Dear Nafiza (Proses Revisi/terbit)

Chapter. 22

Kiki kecelakaan pesawat

Mama... papa... jangan tinggalkan Natta sendiri

Kakak Diza, jangan tinggalkan Natta,

Kalau kalian pergi siapa yang bersama natta?

Pergi kau...!

Seharusnya kau yang mati...!

Seharusnya bukan adikku....

Pergi kau gadis pembawa sial, pergi jauh dari hadapanku..

Nafiza menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya, membuatAzka terbangun dari tidurnya ketika merasakan Nafiza yang tidak bisa diam dalam dekapannya.

Ia menatap wajah Nafiza yang kini berkeringat dengan pelan Azka mengusap keringat yang muncul di dahi serta menyibakkan anak rambut yang menghalangi wajah Nafiza.

Azka mengusap rambut Nafiza pelan dan dengan perlahan Nafiza kembali tenang dalam tidurnya.

Azka beranjak dari tempat tidurnya ketika mendengar suara berisik dari arah pintu kamarnya saat ini.

Nafiza, Azka serta Ketiga Anaknya berada di apartement Azka. Setelah sikembar sudah di izinkan pulang kemarin Azka memvawa mereka ke Apertementnya.

"Ih.. om jelek Vila mau makan" ucap Alvira

"Varo dan abang juga mau makan" sambung Alvaro

"Ayo kalau mau makan, makan di luar ya" ucap Kevin sudah lelah

Lelah Karna dua ponakannya yang bawel dari tadi minta makan tapi selalu menolak makanan yang di berikannya

"Tidak mau!" Teriak Alvira membuat Kevin menutup kedua telingannya begitu pun Arka dan Alvaro serta Fikri

"Ada apa? kenapa ribut sekali?" Tanya Azka tiba tiba dari arah pintu kamar

Azka menatap Ketiga anaknya, kevin dan fikri.

"Ayah" panggil Alvira sambil berlari mendekat pada Azka dan meminta di gendong dengan segera

"Vila lapal. kakak sama abang juga, tapi om jelek tidak kasih makan" adu Alvira membuat Kevin melotot. Bisa bisanya ponakannya bilang begitu.

"Bukan begitu bang, Vin sudah ajak makan tapi Alvira dan lainnya tidak mau" bantah kevin

"Bukan maksud tidak mau om Vin, merrka tidak biasanya makan di luar, Alvira tidak akan mau makan kalau bukan bunda yang masak, kalau pun makan di luar kami hanya makan di caffe Tante Li" jelas Arka panjang dari tadi ia lelah mendengar perdebatan antara Kevin dan adik adiknya

"Biar Nafi yang masak " ucap Nafiza yang ternyata sudah terbangun

Nafiza menatap Alvira yang dalam gendongan Azka

"Vira tidak baik berbicara begitu. lain kali jangan begitu Sayang." lanjutnya Nafiza sambil mengelus rambut Alvira membuat Alvira tersenyum manis

"Sekarang minta maaf sama om Kevin" Pinta Nafiza membuat Alvira mengangguk

"Om Vin Vila minta maaf" ucap Alvira membuat kevin mengangguk dan tersenyum meski masih kesal.

"Tidak Nafi. kita makan di caffe milik Sahabatmu" ucap Azka

Azka, Kevin dan Nafiza menatap Fikri yang terlihat bahagia ketika ia bilang makan di caffe sahabat Nafiza yang tak lain Aulia

"cie.... yang mau ketemu calon istri"

"cie... syut syut" goda kevin membuat Fikri salah tingkah

Nafiza tersenyum menatap wajah  Fikri yang terlihat memerah

Azka hanya menggeleng kepalanya sedangkan ketiga anak Azka dan Nafiza menatap mereka bingung tepatnya hanya si kembar.

"Calon istri itu apa bunda?" Tanya Alvaro membuat Nafiza mentapnya

Nafiza mensejajarkan tingginya dengan Alvaro, Alvaro yang melihat bundanya menatapnya merentangkan tangannya kearah Nafiza minta di gendong.

"Calon istri Itu seperti calon pasangan om Fikri" ucap Azka menggaruk kepalanya. Jujur saja ia bingung mau bilang apa.

Alvaro hanya mengangguk meski tidak mengerti

Alvaro menatap Bundanya yang menggendongnya, lalu menatap ayahnya

"Seperti bunda dan ayah ya?" Tanya Alvaro tiba tiba membuat Azka mengangguk.

Alvaro memasang wajah berfikirnya membuat Nafiza mengusap wajah putranya

"Kalo bunda sama ayah, om Fikri sama tante Li.." ucap Alvaro menggantung

"Terus om Vin sama siapa bunda?" Tanya lavaro membuat Fikri tertawa sedangkan Kevin menggerutu

"Anak siapa si? Perasaan abang tidak menyebalkan seperti Varo" gerutu Kevin

"Kevin" ucap azka membuat kevin terdiam ia menatap Azka cengengesan

"Ayah kapan makan Alvaro lapar" ucap alvaro.

"Ayo pergi" ajak Azka membuat semuanya mengangguk

***

Bersambung...

Byebye 👋👋👋

Kamis : 22.03.2018