part 11

13.6K 1.1K 15
                                    

Aku masih terdiam menatap serigala-serigala itu bertarung. Aku diam saja karena aku sudah tidak tau lagi aku harus apa, pikiranku benar-benar kosong. Aku bahkan tidak peduli lagi kalau salah satu dari serigala itu menghampiriku dan memakanku, aku tidak peduli!
Aku hanya menatap kearah pertarungan antara serigala dan manusia serigala atau mereka semua memang manusia serigala aku tidak tau. Apa sekarang aku sudah masuk dalam dunia mitologi atau apa? Aku ini manusia BIASA!

Tiba-tiba aku memikirkan Mike, apa benar Mike itu vampir? mungkin saja, Aldrich saja manusia serigala tidak menutup kemungkinan Mike itu vampir. Sial apa didunia ini hanya aku saja yang manusia, apa mereka semua bukan manusia?

"Alexa?" Panggil Aldrich yang sudah berada didepan ku.

aku terkejut ketika Aldrich yang sudah berubah menjadi manusia lagi namun tanpa baju hanya mengenakan celana pendek selutut saja. Aku melihat kebelakang Aldrich dan ternyata serigala itu pun sama seperti Aldrich. Lalu serigala yang bertarung dengan Aldrich itu berlari menjauh dan diatas putihnya salju terdapat bercak darah. Aku menatap Aldrich takut.

 Aku menatap Aldrich takut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ka...kau ini apa?"

Apa yang kau tanya kan Alexa? Astaga itu pertanyaan konyol.

"Ma...maksud ku...

"Aku tau, tidak apa ayo kita keistanaku lagi dan aku akan menjelaskan semuanya kepada mu." Aldrich menyodorkan tangannya kearah ku yang masih terduduk diatas salju.

Aku menatap Aldrich takut. Ya aku takut padanya sekarang, jadi ketika aku kabur dan diserang oleh serigala itu apa serigala itu juga sama seperti Aldrich manusia serigala? Aarrghhh persetanan dengan semuanya aku pusing memikirkan itu semua hal yang terjadi dalam hidup ku ini. Mengapa? Mengapa aku harus hidup mengapa aku tidak pergi saja kesisi mu tuhan bersama dengan keluarga ku disana mengapa aku masih disini, untuk apa?

"Alexa ayo."

Aku mundur menjauhi Aldrich karena aku benar-benar sangat takut. Aku gemetar dan tidak bisa berkata apa-apa lagi sekarang lidah ku seperti lumpuh saja tidak dapat ku gerakan, suara ku pun tidak keluar dari tenggorokan ku sepertinya suara ku menghilang terbawa angin,bahkan hanya untuk menggerakan jari-jari pun aku tidak mampu. Aku hanya ingin lari dari tempat ini dan pergi menjauh dari semuanya.

"Alexa ku mohon maafkan aku, aku akan menjelaskannya semua pada mu."

Aku hanya diam saja menatap Aldrich yang ikut terduduk dengan kedua lututnya dihadapan ku.

Aldrich menghela nafas sejenak,"aku akan menjelaskan tentang kematian Veronica."

Aku menatap Aldrich bingung. Veronica siapa? Aku diam beberapa detik lalu aku membulatkan mataku. Jangan bilang kalau....

"Ya Veronica Petrova, kakakmu Alexa."

Aku tersentak. Kakak ku? Dia mengenalnya, dia mengetahui kakak ku?! Apa-apaan ini!

"Bagaimana kau tau tentang kakak ku, Aldrich!" Teriak ku kepada Aldrich  rasa takut ku pun seperti menghilang terbawa oleh angin. Apa Aldrich yang membunuh kakakku atau Aldrich memangsa kakakku.

"Tidak aku tidak memangsa manusia," ucap Aldrich.

Aku tersentak, apa Aldrich bisa membaca pikiran ku. Sudah dua kali dia tau apa yang ada di pikiran ku.

"Sudah ku katakan aku tidak bisa membaca pikiran, hanya saja wajah mu sangat mudah ditebak." Aldrich sedikit terkekeh lalu menatap ku lagi dengan wajah yang serius.

"Lalu bagaimana kau tau mengenai kakak ku dia sudah lama tidak ada."
"Aku akan menceritakannya ketika di istanaku, ayo kita kembali." Ajak Aldrich.

"Aku tidak mau."

"Kenapa? Kau takut."

Iya tentu saja aku takut, ingin sekali aku berteriak seperti itu didepan wajah nya itu namun aku takut dia marah dan merubah dirinya menjadi serigala besar lagi, aku tidak mau itu terjadi aku takut. 

"Ti...tidak ak...aku hanya..."

Sial aku sulit untuk membuka mulutku untuk berbicara karena bibir ku seperti beku, aku sudah sangat kedinginan di luar salju turun lebat membuat ku menggigil namun aku tidak mau menunjukkan bahwa aku kedinginan nanti dia dengan mudah menjadikan alasan ini untuk membawa ku ke istananya.

"Kau kedinginan Alexa, ayo kita ke istanaku."

Sudah ku katakan pasti dia akan menjadikan kedinginana ku sebagai alasannya.

"Ti...dak ak...aku ti...tidak ke....dinginan," ucapku dengan susah payah.

"Kau ini keras kepala sekali."

Aldrich menggendong ku dengan secara tiba-tiba membuat ku secara reflek memegang lehernya. Sial sial sial dia sangat hangat. Aku ingin sekali membenamkan kepala ku di lehernya pasti itu akan sangat hangat. Sial. Buang jauh-jauh pikiran mu itu Alexa kau harus ingat kau tidak boleh bertingkah seperti itu!

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Tanya Aldrich menatap mataku dalam.

Bodohnya kau Alexa mengapa menatap Aldrich.

"Tidak." Aku mengalihkan pandangan ku ke arah lain dan melepaskan tangan ku yang berada di lehernya.

"Mengapa dilepaskan? peluk saja aku kau kedinginan bukan? Peluk saja aku ini hangat."

Aku mendengus kasar karena ucapan Aldrich itu benar sangat benar dia itu hangat bagaimana caranya agar aku bisa menolak nya disaat aku kedinginan setengah mati. Coba kalian bayangkan disaat kalian benar-benar sangat kedinginan sampai membuka mulut saja butuh tenaga karena seperti membeku lalu ada seorang pria tampan yang dengan senang hati memberikan kehangatan padamu tapi kau tolak? Bagaimana bisa?  Tentu saja aku tidak akan bisa.

Tunggu.

Apa tadi yang ku ucapkan? Pria tampan? Memberi kehangatan? Astaga kenapa aku berfikiran seperti itu mengapa? Apa otak ku sudah ikut membeku? Sepertinya jawabannya adalah iya.

"Kenapa kau diam saja?" Tanya Aldrich, aku menggeleng.

"Kau yakin tidak mau memeluk ku?"

Aku mau. Stop stop Alexa astaga apa yang kau pikirkan.

"Tidak apa-apa Alexa, buang semua ego mu itu, kalau kau mengikuti ego mu kau akan mati kedinginan."

"Biar saja aku mati."

"Kau tidak mau dengar tentang kakak mu?"

Aku terdiam sejenak memikirkan ucapan Aldrich yang ada benarnya juga. Aku secara perlahan mengalun lagi kedua lengan ku ke leher Aldrich dan membenamkan kepalaku di lehernya mencari kehangatan ditubuh nya dan melupakan fakta bahwa yang menggendong ku dan yang ku peluk ini seorang manusia serigala.

.
.
.
TBC

You're Mine!!! (Werewolf)Where stories live. Discover now