[7] 𝐏𝐮𝐫𝐩𝐥𝐞 𝐇𝐨𝐨𝐝𝐢𝐞

2.2K 257 15
                                    

Didasari oleh rasa tanggung jawab, biar bagaimanapun Chanyeol mendapat luka tembak karena menyelamatkan dirinya, Irene bergegas membersihkan noda darah yang menghias lantai kamar Chanyeol.

Irene ingin melupakan apa yang terjadi padanya hari ini. Tidak pernah terpikir bahwa berendam dengan air hangat bukannya membuat lebih tenang, namun justru berubah ketika Chanyeol tiba-tiba muncul membuka pintu kamar mandinya.

Lagi-lagi si gadis Bae memegang kepala yang berdenyut, masih mencoba untuk menganalisa dan mengira-ngira pada fakta yang sebenarnya terjadi. Alhasil semua itu membuat otaknya sakit dan terlambat menyadari bahwa sesuatu di balik jubah mandi ungu yang sedang dikenakannya sekarang terasa begitu polos.

Yang patut disyukuri oleh Irene adalah bahwa ia sempat memakai seperangkat bra sebelum kedatangan Chanyeol merusak ketenangan. Tapi tetap saja, hal itu membuat Irene meringis.

Setelah mencuci bersih kain lap yang ia pakai untuk membersihkan noda darah Chanyeol, Irene kembali ke kamar pribadi pria Park yang memang cukup luas. Sibuk mencari-cari barangkali ada selembar kain yang bisa digunakan untuk membuatnya lebih normal dibanding jubah mandi ungunya.

"Ahhh, akhirnya!" Sebuah hoodie ungu gelap yang tergeletak di sudut kamar membuat Irene memekik senang dan lebih sumringah lagi ketika mengetahui ukurannya cukup besar untuk menutupi tubuhnya yang mungil hingga bagian paha.

"Tapi..." Raut wajah Irene perlahan pudar, menyadari tulisan yang tercetak pada hoodie bermerk Vetements ungu itu.

"Ah, tidak masalah!" Jawab Irene pada dirinya sendiri, sebelum mendekap hoodie itu dan memakainya.

----

Chanyeol kembali ke apartemen dengan tergesa-gesa. Mobilnya yang ditinggalkan di apartemen Irene telah ditangani oleh Jonghyun, Chanyeol tidak ingin mengambil resiko dipergoki oleh fans ataupun media. Ia memilih menggunakan taksi di pukul 6 pagi itu.

Chanyeol akhirnya bisa bernapas lega ketika menemukan Irene tertidur di sofa ruang tamu dengan LCD televisi masih menyala menampilkan acara memasak.

Pemuda berambut merah tak mengindahkan benda elektronik tersebut, fokusnya hanya tertuju pada Irene yang tampak sangat lelap di buai tidur. Berjalan menghampiri sosok gadis mungil yang belakangan aksi stalkingnya Chanyeol bongkar membuat sudut bibir Chanyeol terangkat . Ada kepuasan yang membuat batinnya membuncah melihat sosok Irene.

Chanyeol melirik lengan kiri, mengernyit saat merasakan nyeri samar yang berdenyut dari luka di balik kemeja putihnya.

Vampire hunter itu !

Chanyeol membatin penuh dendam kemudian menoleh lagi pada sosok Irene. Identitasnya sudah terbongkar sekarang.

"Oh.. Sweetie..." Dibelainya pipi putih Irene dengan tatapan sendu, jika gadis itu sedang terjaga, sudah pasti akan merasakan betapa dinginnya kulit Chanyeol. Kembali Chanyeol teringat dengan ciuman panas mereka. Ah, tidak, tentu saja itu sebuah ciuman dingin. Pikir Chanyeol, tersenyum kecut sadar akan jati dirinya.

"Kau pasti kedinginan tidur seperti ini." Gumamnya menelusuri tubuh si gadis Bae yang meringkuk hanya mengenakan setelan sebatas- Pahanya... Oh! Chanyeol baru menyadari bahwa Irene tengah memakai hoodie Vetements miliknya!

Tidak, Chanyeol tidak marah karena Irene memakai salah satu hoodie kesayangannya tanpa izin. Tapi kenapa harus hoodie Vetements ungu ini ?

Chanyeol membasahi bibir, mencengkeram rambut merahnya sendiri, "Sweetie, kau benar-benar menggodaku !" Bagaimana tidak, tulisan yang tercetak pada hoodie ungu itu jelas-jelas bertuliskan SEXUAL FANTASIES dengan fonts berwarna merah menyala.

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Where stories live. Discover now