UL.32

14.8K 463 18
                                    

Leona dan Anggel

Flashback

Seminggu yang lalu.

Leona dan Angel menunggu pasangan mereka sedangkan Keana sibuk dengan urusan nya di butik.

"Anggel, apa gak seharusnya kita memberi kesempatan pada Aaron?" Tanya Leona hati hati, takut salah dalam berbicara.

"Kenapa kau malah mendukungnya, kau tahu bukan dia sangat jahat terhadap Keana bahkan pada mu. Sadar lah Na!" Ucapan Anggel memang mengungkapkan fakta namun entah mengapa Leona merasa kemarin Aaron terlihat merindukan Keana.

"Tapi Gel, elo tahu kan kalau Keana masih mencintai Aaron. Apa salahnya kita mencoba, kemarin aku melihatnya dan dia kelihatan rindu pada Keana!" Ucap Leona membela Aaron.

"Tapi Na, papah dan mamah gak akan setuju dengan keputusan mu!" Perkataan Anggel menyadarkan Leona kalau Harry dan Laura pasti menentang ini semua.

"Baiklah urusan mereka serah kan ke gue, aku hanya butuh bantuan mu jika aku membutuhkan. Bagaimana?" Tanya Leona dan di jawab anggukan kepala dari Anggel.

"Wah, calon istri kita kayanya abis berdebat deh!" Ucap Satya duduk di sebelah Leona.

"Yap benar kata m!" Timpal Austin dan duduk di samping Anggel.

"Okay karna kalian sudah datang, ada yang ingin gue bicarakan pada kalian!" Ucap Leona dan langsung mendapat perhatian dari Satya maupun Austin.

"Apa?" Tanya Satya bingung.

"Gue pengen buat papah Harry dan mamah Laura bertemu dengan Aaron!" Perkataan Leona mmebuat Austin marah tapi tidak dengan Satya.

"Elo kenapa sih Leona, elo pengen buat adik gue sakit lagi karna cowok seperti dia! Gue enggak setuju!" Austin pergi begitu saja dan di susul oleh Anggel.

"Biar gue yang urus Austin!" Ucap Anggel sebelum benar benar pergi.

"Kamu juga mau marah sama keputusan aku?" Tanya Leona takut kalau Satya juga gak setuju dengan rencana nya.

"Enggak kok, aku setuju sama keputusan mu. Sekarang waktunya Keana menemukan cina sejati nya!" Ucap Satya

"Terimakasih sudah mendukung aku!"

"Sama sama!"

~

Austin masih marah pada Leona sampai sampai Austin mendiamkan Anggel yang dari tadi melihat Austin menyetir.

"Masalah gak selesai jika kamu hanya diam. Awal nya aku gak setuju sama keputusan Leona, tapi jika ku pikirkan yang berhak memutuskan hanya Keana!" Ucapan Anggel membuat Austin melirik Anggel sekilas.

"Aku tahu Anggel, Tapi kau tahu bukan Keana berkali kali sakit hati karna Aaron dan kau-" Ucapan Austin terhenti karna agak ya yang baru di utarakan Anggel.

"Kau juga melakukan hal yang sama, kau tak eka akan perasaan ku. Tapi sekrang kau melihat ke pada ku dan aku menerima mu. Biarkan Aaron mencoba seperti yang kau lakukan."

Austin menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Baiklah terserah pada mu!"

Persetujuan Austin langsung membuat Anggel memberi kabar pada Leona dan Leona mulai melanjutkan misinya.

Unrequited LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang