[9] 𝐊𝐢𝐝𝐧𝐚𝐩𝐩𝐞𝐫

2.2K 294 28
                                    

PS : Yang gak suka ChanRene jauh2 deh :(
Budayakan VOTE + COMMENT
Usahakan selain next, lanjut, cepetan apdet n sejenisnya :(

Biarkan Irene yang menjelaskan bagaimana rasanya berada di dalam dekapan Park Chanyeol, anii tidak hanya di dekap saja tetapi juga di gendong hingga persis bermanja di bawah ceruk lehernya, lengan mengalung pada tubuh kokoh itu dan kedua bisep berotot Chanyeol tepat menyangga tubuh Irene yang mungil.

Irene amat sangat gugup, perasaannya terombang-ambing dalam satu waktu yang singkat. Gadis itu telah melalui berbagai macam gejolak perasaan dari tenang, ketakutan, dan senang luar biasa. Seperti menaiki sebuah roller coaster, dan sekarang, ia tengah berada pada roller coaster-nya-Park Chanyeol yang seperti roller coaster-pria bertubuh besar, panjang. Maksudnya, kakinya, ya, kaki-kaki panjang Chanyeol ketika menjulur di sofa saat itu. Dan juga otot-otot bisepnya yang begitu liat meminta dicengkeram.

Irene nyaris tertidur dalam dekapan Chanyeol. Dingin yang dihantarkan kulit Chanyeol begitu membuai dan memberi rasa aman berpadu aroma maskulin.

Irene hampir lupa diri jika mereka berada di gedung publik, maka cepat-cepat gadis Bae itu menyembunyikan wajah, membenamkan pada dada atas Chanyeol seraya membiarkan uraian rambut panjangnya semakin menutupi. Dan semua itu semakin terbantu dengan topi Chanyeol yang sempat dipakaikan untuk Irene tadi.

Irene memastikan ia samasekali tidak menampakkan wajahnya demi meminimalisir tertangkap kamera, penguntit, cctv apapun yang membahayakan.

Jadi, sejujurnya Irene kecewa ketika langkah Chanyeol terhenti dan menyadari bahwa mereka sudah berada pada mobil manajer hyung.

"Chanyeol???!"

Manajer hyung memekik terkejut setelah Chanyeol mengetuk kaca jendela dan memanggilnya di panggilan dua kali serta mengatakan 'Hyung, buka pintunya, ini aku Chanyeol.'

Lantaran tidak memungkinkan bagi Chanyeol untuk menarik masker yang menutupi sebagian wajahnya, tetapi pemuda Park itu mampu menjulurkan satu tangannya untuk mengetuk kaca mobil. Irene terlalu ringan seperti yang Chanyeol katakan, sehingga mudah bagi Chanyeol untuk menyangga tubuh mungil itu hanya dengan satu tangan sementara.

"Chanyeol, turunkan aku." Irene membisik dan bersamaan dengan pintu mobil terbuka Chanyeol menurunkan tubuh gadis itu ke dalam mobil. Ohh, betapa tersanjungnya Irene dengan perlakuan ini.

"YAK, Kalian gila??" Manajer hyung mengomel bukan kepalang memicing curiga kepada Irene dan Chanyeol. Terkejut dan gemas dengan dua artis manajemennya. Terkejut karena ini adalah yang pertama kali Chanyeol bertindak berani.

Sepanjang perjalanan di mobil, Chanyeol rasanya ingin menulikan telinga karena omelan yang tak berhenti dari manajer hyung.

Siapa yang tidak cemas? Pemuda tinggi itu membawa Irene dalam gendongannya!

Catat, seorang Bae Irene, leader dari girl group Red Velvet yang sedang berada dalam popularitasnya!

Mulanya, manajer hyung malah mengira jika ia tengah menjadi saksi mata sebuah aksi penculikan dan hampir menghubungi polisi. Bagaimana tidak, Park Chanyeol mengenakan setelan serba hitam yang tertutup rapat lengkap dengan masker menutupi sebagian wajah dan topi yang membuatnya nyaris tidak dikenali jika saja Chanyeol tidak berdehem dan berbicara di sisi jendela mobil. Dengan Irene yang berada dalam gendongan Chanyeol, gadis itu meringkuk seperti bayi guna menyembunyikan identitasnya , persis seperti seorang korban penculikan.

Penyamaran yang sangat sempurna Chanyeol, manajermu bahkan sempat terkecoh akan hal itu.

Hei, ada Irene disini yang tidak mengenakan alas kaki, bagaimana Chanyeol tega membiarkan kaki semulus itu bergesekan dengan lantai kasar? Justru dengan begitu Chanyeol sangat memahami posisinya dan Irene sebagai seorang idol. Kaki-kaki Chanyeol yang panjang memudahkannya untuk melangkah dengan cepat sehingga mempersingkat waktu dan akan meminimalisir mereka untuk dikenali para fans.

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Where stories live. Discover now