UL.37 END

20.4K 466 15
                                    


Keana memandang dirinya di depan cermin yang besar. Gaun berwarna putih panjang telah terpasang di tubuh tinggi nya.

Keana masih tak percaya Austin dan Anggel menikah di bulan Februari, Leona dan Satya menikah di bulan Juli dan sekarang Keana dan Austin di bulan Desember.

"Cantik banget sih, adik kecil ku ini!" Sudah berkali kali Leona menggoda Keana yang terlihat grogi.

"Mau nikah yah?" Goda Leona lagi.

"Cie..."

"Leona sudah lah, Kasian Keana. Di grogi jangan kamu buat dia semakin grogi!" Ucap Anggel yang bau datang dengan perut yang membuncit.

"Is, ini lagi ibu hamil muncul tiba tiba!" Protes Leona saat melihat Anggel datang dengan gaun longgar.

"Kamu ini, kamu pikir aku setan!" Ucap Anggel sambil berjalan ke arah Keana.

"Sudah lah, kalian membuat aku semakin grogi!" Keana mulai protes pada kelakuan dua saudara angkat nya.

"Maaf aku tak bermaksud. Santai saja Kea, kamu hanya tinggal mengucap kan janji mu saja! Okay, tenang!" Anggel menggenggam tangan Keana seakan memberi ketenangan.

"Tapi aku grogi kak!" Ucap Keana dengan raut wajah yang menunjukan kalau ada kekawatiran di sana.

"Keana santai sayang, anggap saja kamu lagi fashion show!" Ucap Laura yang datang tiba tiba.

"Mamah ini beda!" Ucap Keana dengan suara yang grogi.

"Santai Kea!" Timpal Leona.

"Anggel mamah bilang kamu gak boleh berdiri terlalu lama sekrang duduk kandungan kamu itu masih 4 bulan Anggel!" Ucap Laura kesal karna putri sulung nya yang selalu melupakan perkataan nya.

Tepat seminggu pernikahan Anggel, bunda Anggel meninggal dan itu menjadi pukulan berat bagi Anggel. Anggel menangis dan menangis terus menerus dan Austin hanya bisa menenangkan nya. Maka dari itu Laura yang sekarang menjadi mamah sekaligus Bunda bagi Anggel.

"Maaf mamah, Anggel lupa!" Ucap Anggel dan langsung duduk di samping Leona.

"Tenang lah sayang, jangan grogi! Tenang okay, pernikahan kamu akan di adakan 30 menit lagi, jadi mama mohon tenang kan lah dirimu!" Ucap Laura mencoba membuat Keana tenang.

"But-" Ucapan Keana terpotong karna Leona datang dang memeluk Keana.

"Percayalah semua kan baik baik saja, perjalan yang sudah kalian lewati berdua sudah begitu sulit dan yakin kan dirimu sekarang waktunya kau masuk ke dunia bahagia mu!" Bisikan Leona membuat Keana meneteskan air matanya.

Keana tak percaya dengan semua ini, awalnya Keana tak terlalu dekat dengan Leona tapi sekarang lihat lah mereka saling menguatkan dan selalu ada.

"Baiklah!" Ucap Keana sambil mencoba menenangkan dirinya.

"Mamah senang deh, awalnya mamah hanya memiliki satu putri tapi sekarang mama memiliki 3 putri dan di tambah sebentar lagi 1 anggota baru akan datang! Mamah senang sekali!" Ucap Laura sambil menghapus jejak air mata yang jatuh.

Keana, Leona dan Anggel berjalan menuju Laura dan memeluk nya.

"Anggel bersyukur Tuhan mengirimkan mamah dan papah di saat Anggel merasa terpukul. Anggel merasa kalau mamah dan papah adalah kado yang Tuhan berikan pada Anggel!" Ucap Anggel sambil masih memeluk Laura.

"Leona juga bersyukur di saat kedua orang tua Leona sibuk dengan kerjaan nya, mamah dan papah selalu ada di sisi Leona dan Leona bersyukur karna di pertemukan sama kalian. Apalagi Sekarang Leona memiliki saudara yang sangat baik pada Leona!" Ucap Leona masih sambil memeluk Laura.

