Chapter. 43

110K 6.9K 233
                                    

Aku up banyak kali nih... Jangan lupa vote dan coment yah... ☺☺☺

♡♡♡

Nafiza keluar dari mobil mewah milik Azka. ia tersenyu menatap ketiga malaikatnya yang kini berlari kearahnya bersama dengan Devan juga.

"Bunda" panggil Alvira manja membuat Nafiza tersenyum

"Bunda kenapa jemput kita?" Tanya Alvaro dengan nada kesal membuat Nafiza menatapnya bingung.

"Kenapa? Alvaro tidak suka bunda jemput yah?" Tanya Nafiza

"Bukan tidak suka bunda! tapi mereka liatin bunda, Varo tidak suka." jelas Varo sambil menujuk kearah para pria yang menatap Nafiza.

"Jangan sampai ada ayah lain bunda, Varo tidak ingin" lanjutnya membuat Nafiza menggeleng kepala tidak percaya.

Bagaimana bisa anaknya yang masih kecil berfikir seperti itu? dan siapa juga yang mau kasih dia ayah baru?

"Apa Varo mau punya ayah baru?" Tanya Nafiza

Alvaro menatap bundanya dengan mata berkaca kaca.

"Jangan bunda, nanti kalau Varo punya ayah baru. nanti kalau orang tanya ayah Varo siapa. Varokan jadi bingung." ucap Alvaro dengan polosnya tidak lupa air mata yanng sudah menetes di pipinya

Nafiza terkekeh kecil mendengar ucapan polos anaknya dengan segera
Nafiza mensejajarkan tingginya dengan Alvaro, perlahan tangan Nafiza terulur mengusap air mata Alvaro.

"Sudah jangan menangis lagi, anak bunda Kan cowok. Jadi tidak bileh menangis."

"Bunda juga tidak berniat cari Ayah baru" lanjut Nafiza

"Janji yah?" Ucap alvaro memberikan jari kekingkingnya pada Nafiza.

"janji" ucap Nafiza mengaitkan kelingkingnya dengan kelingkin Alvaro.

Nafiza berdiri dan menatap satu persatu anak anaknya.

"Bunda." panggil Alvira sambil mengulurkan kedua tangannya keatas. Minta di gendong.

Nafiza tersenyum lalu menggendong Alvira yang terlihat lemas karna menahan kantuknya.

"Ayo kita pergi." ajak Nafiza

"Kita ke rumah dulu. atau langsung ke ayah Bun?" Tanya Arka.

"Kita langsung ke kantor ayah, ayah sudah telvon tadi suru kesana" jawab Nafiza.

***

Azka menatap kedua sahabatnya. Given serta Reyhan. Yang kini duduk di dalam ruangannya setelah selesai meeting bersama.

"Jadi Kamu benar benar mau pisah sama Vio?" Tanya Azka pada Reyhan yang kini mengangguk yakin

"Yah. Aku sudah yakin akan dengan keputusanku."

"Tapi kamu tahu apa resikonya?" Tanya Azka

"Kamu bisa di benci anakmu." lanjutnya

"Ak tidak peduli akan kebenciannya, lagi pula ini yang terbaik untukku, Vio dan Devan."

"Aku tidak tahu mau bilang apa lagi" gumam Azka

"Semua sudah ku putuskan Az, Aku tidak bisa jalani rumah tangga yang sudah tak tahu arahnya mau kemana, Vio juga sudah menikah diam diam sama pacarnya dan ternyata sudah punya anak juga." jelas Reyhan membuat Given dan Azka menatapnya tak percaya

Dear Nafiza (Proses Revisi/terbit)Where stories live. Discover now