UL.23

12.9K 622 14
                                    


Leona menatap Keana dengan tatapan sedih. Bukan karna Leona merasa kasian, tapi karna Leona merasa kalau selama ini Leona salah menilai Keana.

Keana perempuan yang baik, manis, bisa menjadi teman curhat, bahkan sahabat yang baik. Leona merasa menyesal pernah berburuk sangka pada Keana.

"Maaf!" Kata yang jarang di ucapkan Leona, dengan begitu spontan keluar dari mulut Leona.

Keana hanya tersenyum. "Kau tak salah menilai ku! Wajar seorang kekasih cemburu karna wanita lain yang selalu mengikuti kekasih nya kemana pun!"

Leona meminum jus nya dan meletakan di atas meja.

"Kau tahu Kea, aku lebih suka melihat mu dengan Aaron dari pada Wanita itu. Kau tahu kemarin aku ingin bertemu Aaron tapi wanita itu melarang ku menemui nya!" Perkataan Leona membuat Keana sedikit berpikir.

"Tunggu dulu! Bukan kah kau pernah bertemu Aaron setelah kamu batal menikah. Lalu kenapa kau ingin bertemu lagi dengan nya?" Tanya Keana bingung.

"Ia kau benar aku pernah bertemu dengan nya sekali setelah kau dan dia gagal menikah. Dan ku akui dia meminta maaf pada ku dan tentu aku tak memaafkannya." Ucap Leona sambil mengubah posisi duduknya dnegan menurunkan kakinya dari atas sofa.

"Lalu kenapa mencari nya lagi?" Tanya Keana.

"Ingin mengucapkan terimakasih dan kata perpisahan!" Ucap Leona santai.

"Oh kukira apa!" Ucap Keana sebelum beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Leona yang ikut berdiri.

"Ke balkon, aku juga ingin cerita tapi bukan disini. Di sini tidak ada angin dan aku tak suka cerita jika tidak di ditemani angin!" Ucap Keana sebelum pergi meninggalkan ruang tamu dan di ikuti Leona.

Leona duduk di samping Keana sambil melihat jalan raya yang masih terlihat ramai walaupun sudah hampir tengah malam.

"Kau tahu Leona. Aku sangat cemburu pada mu!" Keana mulai membuka suaranya.

"Kenapa?" Leona bertanya sambil menunjukan ekspresi terkejut.

"Karna kalau bisa menggenggam tangannya sedang kan aku, melihatnya saja sudah. Kau selalu bisa melihatnya selama 2 tahun lebih sedang kan aku baru bertemu dnegan nya beberapa bulan yang lalu. Miris sekali hidup ku. Di tinggal nikah lagi!" Ucap Keana santai seperti cerita bersama sahabat.

Keana akui Keana menyukai Leona yang nyambung di ajak bicara, apalagi soal patah hati. Keana sangat nyambung sama Leona.

"Bukan hanya pegang tangan, kami juga sering makan malam bersama, jalan bareng bahkan dia juga pernah masakan aku!" Perkataan Leona yang mengarah masa lalu yang indah membuat Keana menyenggol Leona dengan tangan nya.

"Maaf maaf!" Tawa Leona karna Keana yang tiba tiba cemberut.

"Lanjutkan cerita mu!" Ucap Leona.

"Sama seperti mu aku sangat sangat sakit, dia lebih memilih Sally. Walupun aku tahu dia memilih ku juga karna sally." Perkataan Keana begitu ambigu di telinga Leona.

"Maksud mu?"

"Sudah lah jangan di pikirkan, lebih baik kita bicara yang lain!" Keana mengalihkan pembicaraan karna Keana belum bisa terlalu percaya pada Leona.

"Kau tak percaya pada ku!" Perkataan Leona di anggukan Keana.

"Wajar sih!" Ucap Leona.

Semalaman mereka berbicara tentang masalah patah hati mereka. Leona memberi saran pada Keana dan sebaliknya Keana memberi saran pada Keana.

Unrequited LOVE (END)Where stories live. Discover now