[25] 𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐘𝐨𝐮

565 122 17
                                    

-
-
-

Terakhir yang Irene ingat adalah bagaimana rupa pias milik Park Chanyeol , benaknya tak pernah kosong sejak ia mengetahui jati dirinya. Irene bosan melihat raut menahan kesakitan milik pria itu, seolah-olah ia hanya memiliki satu cerita sedih yang sama.

Satu minggu berlalu sejak Irene kembali ke Korea dan disibukkan dengan berbagai aktivitas harian dari Red Velvet. Pemberitaan masih sama hangatnya, menampilkan bagaimana kondisi sosok dari rapper bongsor grup EXO.

Pemuda Park itu, dia sudah tampak sehat dan bugar.

Berbagai previewnya di bandara, memperlihatkan bagaimana ia sudah mampu berjalan tanpa bantuan apapun seperti yang dibayangkan. Walau tidak menampakkan wajah secara keseluruhan- sebuah masker hitam menutup separuh wajahnya, publik sudah dibuat lega dengan kenyataan itu.

Mengetahui kesehatan idola mereka yang membaik, tentu tak masalah memberinya waktu untuk beristirahat. Ya, pihak SM Entertainment telah mengkonfirmasi bahwa Park Chanyeol akan berada di luar negeri, beristirahat sementara waktu untuk memulihkan kesehatannya. Rapper tinggi itu tampak didampingi oleh pria lain yang entah manajer yang mana.

Irene sudah mengerti ketika Amerika justru menjadi benua yang disebut-sebut menjadi tujuan pemulihan itu.

Bukan Rusia seperti pada faktanya.

"Irene-ssi, anda melamun?"

Wanita yang sedang merias wajah cantiknya membawa tersadar. Tersenyum kecil dan maklum ketika Irene mengerjap, bagian kelopak mata yang baru saja ia bubuhi glitter tampak berkilau terpantul cahaya.

Pantas saja bahwa para pria mengagumi kecantikannya yang bak dewi. Tak perlu banyak riasan sebenarnya. 

"Bisa membuka bibirmu sedikit, seperti ini. Ah,ya"

Irene menatap dirinya di cermin, belah bibir baru saja dipoles kuas lipstik tipis yang membuatnya merekah kemerahan. Gadis itu selalu merasa berlebihan setiap kali diharuskan tampil di stage.  

Sekali lagi ia memeriksa penampilannya, dibantu para coordi dan kru, penampilan Red Velvet tidak boleh ada cela. Irene menunduk dan terpejam 5 detik seperti kebiasaannya. Hanya dengan cara ini, berhari-hari atau mungkin sampai waktu yang entah kapan, kesibukan adalah satu-satunya obat untuk melupakan vampir Park itu.

-

"Eonnie, kau banyak melamun akhir-akhir ini." 

Irene tidak ingat ini sudah komentar kesekian kali dari membernya.

Meskipun ia seringkali mengambil waktu untuk bersenang-senang, pulang ke apartemen dan kembali pada jurnalnya, ataupun sesekali mengiyakan ajakan hangout dari beberapa kenalan, tetap saja kondisi hatinya tak pernah membaik secara permanen.

"Eonnie, apa kau merindukan Chanyeol sunbae?"

"Uhuk!"

Celetukan Yeri berhasil membuat Irene terkejut setengah mati, sampai salad yang tengah dikunyahnya nyaris menghambur. Joy yang berada disisinya buru-buru menyodorkan air putih.

"YA!"

Jika sudah begitu sang maknae akan beringsut menjauh sambil terkikik geli, menghindari lengkingan kemarahan milik Irene. Dorm akan berguncang setelah ini.

Selain itu, pernah suatu kali, Seulgi berbicara berdua dengannya,  terang-terangan mengungkap bahwa Irene meracaukan nama Chanyeol ketika ia mabuk minggu lalu. Member Red Velvet bersama manajer memang sedang mengadakan acara kecil-kecilan untuk merayakan comeback mereka kali ini.

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Onde histórias criam vida. Descubra agora