05 || Namaku, Ruby

8.2K 252 12
                                    

===

MUSIK mengalun. Lagu True Colors yang dibawakan oleh Anna Kendrick dan Justin Timberlake merasuki indra pendengaran Ruby, lagu kesukaan Ruby. Wanita itu sedikit menyunggingkan senyum saat memasuki restoran.

Dengan tangan memegang beberapa map data dirinya, kaki jenjang wanita itu memasuki ruangan Safir yang ia sempat masuki kemarin. Namun bukan Safir yang ia temukan di ruangan itu. Ruby sangat mengenal punggung tegap Safir yang seksi, tapi jauh di depan matanya bukan punggung Safir yang tepampang.

Lelaki berpakaian koki itu membalikkan badan dan sedikit terkejut saat melihat Ruby berdiri di ambang pintu. Sedetik kemudian senyumannya mengembang. Lelaki itu menghampiri Ruby, seperti biasa yang dilakukan lelaki lain. Ditatapnya Ruby seksama dari atas sampai bawah, lalu ke atas lagi.

Membuat Ruby muak lantas memutar bola mata. "Namaku Ruby. Jika kau ingin tanya." Kemudian Mata Ruby melirik ke arah dada kiri pria di depannya yang memakai pin nama yang bertuliskan Jason Alrezka. "So, Jason ... di mana bosmu yang mempesona itu?"

Koki bernama Jason yang sepertinya lebih muda dari Ruby itu melirik tangan Ruby yang entah sejak kapan sudah bertengger di bahunya.

Ruby bisa perkirakan umur lelaki di hadapannya masih berumur belasan, yah walau badannya sudah mengeras dipenuhi dengan otot. Mungkinkah lelaki itu blasteran?

"Aku juga sedang menunggunya, Nona Cantik. Bagaimana jika kita tunggu bersama?" tawar Jason dengan alis terangkat satu.

Ruby mendengkus. "Baiklah. Aku suka idemu."

Jason masih menatapnya lekat tanpa mau mengalihkan pandangan. Helaan napas terdengar sebelum Jason kembali berbicara. "Jadi kau Ruby yang dimaksud Tuan Safir? Cantik juga."

Ruby tersenyum kecil. Sebenarnya ia ingin bermain-main sebentar dengan Jason, tapi mengingat lelaki itu masih belasan tahun, Ruby urungkan dengan menurunkan tangannya. "Aku lebih dari cantik. Bukankah begitu menurutmu?"

Lagi-lagi Jason menghela napas, sesekali matanya melirik ke arah bibir Ruby. Matanya mulai berkabut. Ia menjilat bibirnya sendiri terlihat geram.

"Ingin menciumku?" tanya Ruby tepat sasaran.

Kini Jason kembali menatap Ruby. "Bolehkah?"

Tersenyum geli, Ruby mengangguk pelan. "Berapa umurmu?"

"Sembilan belas."

"Aku dua puluh dua. Apa kau yakin ingin--

Perkataan Ruby terpotong begitu saja saat Jason menarik pinggangnya mendekat dan menciumnya ganas. Sebelum lelaki itu menggerakan bibirnya. Pintu terbuka dan memperlihatkan sang Tuan yang sedari tadi mereka tunggu.

Safir membelalak kaget dan menggebrak pintu dengan kakinya membuat Ruby mendorong cepat tubuh Jason. Wanita itu menoleh dan mendapatkan mata biru yang sedari tadi ia cari.

"Akhirnya bos kita datang," gumam Ruby.

Tapi ekspresi Safir mendadak keruh sejak memasuki ruangannya yang langsung disuguhkan pemandangan nikmat yang baginya sangat menjijikan. Baru kemarin hati Safir senang mendengar Elzar, si mesum keparat itu mengundurkan diri tanpa surat. Sekarang ia mendapatkan Ruby. Yang tidak jauh bedanya dengan Elzar. Seorang penggoda!

With Your BodyWhere stories live. Discover now