part 16

8.9K 735 11
                                    

"Wow sepertinya Alexa sangat menikmati nya hahaha." Teriakan Daniel membuat ku tersadar apa yang ku lakukan sekarang.

Aku membuka mata ku dan mendorong Aldrich hingga ciuman ini terlepas. Aldrich tersenyum menatap ku sambil mengusap bibir bagian bawah ku.

Astaga. Astaga. Tatapan nya membuat ku sedikit bergetar.

"Manis," ucap Aldrich seraya tersenyum.

Aku dengan cepat memalingkan wajah ku tidak ingin melihat wajah nya lagi. Tatapan nya berbahaya.

Suara gemuruh tepuk tangan dan teriakan memenuhi ruangan besar ini.

"Alexa," panggil Aldrich membuat ku menoleh kepada nya.

"Pipi mu memerah." Aldrich mengusap pipi ku pelan membuat ku tersentak.

Aku menjauhkan wajah ku dari tangannya dan tidak lagi memandang wajah nya.

Aldrich terkekeh dan berbicara tepat di telinga ku, " kau milik ku sekarang."

Aku sedikit bergetar ketika Aldrich berbicara seperti itu.
Ada apa dengan diriku sebenarnya, mengapa setiap Aldrich bertingkah seperti itu aku seperti ini.

"Ayo." Aldrich menarik tangan ku.

"Kemana?" Tanya ku sedikit panik karena memikirkan hal-hal yang tidak-tidak.

"Jangan berpikir aneh, belum waktu nya tenang saja."

Belum waktunya? Blm waktunya apa? Menjadi santapan mereka? Menjadi persembahan mereka? Atau...

"Kita akan ke taman belakang," lanjut nya dan aku hanya mengangguk mengikuti Aldrich yang berjalan sambil menggenggam tangan ku.

Para tamu yang berdatangan juga mengikuti ku dan Aldrich berjalan ke arah taman.

"Duduklah."

Aku duduk di bangku panjang yang cukup untuk dua sampai tiga orang, yang sudah pasti itu tempat untuk ku dan Aldrich. Bangku empuk berwarna putih dengan motif bunga unik menghiasi bangku ini dan tidak lupa ukiran di sandaran bangku ini berbentuk bulan dan serigala kecil dibawah nya, sangat lucu dan cantik kalau aku tidak ingat bahwa sebagian besar orang-orang ini adalah serigala.

Taman di desain semenarik mungkin dengan bunga-bunga, daun yang menjuntai semakin mempercantik tempat ini. Beberapa makanan kecil dan ada satu tempat yang menarik perhatian ku, gelas-gelas berisikan cairan merah yang berada dekat di pohon besar yang juga dihias dengan daun dan beberapa bunga. Apakah itu darah atau bukan? Aku belum pernah melihat Aldrich atau yang lainnya meminum cairan berwarna merah sebelum nya.

Uhh astaga Alexa kau seakan-akan sudah bertahun-tahun tinggal disini dan mengetahui apa saja yang mereka lakukan.

"Kau bosan?" Aku menatap Aldrich ketika dia bertanya pada ku.

Tentu saja!

"Tidak."

"Kau boleh kemana saja dan mengobrol dengan yang lainnya," ucap Aldrich.

Apa-apaan dia? Sedang meledek ku atau apa?! Sudah tau aku orang asing yang dia culik dan tidak mengenal siapa pun disini, bisa-bisa nya dia mengatakan seperti itu.

"Tapi aku tidak mengenal mereka semua," jawab ku sebal.

"Alexa," teriak salah satu tamu sambil melambaikan tangannya.

Aku menyipitkan mata ku untuk memastikan penglihatan ku tidak salah.

"Violet?"

Benar itu Violet. Teman baruku, teman yang sempat menolong ku ketika aku di kejar-kejar oleh orang aneh yang tidak lain suruhan Aldrich untuk mencari ku.

You're Mine!!! (Werewolf)Where stories live. Discover now