Chapter.04

257K 16.9K 365
                                    

Nafiza

*
*
*
IG, Nuryunus_99

"BUNDA!" Suara teriakkan yang begitu melengking terdengar di rumah berukuran sederhana milik Nafizah.

Alvira, anak bungsu Nafiza itu berlari keluar dari kamar dan mengahmpiri Bundanya yang sibuk menyiapkan sarapan.

"Ada apa?"

"Kakak Valo gangguin, Vila Bunda." adu Alvira dengan nada manjanya.
Bibir gadis kecil manyun membuat Nafiza tertawa kecil melihatnya.

Alvaro, Anak Nafiza yang kedua itu memang suka sekali mengganggu kembarannya sampai-sampai merajuk dan menangis.

"Udah.. Nanti Bunda hukum Kakak Varonya, Sekarang Vira panggil Kakak Varo sama abanv Arka," Ucap Nafiza.

Alvira menggangguk mendengar ucapan Bundanya, kaki kecilnya mulai melangkah kembali ke dalam kamar tak berapa lama gadis itu sudah sampai di depan kamar kakak-nya.

"ABANG! KA VALO... BUNDA PANGGIL!" teriak Alvira dari luar kamar. Merasa tak dapat sahutan Alvira masuk ke dalam kamar dan mendapati Alvaro yang tiduran di atas ranjang. Sedangkan abang kesayangannya Arka sudah tidak ada dan Alvira yakin abangnya sudah masuk ke kamar mandi

"KAKAK BUNDA PANGGIL!" teriak Alvira tepat di telinga kakakny.

"Ade jangan teriak dong, kan sakit telinga kakak." Alvaro mengusap telinga yang sedikit sakit karna teriakan adiknya

"Adek nggak boleh teriak teriak kayak tadi..." Nasihat Arka yang baru keluar kamar mandi.

"Adek itu perempuan tidak baik berteriak seperti tadi, ade bisa mengganggu tetangga tahu. Lain kali jangan begitu"

Arka Aldhinan Athala, anak pertama Nafiza. Anak yanb selalu mengerti keadaan Bundanya, anak yang selalu mengalah dengan adik-adiknya.

"Tuh, dengar bang Arka. Kalo Vira teriak-teriak seperti tadi, Nanti kayak nenek lampur " ejek Alvaro membuat Alvira kesal.

"Varo...." Suara peringatan dari Arka membuat Alvaro bungkam seketika

"Iya, Maaf."

"Sekarang Varosama Vira mandi. Nanti seragamnya abang siapin," ucap Arka yang langsung di angguki oleh keduanya

Salah satu sifat Arka yang selalu di syukuri oleh Nafiza.

Arka yang selalu membantunya menjaga menasehati serta menyiapkan barang barang adik adiknya. Tanpa di minta Arka akan melakukan yang di rasanya benar.

Bisa di bilang, Arka tumbuh dewasa di umurnya yang masih terbilang anak-anak.

"Wah anak Bunda sudah ganteng dan cantik," puji Nafiza ketika ketiga anaknya datang menghampirinya

"Kalian mau makan apa?" tanyanya.

"Vila mau nasi goreng."

"Varo sama seperti Vira Bun."

"Arka juga," Jawab ketiganya membuat Nafiza tersenyum mendengar kekompakkan mereka.

"Oh, ya bang. Nanti yang jemput opa sama oma. Katanya mereka kangen. tidak apa-apakan?"

"Iya Bun, nanti Bunda jemput di rumah opa sama omakan?" tanya Arka yang di balas senyuman manis bundanya pertanda 'iya' dari sang bunda

"Asik. Vila ketemu Opa sama Oma." girang Alvira.

Opa dan oma yang di maksud Nafiza adalah ayah dan ibu dari Aulia-- sahabat Nafiza. Mereka memang sudah menganggap Arka dan si kembar cucu mereka sendiri berhubung Aulia putri mereka adalah anak tunggal dan belum bisa memberikan cucu untuk mereka

Dear Nafiza (Proses Revisi/terbit)Where stories live. Discover now