[13] 𝐎𝐯𝐞𝐫𝐝𝐨𝐬𝐞

2.1K 306 31
                                    

Jangan Lupa Aturannya tekan VOTE + COMMENT DULU

ENJOY !

-

Chanyeol menikmati dini hari menghabiskan siksaan dengan bermain-main bersama dokter vampirnya ketika rombongan dari sebuah kelompok tak dikenal turut hadir berkeliling di atap gedung barat ini.

Pria Park itu mengangkat paksa tubuh Jonghyun yang terkapar tanpa perlawanan, lebih tepatnya tak berminat kembali melawan, kesal karena gagal menghentikan Chanyeol yang semakin membabi buta. Seolah kehilangan kontrol.

"Chanyeol ! Ayo kita sudahi ini ! Cukup ! Chanyeol !" Jonghyun lelah bukan main. Netra abu Chanyeol telah berganti merah darah sepenuhnya. Seringai setan itu terukir, dan Chanyeol memilih mengambil segala kepuasan.

Suara derap kelompok mendekat dibalik punggung Chanyeol. Kewaspadaan keduanya meningkat seiring menusuknya hawa segerombolan makhluk satu ras dengan mereka yang begitu asing.

"Ada apa ini?" Seseorang yang maju selangkah dari yang lain terkejut sebelum mengumandangkan sumpah serapah. "Oh ! Lord Chanyeol ! " Telah berjejer 20 pria bertubuh tegap, berkulit pucat seperti mayat dan netra kemerahan serempak berlutut mengenali sosok Chanyeol, vampir berdarah murni yang penuh intimidasi.

"Cih ! Gangguan macam apa ini?" Chanyeol berdecih tak senang. Di Korea Selatan ini rasnya telah menyebar menjadi beberapa kelompok. Mereka tak lain adalah vampir buangan, vampir kelas bawah. Sementara dirinya yang merupakan keturunan murni menduduki kasta tertinggi dan tak pernah sekalipun bersentuhan dengan mereka. Dunia ras vampir yang seolah terbatas oleh dinding kasat.

"Jangan katakan kau berteman baik dengan mereka Hyung" Chanyeol melirik sinis pada Jonghyun yang kini sudah dapat berdiri tegak di sisinya. Mengabaikan penghormatan dari ras vampir rendahan yang mengakui Chanyeol sebagai keturunan murni.

Smirk tipis diperlihatkan Jonghyun, "Aku harus mengatakan padamu Chanyeol-ah jika ternyata kita memiliki prinsip yang sedikit berbeda."

Chanyeol merotasi bola netra merahnya malas. Jonghyun yang sok bijak. Oh baiklah dia harus mengerti bahwa Jonghyun adalah vampir yang selalu sudi berteman dengan ras apapun.

"Well, terserah" Chanyeol mengangkat satu tangan dan berbalik untuk meninggalkan Jonghyun yang lagi-lagi mengkhawatirkan perubahan Chanyeol. Sedikit demi sedikit pengaruh peluru perak itu akan melemahkan pergerakannya. Dan berartikan bahwa Jonghyun tidak boleh lengah lagi, walau harus memaksa.

Chanyeol harus segera memiliki gadisnya
-

-

Irene refleks terbangun akibat getaran notifikasi ponsel di sisinya dan meraba-raba benda persegi itu. Cahaya matahari membias kamarnya. Sepertinya member lain sudah bangun terlebih dahulu dan tak tega membangunkan Irene. Secara samar ditengah melawan rasa kantuk ia membaca sebuah pesan dari sang manajer.

"Ahh, syukurlah." Irene kembali menghempaskan tubuhnya ke kasur. Notifikasi tersebut membuat otot-ototnya mengendur seketika.

Acara award di tunda satu bulan lagi ditambah pemberitahuan ditiadakannya latihan untuk hari ini. Itu berarti dirinya dan para member memiliki jeda waktu untuk beristirahat sejenak. Dihelanya satu nafas sembari bangkit menghusap wajah. Ini sungguh melelahkan. Dilihatnya ke sisi ranjang Yeri. Maknae Red Velvet masih tertidur pulas dengan helaan nafas teratur, di dahinya menempel handuk kompres yang Irene letakkan dini hari tadi.
Anak itu benar-benar sedang sakit.

Tatapan Irene berubah sendu. Setidaknya dengan adanya penundaan jadwal Yeri bisa mendapatkan istirahat lebih banyak sampai ia sehat.

Satu bulan adalah waktu yang cukup lama. Apa yang pihak acara awards itu persiapkan? Bukankah memang lazim? Irene menggeleng pelan. Ya, dirinya tahu penyebab penundaan jadwal awards itu.

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Where stories live. Discover now