[14] 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝

2.2K 264 31
                                    


Jangan lupa vote + comment
Enjoy!
-
-
-
🍷🍷🍷

Pertemuan terakhir dengan Chanyeol saat itu, mengolah semua runtut cerita yang tersusun rapi dalam otak kecil seorang Bae Irene. Suasana tegang di ruang meeting membuat pemikirannya di peras mencampuradukkan segala perasaan dan setitik terenyuh menjalari hati kecil ketika nama orang yang ia kenal disebut-sebut.

"Kau tidak bisa terus-menerus mentolerir sikap anggotamu, Kim Junmyeon !" Satu gebrak meja dengan dua orang yang saling berhadapan semakin memperburuk suasana meeting kali ini. Bukan keanehan jika dua petinggi SM Entertainment justru masih bisa duduk dengan tenang dan mengulas senyum yang Irene ketahui berartikan seribu makna.

"Aku tidak mau tahu. Jangan berikan dia keringanan lagi. Tidak ada penolakan untuk acara awards kalian. Atau kau lebih memilih penghargaan itu jatuh kepada grup lain, eoh?"

Rahang Kim Junmyeon atau yang lebih dikenal dengan stage name Suho, leader dari boy grup EXO tampak mengeras dengan tangan terkepal kedua-duanya. Selalu ada keinginan untuk menghajar salah satu petinggi SM Entertainment ketika sedikit dari alasan logis yang ia mohonkan ditolak mentah-mentah. Bahkan ia sudah bertebal muka dipermalukan di depan para pimpinan grup SM Entertaiment, para sunbae maupun hoobaenya. Ketika satu saja member membuat masalah, maka yang pertama kali terkena dampak ialah Leader pemimpin grup. Itu adalah aturan tidak tertulis yang berlaku bagi siapapun di bawah naungan manajemen ini. Salah satu hal yang telah Suho catat sebagai catatan merah, layaknya boomerang, dan ia sudah terlalu sering bersitegang dengan membernya sendiri karena hal itu. ­­

"Bagaimana Kim Junmyeon? Kau akan tetap mempertahankan keinginan bodoh dari membermu itu?"

Setiap pasang mata menyatukan objek pandang pada pria berkulit putih yang kembali duduk di kursinya, ada pertimbangan batin sesaat yang harus pria Kim putuskan seorang diri.

Irene menunduk dalam, menautkan kedua tangan yang saling teremas, bagian dari kegelisahannya.

"Chanyeol Sunbae..."

Irene merangkum semua hal dengan baik. Suho yang menjadi pembicaraan selama meeting karena mendapat kritik pedas terkait penampilan Chanyeol. Akhir-akhir ini Irene sering menemukan keanehan terhadap diri Rapper EXO. Dirinya seringkali menangkap raut wajah Chanyeol yang kelelahan, rona bibir yang memucat dan bayangan hitam dibawah lingkar mata. Ditambah rintihannya yang terdengar jelas ketika di toilet kala itu... Chanyeol seperti berada dibawah derita serius. Wajahnya seperti tak terurus diperparah fashion yang asal-asalan. Hanya perubahan warna rambut yang dilakukannya cukup sering. Bekerja di dunia entertainment apalagi di SM ini mereka memiliki kewajiban melakukan perawatan rutin.

"Junmyeon-ssi. Kau tidak pulang? " Irene menyapa dengan nada khawatir. Suaranya memantul pada dinding, terlalu mudah ditangkap oleh pendengaran Suho meskipun Leader EXO itu duduk berseberangan darinya. Suho seperti linglung dalam duduknya, terdiam sejak ultimatum dari CEO SM Entertainment. Meeting telah usai meninggalkan atmosfir tegang dan suasana tidak menyenangkan, tersisa Suho di ruang rapat yang didesain sangat elegan itu dan Irene yang sejak tadi memperhatikannya menjadi tak tega meninggalkan ruangan.

"Sebentar lagi." Sisi wajah Suho yang terlihat memudahkan Irene untuk menangkap bahwa sudut bibir pria Kim terangkat naik. "Aku tahu, dia pasti akan marah padaku saat aku memberitahunya tentang ini."

"Siapa?"

"Siapa lagi. Park Chanyeol."

"Junmyeon-ssi..." Sorot prihatin Irene menatap kepergian Suho yang seakan pasrah dengan konflik yang sudah ia perkirakan. Di ambang pintu, pria Kim itu sempat menghentikan langkah menyuarakan sedikit suara hatinya.

Kɪssɪɴɢ Bʟᴏᴏᴅ • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon