UL.7

11.5K 627 14
                                    


Keana kembali ke tempat duduk nya dan langsung mendapat banyak pujian dari teman arisan Ara-Mamanya Aaron.

"Ma, Keana ke toilet dulu yah sebentar!" Pamit Keana pada Ara.

"Pergilah cepat kembali!"

Setelah mendapat izin dari Ara-Mamanya Aaron, Keana pun pergi ke toilet setelah pamit ke belakang pada teman arisan Ara.

"Hai jeng maaf aku telat!" Seorang wanita umur
50 an datang bersama pria di sampingnya yang berumur 20 an.

"Gak apa jeng!" Ucap Ara.

Wanita itu duduk bersama anak laki lakinya.

"Katanya mau kenalkan menantu mu, mana?" Tanya Wanita tersebut dengan penasaran.

"Oh calon mantu ku lagi ke toilet!" Ucap Ara dnegan senyum yang terlihat anggun di wajah nya.

"Oh!"

"Hai jeng ini anak mu?" Tanya Mama Leona dengan tatapan kagum pada anak laki laki wanita tersebut.

"Iya jeng, baru pulang dari New York langsung ke sini." Ucap Wanita tersebut sambil melihat ke Mama Leona.

"Siapa nama mu?" Tanya Mama Leona.

"Nama saya Satya tan!" Ucap Laki laki tersebut dengan sopan.

"Oh udah ganteng, baik, pintar, sopan lagi. Mantu Idaman ini!" Puji wanita berbaju biru dan langsung di setujui oleh semua wanita lainya.

"Kamu udah lulus?" Tanya Ara.

"Udah tan, baru satu tahun uang lalu dan sekarang juga kerja di New York!" Ucap Satya dengan senyum manis dan di tambah lesung pipit di kedua pipinya.

"Maaf tel...lat." Ucap Keana sempat menggantungkan katanya karna melihat pria yang baru duduk tepat di depan nya.

"Oh iya jeng Nara ini calon mantu ku!" Ucap Ara memperkenalkan Keana pada Nara-Mamanya Satya.

"Oh Adelicia apa kabar?" Tanya Nara yang memang sudah mengetahui Keana dari beberapa tahun yang lalu.

"Hai tante, baik seperti yang tante liat." Balas Keana dengan canggung.

Keana pun duduk di tempat duduk nya kembali dengan posisi berhadapan dengan satya.

"Kamu udah kenal sama tante Nara Ke?" Tanya Ara.

Belum sempat Keana menjawab pertanyaan Ara, Nara-Mamanya Satya sudah menjelaskan.

"Iya lah jeng, kau mantu jeng Adelicia saya mah setuju jeng." Perkataan Nara-Mamanya Satya langsung membuat semua orang bingung, apa hubungan Nara-Mamanya Satya dengan Keana.

"Adelicia kan dulu pas kuliah di New York satu universitas dengan Satya. Mereka dulu juga pernah jalin hubungan dan saya saat itu setuju banget. Tapi entah mengapa mereka putus tiba tiba, yah sudah lah itu berarti belum jodoh!" Fakta baru yang di ungkapkan Nara-Mamanya membuat semua orang semakin bingung.

"Lalu kenapa jeng setuju banget Keana sama Aaron?" Tanya Mamanya Leona sinis.

"Oh Adelicia itu anaknya baik banget, dulu dia sering ke rumah bantu saya masak, teman kan belanja, dia juga sering membantu saya berkebun. Pokoknya gak nyeleneh dapat mantu kaya Adelicia." Ucap Nara-Mamanya Satya.

Semua berjalan dnegan baik kecuali kecanggungan yang tercipta antara Keana dan Satya sedangkan Aaron hanya mengamati Keana dan Satya bergantian.

"Yah sudah sampai jumpa lagi jeng!"

Tanpa terasa acara telah selesai, Keana yang awalnya datang bersama Ara kini pulang bersama Aaron.

"Ada apa dengan mu dan Satya, kalian tampak canggung dan aku rasa kalian putus tidak dnegan baik baik!" Perkataan Aaron sama sekali tak di tanggapi Keana, Keana hanya terus berjalan menuju mobil Aaron.

"Aku dengan aku cinta pertama mu, tapi kayanya itu hanya kepalsuan. Buktinya kau pernah menjalin hubungan dnegan pria lain." Perkataan Aaron membuat Keana berhenti dan berbalik ke arah Aaron.