"Keana yang paling bersyukur karna Keana mendapatkan keluarga yang snagt sangat baik. Keana bersyukur mempunyai mamah dan papah yang selalu ada bersama Keana. Kena juga bersyukur memiliki saudara yang selalu ada di sisi Keana." Ucap Keana.

Posisi pelukan 4 perempuan tersebut masih berlangsung, hingga 4 orang pria datang membuat mereka melepaskan pelukan mereka.

"Ayo acara akan dimulai!" Ucap Austin sambil memberi tangan nya pada Anggel.

"Em baiklah. Aku duluan!" Pamit Anggel dengan tangan yang telah bersatu dengan tangan Austin.

"Ayo kita juga harus keluar!" Ucap Satya pada Leona.

"Baiklah, Aku juga duluan ma pa!" Pamit Leona sebelum berjalan beriringan dengan Satya.

"Putri papah sangat sangat cantik, papah bersyukur karna bisa melihat ketiga putri papah menikah dan Papah senang karna bisa mengantar mu menuju altar. " Ucap Harry sambil tersenyum pada putrinya.

"Keana juga senang papah!" Jawab Keana.

"Bukan hanya putri kita saja papah, tapi menantu kita juga sangat sangat tampan!" Pujian Laura membuat Aaron tersenyum.

"Terima kasih pujian nya mamah!" Balas Aaron.

~

Keana meletakan tangannya di atas tangan Aaron saat Harry telah turun ke bawah. Keana dan Aaron berjalan ke arah Altar.

Sekarang waktunya pengucapan janji suci pernikahan.

"Saya Aaron Axton Blaxton Makenxo mengaku dan menyatakan di sini, di hadapan Alalh dan Pendeta serta jemaat yang hadir sebagai saksi, bahwa saya mengambil Adelicia Keana Pearl Marioline sebagai isteri yang sah, dan saya sebagai suami yang setia akan tetap mengasihi dan melayani dia pada waktu suka maupun duka, pada waktu sehat maupun sakit dan akan memelihara dia dengan setia. Saya berjanji akan menuntut hidup suci dengan isteri saya dengan menyatakan kesetiaan dan iman saya di dalam segala hal kepadanya sesuai dengan Injil Tuhan Yesus Kristus." Aaron mengatakan nya dengan lancar dan tegas.

Aaron melihat wajah Keana yang masih diam, wajahnya nampak kawatir. Aaron menggenggam tangan Keana dan tersenyum pada Keana.

Keana menghembuskan nafasnya dengan kasar dan mencoba mulai mengatakan sumpah pernikahannya.

"Saya Adelicia Keana Pearl Marioline mengaku dan menyatakan di sini, di hadapan Alalh dan Pendeta serta jemaat yang hadir sebagai saksi, bahwa saya mengambil Aaron Axton Blaxton Makenxo sebagai suami yang sah, dan saya sebagai istri yang setia akan tetap mengasihi dan melayani dia pada waktu suka maupun duka, pada waktu sehat maupun sakit dan akan memelihara dia dengan setia. Saya berjanji akan menuntut hidup suci dengan suami saya dengan menyatakan kesetiaan dan iman saya di dalam segala hal kepadanya sesuai dengan Injil Tuhan Yesus Kristus."

Tanpa sadar Keana telah mengucapkan sumpah pernikahannya dengan lancar. Keana tersenyum lega dan menatap mata Aaron.

"Terimakasih!" Bisik Aaron pada Keana.

"Aku yang harusnya mengucapkan terimakasih pada mu. Terimakasih!" Bisik Keana pelan sambil tetap fokus pada proses pernikahan mereka.

Kebahagiaan terindah adalah di saat aku dan kamu menjadi kita

~
Happy Ending

Selesai untuk ekstra part mungkin ada mungkin gak ada, tapi di usaha kan ada!!!!

Salam hangat aprivane

Unrequited LOVE (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant