[19] 𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐌𝐞 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫

1.2K 209 16
                                    


Ada yang bilang, kalo updatenya lamaan, bakal dikangenin :)

Sesuai janji, update setelah votes >100

btw aku nunggu 150 votes hihi dan akhirnya ...

-
-

"Kapan kau akan berhenti mengikutiku? Aku tidak berani menjamin kau semakin jatuh dalam pesonaku. Semua hal buruk bisa terjadi kapan saja. Dan saat kau berada didekatku, semakin kau mencari tahu tentangku, apakah kau menyadari bahwa aku ini berpotensi menjadi candu? Jangan membuatku terbiasa Irene -ssi"

Irene memejamkan matanya lekat saat kilasan itu muncul sebelum kembali menemukan fokus untuk menikmati penampilan dari grup lain dan bahkan gadis Bae itu memaksakan raut sumringah dengan berat hati, tidak biasanya. Satu lagu usai begitupun dengan jamming. Saat gadis itu kembali dalam mode normal, dia tertunduk lagi, membayangkan bagaimana keadaan Chanyeol.

Satu jam berlalu sejak penampilan EXO, dan insiden rapper mereka sempat membuat ricuh. Irene memperhatikan ke sekeliling, kerumunan yang tampak sepi, didominasi oleh fans besar dari EXO yang memilih berlalu sejak menyadari ada ketidakberesan pada sosok tinggi. Sosok yang dielukan dan memiliki penggemar terbesar. Park Chanyeol. Mereka tidak sebodoh itu untuk tak menyadari siapa member yang ambruk seusai perform. Mata mereka jauh lebih jeli, tentu saja.

Pelarian dimulai tepat ketika awards benar-benar berakhir. Bukan seorang Bae Irene namanya jika tidak bisa bepergian seorang diri, tanpa member bahkan manajer sekalipun. Dia begitu tahu timing yang tepat. Entah kenapa muncul setitik kebanggaan saat gadis itu menyadari dia cukup terlatih dalam hal ini.

Well, menjadi seorang stalker.

Irene hanya menyunggingkan senyuman tipis ketika member-membernya melayangkan canda. Biasanya gadis itu akan ikut tertawa dan menggila dimanapun asalkan ia bersama adik-adiknya.

Yeri merangkul erat masih sibuk mengungkapkan lelucon garing.
"Yaa, eonnie kau harus tertawa!"
Irene menggeleng menahan semburan geli yang menggelitik. Dia melepaskan rangkulan menyesakkan itu dan berlari ke kamar mandi, berhadapan dengan cermin dan gadis itu menepuk-nepuk pipinya.

Berpikir setidaknya perlu sedikit berendam sebelum menyelinap keluar malam nanti.

-
-
Irene merapatkan tudung hoodie longgar dan menaikkan masker yang seluruhnya serba hitam. Terkekeh kecil saat tubuh mungilnya bahkan mampu terhalang corner spot di rumah sakit ini.
Sesaat nafas gadis itu seakan tertahan saat ia mengkonsentrasikan pendengaran. Ini sudah sangat larut dan sepi. Tidak heran bahwa ruangan ini memang dikhususkan untuk pasien vvip. Salah satunya adalah Park Chanyeol.

Kalian tahu apa yang dikatakan si Bae itu pada petugas keamanan yang sempat mencurigainya? Tanpa keraguan Irene menunjukkan identitas aslinya dengan dibuktikan menyingkap masker sesaat. Dan dengan bahasa mandarin terbatas, ia mengatakan bahwa dirinya adalah 'pacar' dari pasien bernama Park Chanyeol. Beruntunglah bahwa ternyata pengetahuan petugas pria itu tidak buruk juga untuk mengenali agensi terbesar Korea Selatan, SM Entertainment. Irene menyadari bahwa popularitasnya cukup bagus di Tiongkok ini.

"Kita tidak bisa memberitahukan ini kepada media"

"Bagaimana bisa? Dia menghilang. Ini benar-benar masalah besar"

Tampak seorang pria berdiri tak tenang di depan ruang rawat Chanyeol. Diikuti rekan lainnya yang menunjukkan gestur frustasi dan bingung. Mereka baru saja keluar dari ruangan itu tetapi mengapa mereka berkumpul di depan pintu?

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Where stories live. Discover now