part 14

9.6K 777 13
                                    

"Aku belum tidur, aku hanya memejamkan mata ku."

Aku terduduk di kasur empuk ku ini dan menoleh menatap jendela yang sedikit terbuka oleh angin. Aku berjalan kearah jendela, membukanya perlahan dan melihat kesekeliling yang tampak gelap. Aku menghela napas.

"Jadi ini semua karena kakak ku."

Aku kembali berbaring di kasur ku dan mulai memejamkan mata ku.
Aku sangat lelah . Aku tidak tau hidup ku akan serumit ini, ku pikir hidup ku akan biasa aja ternyata hahaha tak terduga.

"Mungkin aku harus menerima ini semua," ucap ku seraya membenarkan selimut di tubuh ku.

"Aku sangat berharap ini mimpi."

Aku terpejam dan kegelapan menghampiri ku.

***

Aku mengerjapkan mata ku dan melihat seseorang berdiri membelakangi ku sambil membuka gorden jendela.

"Kau siapa?" Tanya ku duduk memangku bantal dikasur seraya mengusap mata dan menggaruk-garuk kepala ku . Itu sudah menjadi kebiasaan ku ketika bangun dari tidur.

"Ah pagi nona."

Dia berbalik dan sedikit membungkuk an tubuh nya seperti memberi hormat pada ku. Ah sopan sekali dia. Aku bingung dan tersenyum kaku kepada wanita itu.

"Kenapa?" Tanya ku.

"Maaf nona?"

Seperti nya dia tidak mengerti maksud ku. Ya memang dari dulu tidak ada yang bisa mengerti diri ku. Kasihan sekali diri ku.

"Maksud ku, kenapa kau disini?"

"Tuan menyuruh ku untuk membereskan kamar ini dan manyiapkan nona."

"Menyiapkan untuk apa ?"

"Pernikahan nona dengan tuan."

"Oh." Aku mengangguk-anggukan kepala ku. Dan kembali ke kebiasaan ku membenamkan kepala ku kedalam bantal dan menggesek wajah ku disana. Kebiasaan buruk . Ya kalau aku tidak melakukan itu sepertinya ada yang kurang.

Eh.

Wait.

Pernikahan?!

Aku langsung mengangkat wajah ku dari bantal dan menatap wanita yang sedang menata buku di kamar ku.

"Maaf siapa yang anda maksud nona dan tuan ?" Tanya ku bingung dan langsung terduduk manatap wanita itu.

"Nona dan tuan Aldrich." Seraya menunjuk ku dan sedikit membungkuk.

"Aku?" Ulang ku dan wanita itu mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Yang benar saja?!!"

Aldrich gila!

Aldrich benar-benar gila!

"Dimana Aldrich?"

"Di ruang bawah nona," jawab nya.

Aku harus bicara padanya segera. Ini terlalu cepat. ALDRICH BODOH!

"Nona mau kemana?" Tanya nya ketika aku turun dari kasur terburu-buru.

"Menemui tuan mu," jawab ku kesal seraya melangkah menuju pintu kamar.

"Nona bersiap-siap dulu," teriak wanita itu ketika aku sudah berlari keluar kamar ku.

Aku tidak peduli dengan wajah bantal ku seperti ini aku harus menemui Aldrich segera. Dia memang benar-benar sangat egois.

"DANIIELL," teriak ku ketika melihat pria yang waktu itu menggendong ku ketika aku tersesat disini.

You're Mine!!! (Werewolf)Where stories live. Discover now