"Banyak hal yang tidak kau ketahui tentang ku, Banyak hal yang tak perlu kau ketahui tentang ku, banyak hal yang ku simpan dari mu, dan kau tak perlu mencari tahu apa yang terjadi pada ku. Karna jika kau perduli pada ku, kau tak akan membuat ku menderita seperti ini!" Ucap Keana pertama kali dengan datar di depan Aaron.

Aaron melangkahkan kakinya menuju Keana berdiri. Aaron semakin mendekat dan Keana masih tetap diam tanpa mundur sedikit pun.

"Kau tak takut dengan ku?" Tanya Aaron dengan sorotan mata yang tajam.

"Tak ada yang perlu ku takuti dari mu mulai sekarang! Kau hanya pengecut yang berani hanya dengan perempuan!" Ucap Aaron dengan penuh penekanan di setiap kata.

Aaron ingin membalas ucapan Keana namun suara wanita menghentikan langkah nya.

Aaron berbalik dan benar dugaan nya Leona kekasih nya, pacarnya sekaligus Sekretarisnya.

"Aku ingin berbicara pada mu?" Ucap Leona dengan lembut.

"Baiklah. Keana kau masuk ke mobil duluan!" Perintah Aaron dan Keana pun Langsung pergi.

"Aku lihat dari tahu kau seperti mendekat pada nya?" Tanya Leona lembut dengan memberikan tatapan sedih pada Aaron.

"Tidak bukan kah sudah ku bilang kalau aku hanya melakukan ini untuk suatu musi. Percayalah pada ku, kalau kau tak percaya untuk apa hubungan kita lanjut sampai sekarang. Apa kau ingin kita akhiri hubungan ini!" Ucap Aaron sedikit kesal pada Leona yang datang di waktu yang tidak pas.

"Maaf, maafkan aku. Aku percaya padamu. Maaf kan aku!" Lirih Leona dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu!" Aaron pergi begitu saja tanpa menghapus air mata Leona.

Maaf kan aku Leona, aku memang mencintai mu tapi dendam ku lebih besar dari pada cinta ku padamu. Bahkan jika ku harus melepaskan mu, maka akan ku lepas kan kau.

Aaron berjalan ke arah mobil namun tak melihat Keana ada di dalam mobilnya. Aaron mengeluarkan IPhone nya dan menekan beberapa angka.

"Dimana?" Tanya Aaron datar.

"Tunggu sebentar aku lagi di toilet!" Ucap Keana dan langsung mematikan telepon dari Aaron sepihak.

Aaron pun memutuskan menunggu Keana di dalam mobil sambil memainkan ponselnya.

5 Menit Yang lalu, Keana baru mau masuk mobil namun telah di cegah sebuah tangan yang berada di pundaknya.

"Ada apa?" Tanya Keana dingin tanpa mau melihat tangan siapa yang berada di bahunya.

"Ku mohon dengarkan penjelasan ku dulu Keana!" Ucap Satya dengan suara yang menandakan rasa bersalah.

Keana menutup pintu yang sempat di buka sedikit dan berjalan menjauh dari pakiran dan di susul dari belakang oleh Satya.

"Bicaralah sekarang." Ucap Keana sambil menatap Satya dengan tatapan yang tak bisa di tebak.

"Aku akui aku salah, aku menduakan mu. Aku berpaling dari mu hanya karna dia, aku akui aku memanfaatkan mu hanya untuk mendapatkan nya. Saat dia melihat ku, aku langsung meninggalkan mu. Maaf kan aku, aku tak bisa tenang karna kau tak memaafkan ku!" Ucapnya dengan rasa bersalah.

"Heh... jujur Satya aku tak bisa memaafkan mu, walaupun jujur aku berpacaran dengan mu hanya untuk membuat aku move on. Tapi setidaknya aku berusaha untuk mu, untuk hubungan kita tapi kau. Kau sendiri yang mengatakan kita akan melupakan masa lalu bersama namun apa yang ku dapat, kau pergi." Ucap Keana tak tertahan lagi dengan emosi yang sudah di tahannya dari awal melihat Satya.

"KAU PERGI BEGITU SAJA SELAMA SATU BULAN DAN KEMBALI DENGAN KATA MAAF ITU TAK MUDA SATYA!" Teriak Keana dengan tatapan benci nya pada Satya.

Baru satya ingin membalas namun nada dering ponsel Keana berbunyi.

"Dimana?"

"Tunggu sebentar aku lagi di toilet!" Ucap Keana langsung mematikan telepon nya dengan sepihak.

Keana pun langsung pergi meninggalkan Satya yang masih diam, karna ucapan Keana menandakan rasa sakit yang Keana rasakan dulu.

~

Salam hangat Aprivane

Unrequited LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang