UL.16

11.3K 546 11
                                    


"Hai tumben kau datang ke kantor ku, ada apa?" Tanya Austin sambil berjalan ke arah Keana.

"Aku ingin berbicara pada mu, apa tak boleh?" Tanya Keana pura pura marah.

"Yah tentu saja boleh, ayo kita duduk dulu!"

Keana dan Austin duduk di sofa hitam yang letak nya di tengah tengah ruangan.

"Apa yang ingin kau bicarakan!" Tanya Austin to the point.

"Aku ingin bertanya dan aku ingin kau menjawab dengan jujur!" Ucap Keana yang terdengar serius di telinga Keana.

"Baiklah, apa yang ingin kau tanyakan pada ku!" Tanya Austin.

"Sally, apa kau kenal perempuan yang bernama sally. Lebih tepatnya GRACE SALLY CERLY!" Ucap Keana mulai serius.

Austin terdiam sejenak, raut wajah yang berubah menandakan Austin mengenal Sally. Keana menarik nafasnya dengan kasar begitu juga menghembuskan nya.

"Jawab lah, aku tak ingin dengar kebohongan lagi karna aku tahu ssebenarnya. Aku hana butuh fakta dari mulut mu, aku hanya ingin mendengar langsung dari mu. Aku muak, aku capek, aku lelah." Teriak Keana dan membuat Austin semakin terdiam.

Austin tak pernah melihat Keana yang sangat sangat marah, sama seperti Aaron, ini pertama kali bagi Austin melihat Keana sangat sangat marah.

"Ku mohon kau hanya tinggal menjawab, tanpa kebohongan!" Ucap Keana dengan menurunkan volume suaranya.

"Baiklah akan ku jelaskan semuanya!"

Keana menatap Austin yang menajamkan matanya dan melipat kedua tangannya. Seperti meminta kekuatan, Austin bercerita dengan menutup matanya.

"Kami bertiga satu sekolah, Sally 1 SMA, Aku 2 SMA dan Aaron 3 SMA! Malam itu sally mengungkapkan cintanya pada ku, tapi aku menolaknya karna aku mencintai perempuan lain!"

"Apa itu aku!" Tanya Keana ragu.

"Em!"

"Aku menolaknya dengan sedikit kata kata yang menurut ku menyinggung perasaan nya. Malam itu aku sangat ingat hujan baru turun dan membasahi kami berdua. Dia menangis dengan air hujan yang menemaninya. Aku tak bisa berbuat apa apa, karna aku tak ingin menyakitinya lebih dalam kalau aku memberi harapan pada nya." Ucap Aaron sambil masih memejam kan matanya.

"Lalu?" Tanya Keana karna Austin tak melanjutkan ceritanya.

Austin membukan matanya yang hitam legam. Keana dapat melihat luka di mata Austin, mata yang jarang sekali Austin perlihatkan padanya.

"Malam itu juga Aaron datang menghampiri ku. Tanpa berkata apapun Aaron langsung memukulku, saat ku tanya ada apa dengan nya. Di menjawab kalau aku menyakiti cinta nya. Saat itu aku langsung tahu kalau Aaron mencintai Sally."

Keana masih menjadi pendengar yang baik, sangat baik.

"Keesokan hari nya, sekolah memberi tahu kalau Sally meninggal semalam karna mengiris pergelangan tangan nya. Saat itu juga Aaron langsung membentak ku dan membuat ku di drop out dari Sma dan maka dari itu aku pindah ke New York!" Ucap Austin panjang lebar.

Keana mencerna dengan baik dan Keana dapat satu kesimpulan yang membuatnya merasa bersalah. Dia lah masalah utamanya. Dia lah pokok masalah nya.

"Maka dari itu kau pergi begitu saja dari indonesia?" Tanya Keana.

"Em..."

Keana bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah jendela besar menghadap jalan raya.

"Semuanya karna diri ku. Aku masalah utama di sini, semua berawal dari diri ku. Seandainya tak ada diriku aku yakin kau akan membuka hati mu untuk sally bukan.untuk ku." Lirih Keana.

"Keana ini bukan salah mu!" Ucap Austin saat sudah berdiri di depan Keana.

"Jika seandainya Sally masih hidup apa Aaron tak akan membalas dendam pada mu lewat diriku?" Pertanyaan Keana membuat Austin membesarkan matanya.

"Dari mana kau tahu kalau-" pertanyaan Austin terpotong karna Keana langsung menjawab pertanyaan nya.

"Malam itu aku dengar semuanya dan karna malam itu aku juga mengetahui siapa sally!"

"Lalu apa ynag akan kau lakukan, melanjutkan pernikahan yang tak akan memiliki akhir bahagia atau mengakhirinya?" Tanya Austin pada Keana yang masih diam memandang jalan raya di luar.

"Aku memilih mengakhirinya tapi melanjutkan nya!" Perkataan Keana begitu ambigu di telinga Austin dan hal itu membuat Austin mengerutkan dahi nya.

"Apa maksud mu, aku tak mengerti. Menghentikan nya tapi melanjutkannya!" Austin menatap Keana dengan tatapan seperti mencari jawaban.

"Aku akan menghentikan nya tapi setelah melanjutkannya! Datang lah ke pernikahan ku. Jawab akan kau temukan disana!" Keana berjalan mengambil tas yang di letakkan di sofa.

"Apa maksud mu ke, apa kau sudah gila. Kau mengetahui nya tapi kau masih melanjutkannya!" Ucap Austin tak percaya akan pikiran Keana.

"Kalian lah yang buat ku seperti ini. Datang saja, kau akan mendapat jawab nya. Bukan aku yang menghentikannya tapi Aaron. Dialah yang haus menghentikan nya." Ucap Keana pergi menuju pintu keluar.

Keana membuka pintu keluar dan berdiri di antara ruangan Austin dan ruangan lainnya.

"Aku mohon jangan beritahu siapa pun dulu tentang ini dan aku juga ingin beritahu Anggel sudah pergi ke New York. Bukalah hati mu sedikit untuk orang lain, maka aku yakin kau akan menemukan cinta sejati mu!" Ucap Keana sebelum benar benar hilang dan di gantikan oleh pintu.

Aku ingin membuka hati ku, namun tak bisa Keana.

~

Seminggu telah berlalu dan sekarang saat nya Keana menemui Sally. Keana akan membantu Sally mengingat ingatannya sebelum pernikahan nya dan Aaron di laksanakan.

"Ke, untuk apa kau bawa aku ke taman?" Tanya Sally bingung karna Keana mengatakan akan membantu sally mengingat tenang masa lalunya.

"Ini taman yang sering kau kunjungi bersama Aaron! Apa kau ingat Aaron!" Tanya Keana pada Sally dan mendapat jawaban gelengan kepala dari Keana.

Kalau kalian tanya kenapa Keana tahu tentang taman ini, Keana meminta orang kepercayaan nya untuk mencari tahu tentang Sally. Dan Keana mendapatkan informasi kalau Sally dan Aaron sering ke sini.

"Ke apa kau mengenal Aaron, seperti apa dia. Apa aku mencintai nya karna orang pertama yang berusaha untuk kau kembalikan ke ingatan ku adalah dirinya!" Tanya Sally saat sudah duduk di bangku taman.

"Aaron bukan orang yang kau cinta, tapi dia sangat mencintai mu. Dia pria yang dingin, perkataan nya selalu kasar, selalu memberikan dirinya sendiri dan tak pernah memikirkan perasaan orang lain kecuali dirimu. Dia sangat sangat mencintai mu, melebihi apapun. Jadi ku mohon coba lah ingat!" Ucap Keana sambil menatap sally yang sepertinya mencoba mencerna informasi dari Keana.

"Apa aku tak memiliki orang yang ku cinta dan apa dia tak membalas perasaan ku atau malah dia membalas perasaan ku?" Tanya Sally antusias.

"Yang ku tahu ada satu pria yang kau cintai namun dia tak membalas cinta mu. Austin namanya austin dia kakak kelas 1 tingkat dari mu!" Jujur Keana pada Sally.

"Seperti apa dia?"

"Dia pria yang baik, mengerti perasaan orang lain, manis, pintar, tinggi dan yang pasti dia jarang menyakiti hati perempuan." Ucap Keana seperti yang Keana ketahui tentang Austin.

"Ah.. pantas aku lebih menyukai Austin dari pada Aaron." Lirih sally.

"Ku mohon bantu aku agar mengingat mereka!" Ucap sally dan di anggukan kepala oleh Keana.

~

Salam hangat aprivane

Unrequited LOVE (END)Where stories live. Discover now