part 2

26.8K 1.7K 15
                                    

Aku memejamkan mata ku dan membenturkan kepala ku dimobil untuk menghilangkan hayalan aneh ini.

Aku menoleh. Tidak ada apapun. Aku membuka pintu mobil dan ingin masuk kedalam mobil namun...

"Alexa Elysia Petrova."

Aku menoleh kebelakang dan melihat sebuah mata terang diantara semak-semak.

Sial.

Apakah itu hantu. Aku berteriak dan berlari entah kemana yang penting aku berlari menjauhi tempat itu, bahkan aku sudah tidak memperdulikan mobilku yang mogok itu.

Aku terus berlari tanpa tujuan sampai aku sadar bahwa aku sudah berada ditengah hutan.

"Sial. Mengapa aku malah berlari kedalam hutan," ujar ku dengan nafas yang tersenggal-senggal seraya memegang lutut ku dan salah satu tangan ku menyentuh pohon besar.

Aku melihat keselelilingku dengan takut namun aku tidak mau berlari lagi aku sudah sangat lelah, rasanya kaki ku seperti ingin lepas saja. Aku bersandar dipohon besar dan merosot ketanah hingga terduduk ditahan.

"Aarrgghhh dasar alas kaki baru sialan, ku ajak berlari seperti itu saja sudah rusak." Aku berteriak dan melemparkan alas kaki ku yang sudah rusak dengan asal.

"Alas kaki ku rusak karena terlalu lama berlari atau karena harga alas kaki ini yang murah," gumam ku lalu terkekeh sendiri.

Aku sangat lelah hingga aku menutup mataku dan aku sedikit melihat seseorang berjalan kearah ku namun aku tidak memperdulikannya karena sekarang aku sangat lelah hingga aku tertidur dibawah pohon besar itu.

***
Aku mengerjapkan mata ku dan melihat kesekelilingku.

Oh shit.

Aku berada dihutan sekarang, baiklah aku akan mencari jalan untuk keluar dari hutan ini dan menemukan mobil ku lagi kalau aku beruntung, dan aku akan menjualnya sesuai dengan rencana awalku.

Aku bangun dan berdiri aku merasakan sedikit sakit dikaki ku. Oh astaga aku lupa kalau semalam aku melemparkan alas kaki ku. Tak apa lah aku akan berjalan dengan hati-hati.

Aku terus berjalan menuyusuri hutan ini namun aku tidak menemukan jalan raya. Huh seperti nya aku bukan keluar hutan tapi semakin memasuki hutan ini.

"Sshh aduh," ringisku seraya terduduk dibawah pohon dan menatap kaki ku yang sudah luka dan penuh dengan darah.

aku benar-benar ingin menangis kali ini menatap nasib ku. Tanpa sadar aku pun terisak dan memejamkan mataku dengan menutup wajahku dengan kedua tangan ku.

"Hey kau kenapa?" Tanya seseorang menyentuh bahuku yang sedikit terguncang karena tangisanku.

Aku mendongakkan kepala ku untuk melihat siapa yang menyapa ku. Saat aku melihat siapa yang menyapa ku aku menangis bertambah kencang dan kembali menutup wajahku.

"Hey hey kau kenapa? Apa aku menyakitimu?" Tanya nya yang duduk disamping ku.

"Apa aku sudah gila sekarang karena kesialan yang terus saja terjadi padaku secara bertubi-tubi," ucapku dengan tangisanku yang belum juga berhenti.

"Tidak kau tidak gila," sahutnya.

"Dari mana kau tau aku tidak gila? Aku sudah bertemu dengan kau tadi malam dan kau langsung menghilang begitu saja..." aku terdiam sesaat dan membuka mata ku menatap wajah pria itu yang kutemui tadi malam.

"Kau hayalan ku kan," cicitku dan pria itu tertawa.

"Kau ini lucu sekali."

"Ayo ikut aku, kita obati luka mu," ajak nya aku menatapnya yang sudah berdiri didepanku seraya membersihkan celananya yang kotor karena terduduk di tanah disampingku.

You're Mine!!! (Werewolf)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora