Chapter. 45

113K 6.6K 115
                                    

Selamat membaca...

Kevin memasuki Mansion milik Azka dengan tersenyum lebarnya. Senyumnya bertambah lebar saat melihat para ponakannya yang sedang bermain di halaman dengan penjagaan ketat oleh para Bodyguard dan para pelayan wanita.

"Om Vin!!!" teriak Alvira seraya berlari kearahnya.

Kevin merentangkan tangannya kedepan dan langsung menggendong Alvira.

"Permisi Tuan, Tuan di tunggu oleh Tuan besar, nyonya serta tuan Azka di dalam." ucap salah satu pelayan yang baru datang dari dalam.

Kevin menatap sang pelayan bingung "Ada apa ya?" Tanya Kevin bingung.

"Saya Tidak tahu, Tuan." jawab sang pelayan.

Kevin menurunkan Alvira dari gendongannya dan menatap Alvira dengan wajah cemberutnya.

"Maaf Om Vin lagi ada urusan sama Opa, Oma dan ayah Vira. Vira main sama Abang, ya" pinta Kevin lembut membuat Alvira mengangguk.

Kevin berjalan masuk kedalam dan mendapati Kedua orangtuanya serta Abangnya-- Azka sedang berbincang dengan serius.

"Azka sih.. Terserah Papa sama Mama dan Semua keputusan ada Sama, Vin" ucap Azka.

"Mau dan tidak Mau mama mau tetap mau jodohin dia sama Wanita itu." tegas mama Azka.

"Ada apa ini? siapa yang mau di jodohin, bang Azka?" Tanya kevin beruntun ketika tadi sempat mendengar ucapan mamanya.

"Mamaku sayang yang cantik. Dan mempesona. Bang Azka itu sudah menikah dan udah punya anak. ada tiga lagi, kenapa mau di jodohin lagi?"

"Nanti Mbak Nafi pergi lagi terus bawa anak-anak nanti mama nggak punya mantu dan cucu lagi" sambungnya.

Keluarga Kevin mendengus mendengar ocehan Kevin yang tak henti hentinya itu.

"Bukan Abang yang mau di jodohin Vin, Mama juga Tau kalau Abang kamu sudah punya Istri sama Anak mama ngg___"

"Lah itu mama tahu. kenapa juga mau maksa Bang Azka si jodohin" potong Kevin membuat mamanya Kesal.

Sang Mama berdiri mendekati Kevin dan langsung menjewer kuping Kevin. membuat Kevin meringis di saat bersama Arka dan kedua Adiknya datang dan melihat keadaan Kevin yang sedang di jewer.

"Hahahhah..." tawa Alvaro terdengar membuat semua mata menatap kearah Alvaro yang terlihat berkeringat karna habis bermain dari luar.

"Hu... setan kecil datang" gumam Kevin.

"Apa kamu bilang?"

"Cucu mama. kamu bilang setan kecil?" Marah mamanya ia lebih menarik kuat kuping milik putra bungsunya. "Kamu yang setan." lanjut Mamanya

"Om Vin nakal lagi ya... Oma?" tanya Alvaro seraya mendekat kearah ayahnya dengan senyum menggemaskan miliknya sedangkan abang dan adiknya pergi ke dapur

Azka mengambil tissu yang ada di atas meja dan melap dahi Alvaro yang penuh keringat.

"Cucu Opa bau acem" ucap Opanya, membuat Alvaro mengangkat kedua tangannya dan mencium Aroma badannya sendiri.

Dear Nafiza (Proses Revisi/terbit)Where stories live. Discover now