" Perkataan Keana mampu mengubah ekspresi semua orang kecuali orang tuanya dan teman teman nya.

"Saya memutuskan pindah ke New Zealand karna memang perusahaan di sana memerlukan saya untuk turun langsung bukan karna yang lain. maka dari itu saya membuat keras perpisahan untuk kita semua!" Ucap Keana menekan kah alasan nya pergi ke New Zealand.

"Saya tidak tahu kapan saya akan kembali, maka dari itu saya menyerahkan tanggung jawab butik saya ke Leona dan posisi sebagai waktu direktur akan saya lepas dan menyerahkan kepada pihak perusahaan kembali." Ucap Keana tanpa ada jeda.

"Baiklah itu saja yang akan saya bicarakan. Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu!" Ucap Keana sebelum turun dari Panggung.

Keana berjalan ke arah Laura dan Harry untuk mengucap kan salam perpisahan, karna setelah ini Harry dan Laura harus bergegas ke bandung.

"Mamah akan selalu merindukan mu!" Ucap Laura sambil memeluk Keana.

"Me to!" Jawab Keana sebelum melepaskan pelukan nya.

"Jaga anak om baik baik, om percaya sama kamu Satya! Jangan sampai dia pulang seperti dulu, kran kamu!" Ucap Harry terkesan seperti sindiran.

"Papah!" Keana merasa tak enak dengan Satya, karna menurut Keana satya telah berubah.

"Papah mu benar Kea, om bisa percaya pada saya! Saya akan menjaga anak om, seperti menjaga diri saya sendiri!" Ucap Satya sambil menatap Harry.

"Baiklah om percaya pada mu!" Ucap Harry sambil menepuk pundak kiri Satya.

"Kalau begitu kami pergi dulu!" Pamit Laura saat supir pribadi nya mengatakan mereka harus pergi sekarang.

"Bye mamah, bye papah!" Ucap Keana saat melihat Harry dan Laura sudah pergi menggunakan mobil mereka.

"Kamu tunggu di mobil saja, aku mau pamit pada teman teman ku dulu!" Ucap Keana dan Satya mengerti kalau Keana ingin di beri waktu dengan teman teman nya.

"Baiklah, aku tunggu di mobil. Kita akan berangkat jam 6 pagi dan sekarang udah jam 1 pagi, jadi jangan terlalu lama!" Ucap Satya mengingat kan jadwal penerbangan mereka.

"Em, aku ke sana dulu!" Ucap Keana dan bergegas pergi ke arah Anggel, Austin dan Leona.

"Sampai jumpa!" Ucap Keana sambil memeluk Leona.

"Em, maaf karna a tak bisa ikut dengan mu, padahal aku ingin. Tapi urusan ku masih banyak di sini, tapi tenang saja butik mu akan ku urus kok!" Ucap Leona sambil masih memeluk Keana.

"Em.. aku pasti akan kesepian di sana. Aku harap urusan mu segera selesai." Ucap Keana sesudah melepaskan pelukan nya.

"Em.." balas Leona dengan raut wajah sedih.

Keana berpaling ke arah Anggel. Keana dapat melihat air mata Anggel. Keana menghapusnya dan langsung memeluk Anggel.

"Terimakasih banyak sudah menjadi sahabat ku, sudah membantu ku dalam keadaan susah dan terimakasih sudah berada di sisi ku beberapa tahun ini!" Lirih Keana.

"Kau sahabat ku, sudah sepantasnya aku seperti itu pada mu!" Balas Anggel sesudah melepaskan pelukan Keana.

"Aku akan mengunjungi mu selalu!!!!" Ucap Anggel

"Aku pegang janji mu!" Ucap Keana seperti anak kecil.

Keana berpaling ke arah Austin dan sudah mengulurkan tangan nya.

"Aku harap kau bisa bersama nya? Dia sangat baik dan aku yakin kalian akan cocok!" Bisik Keana.

"Em.... kita lihat nanti. Sudah lah aku akan sering datang untuk melihat adik kecil ku!!!! Dan ingat jangan pernah termakan omongan pria di sana, kalau Satya macam macam telpon aku, kalau....." Ucap Austin seperti seorang kakak kandung yang menasehati Adek nya yang akan merantau di negeri orang.

"Iya, iya kak! Kalau begitu aku pergi dulu. Satya sudah menunggu di luar. Bye!!!!" Pamit Keana meninggalkan mereka bertiga yang masih harus mengurus administrasi tempat yang mereka gunakan untuk perpisahan Keana.

"Kea!" Keana menghentikan jalan nya dan berbalik. Keana melihat dua orang yang akan menjadi masa lalu nya.

Keana tersenyum palsu dan menunggu mereka sampai mereka ada di depan Keana.

"Ada apa?" Tanya Keana hangat, karna menurut Keana ini akhir pertemuan mereka.

"Em.... Aku hanya ingin bilang sampai jumpa di lain waktu. Aku senang sempat mengenal mu, tapi aku sedih karna kau pergi begitu cepat. Padahal aku masih ingin jalan jalan seperti beberapa bulan yang lalu!" Lirih Sally sambil menunjukan muka sedih nya.

"Em, aku juga. Tapi apa boleh buat perusahaan di sana membutuhkan kan ku." Balas Keana dengan alasan simpel nya.

"Sal, boleh biarkan bakau ngomong berdua sama Keana. Ini kunci mobilnya kamu bisa nunggu aku di mobil kan!" Ucap Aaron dan di anggukan oleh Sally.

"Aku harap bukan karna aku, alasan utama kamu pergi. Karna jika benar itu akan menjadi beban bagi ku dan aku merasa bersalah pada mu!" Ucap Aaron datar, tak ada yang menandakan kalau Aaron sedih akan kepergian Keana, itu lah yang di lihat Keana.

"Jangan merasa bersalah apalagi terbebani karna aku pergi bukan karna kamu! Simpan saja rasa bersalah mu untuk orang lain yang kau sakiti. Kalau begitu aku pergi dulu!" Ucap Keana dengan cepat, karna Keana benci suasana dingin ini.

"Tunggu!" Aaron menahan Keana dengan memegang tangan Keana.

Keana memutar badannya, melihat tangan yang di pegang Aaron dan berahli melihat Aaron.

"Maaf!" Ucapan Aaron mengadakan rasa bersalah nya.

Keana tersenyum kecut dan melepaskan tangan nya dari Aaron dengan mudah, karna Aaron tak menggenggam dengan keras.

"Jangan mengucapkan maaf, karna aku sudah melupakan masa lalu. Jika kau merasa bersalah pada ku, jangan kembali di hadapan ku!" Ucap Keana sebelum pergi meninggalkan Aaron.

Berlari lah selagi kau bisa berlari dan berhenti lah jika kau tak bisa berlari lagi, ada aku disini menunggu mu selalu

~

Salam hangat aprivane

Unrequited LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang