Chapter.28 (New)

145K 8.4K 669
                                    

Selamat membaca...

Beberapa hari berlalu dan hari ini adalah hari ulang tahun si kembar yang ke lima. Tidak ada raut bahagia diantara si kembar maupun Arka. Abang mereka. Mereka merasa sedih karna Ayah mereka tidak datang di hari ini dan melupakan janjinya terhadap anak anaknya.

"Mas Azka di mana?" Gumam Nafiza

Acara sudah hampir selesai namun Azka tak juga datang
Setelah peniupan lilin selesai si kembar langsung masuk kedalam kamar mengabaikan teman teman mereka yang datang.

Nafiza yang melihat si kembar pergi mengikuti mereka kedalam kamar mereka.

"Ada apa? kenapa sedih?" Tanya Nafiza meski sudah tau jawabannya ia tetap bertanya.

"Ayah tidak sayang kita ya bun?" Tanya Alvaro menatap bundanya dengan mata yang sudah berkaca kaca membuat Nafiza memeluknya.

"Ayah sayang kalian." Jawab Nafiza seraya melepaskan pelukkannya

"Kalo ayah sayang kita. Kenapa ayah tidak datang bun?" Tanya alvira.

"Ayah mungkin sedang sibuk sayang"

"Tidak! ayah tidak sayang kita. Varo benci Ayah. Varo benci ayah!" teriak alvaro

"Jangan bilang begitu Varo, itu tidak baik."

"Lebih baik kita keluar, temuin teman teman kan tidak baik tinggalin teman teman." ujar Nafiza membuat keduanya mengangguk.

Sementara di luar Arka duduk menyendiri ia sama seperti si kembar.

Merasa marah dan kecewa terhadap ayahnya yang tidak datang di hari ini.

Padahal Arka sudah tak sabar menanti kedatangan ayahnya lagi meski sebelumnya ia memusuhi ayahnya tapi tetap saja, ia menunggu kehadiran ayahnya

"Hai Al" sapa seorang gadis kecil.

"Hai juga el." Sapa Arka dengan senyum yang tak seperti biasanya ketika menyapa gadis bernama El

"Kenapa kamu sedih Al?" Tanya El.

"Ayahku tidak datang. Padahal dia sudah janji akan datang" jawab Arka.

"Mungkin sedang sibuk. Kamu tidak boleh bersedih kalo kamu sedih adik adik kamu juga pasti ikut sedih"

Arka mengangguk lalu tersenyum menatap gadis di hadapannya "Kamu kemari sama siapa El?" Tanya Arka

"Tadi sama mama"

"Mama El mana?" Tanya Arka matanya lagi mencari keberadaan mama dari gadis di depannya

"Pulang Al" jawab El.

"Kok Pulang?"

"Tadi abis ngantar El kemari. mama langsung pulang" Jawab El membuat Arka mengangguk mengerti.

Arka mengerti dengan keadaan El yang selalu di tinggal mamanya berkerja. El sama senasib dengan arka dulu tidak punya ayah.

Tapi berbeda dengan Azka dan kedua adiknya mereka selalu mendapat kasih sayang serta perhatian dari bunda mereka

Sedangkan El tidak Mama El sibuk berkerja membuat El menjadi mandiri dan terbiasa tanpa mamanya.

Arka selalu salut pada el. Meski ia di hina tak punya ayah, dan anak haram El hanya tersenyum menanggapi ucapan mereka.

Meski Arka pernah mendapati el menangis sendiri di taman sekolah.

"Ayo Arka masuk. El lapar mau makan" ajak El membuat Arka tersentak dari lamunanya tentang El.

El segera menarik tangan arka kedalam rumah arka.

"Hallo Arka" sapa Fikri ketika melihat Arka

Arka hanya mengangguk dan segera menyalami Fikri.

Fikri menatap gadis kecil bersama Arka ia tersenyum melihat gadis kecil bersama arka

"Ini siapa Arka?" Tanya Fikri tanpa menatap Arka dengan senyum menggoda tapi di tanggapi wajah datar oleh arka

"Ini El. Teman Arka om" jawab Arka

"Om fikri Arka permisi dulu" sambung Arka meninggalkan Fikri yang menatap mereka. Sambil tersenyum.

Acara ultah si kembar telah selesai kini hari sudah mulai gelap. Nafiza bersama Fikri dan Aulia sedang duduk di ruang tamu sedangkan anak anak Nafiza sudah masuk kedalam kamar mereka.

Nafiza menatap ponselnya yang ada di tangannya. Tidak ada kabar dari Azka meski Ia sudah mengirim pesan dan menelpon tapi pesan tidak baca dan panggilan dari Nafiza tidak di jawab. Sudah beberapa hari Nafiza men

"Kenapa Azka tidak datang ya?" Tanya Fikri sambil mengotak atik ponselnya. Pria itu mencoba menghubungi Azka dan Kevin. Tapi nomor keduanya tidak bisa di hubungi.

"Mungkin kerjaannya banyak Bang." Ucap Nafiza.

Fikri hanya diam lalu mengangguk, mungkin saja batinnya.

***

Sementara itu di tempat lain.

Azka tersenyum kecil menatap wanita yang ada di depannya, Wanita itu cinta lamanya. Aletta. Nama wanita yang saat ini bersama Azka.

"Azka." Panggil Aletta seraya menampilkan senyumnya pada Azka.

"Apa?"

"Makasih sudah menemaniku makan malam." Ucap Aletta membuat Azka mengangguk.

"Kamu mau mengantarku ke Apaterment Kan?" Tanya Aletta.

"Ya." Jawab Azka singkat.

Setelah membayar makanan Azka dan Aletta berdiri dari duduk mereka dan berjalan keluar dari restoran mahal yang menjadi tempat Dinner keduanya.

Bersambung...

Jangan lupa voted and coment yah..

Selasa : 27.03.2018

Dear Nafiza (Proses Revisi/terbit)Where stories live. Discover now