1-

76.4K 2.8K 86
                                    

Gedubrak!

Jangan mengharapkan suasana pagi yang kalem dengan alunan musik klasik yang menggema di seluruh penjuru ruangan rumah, dengan Papa yang santai menyeruput kopi pagi diteras disertai bunyi lembaran koran yang dibolak-balik. Tapi, pagi hari di keluarga Walton pasti diawali dengan suara Bruk, Brak, ringisan, suasana yang chaos, semua tidak ada yang diam. Mama membuat sarapan didapur, sedangkan Papa sibuk dengan telpon setiap pagi tentang perusahaan nya yang memang bercabang disana sini. Rei yang sibuk mengurus mobil sejak subuh untuk ke sekolah, Aresh yang sibuk mempersiapkan semua peralatan sekolah untuk semua, Sam yang menjalankan aktifitas pagi nya mencuci piring yang tidak dilakukan nya semalam, dan Key yang sibuk membenahi semua kamar terkecuali kamar Papa Mama, dan Kay yang membantu menyiapkan bekal untuk ssmuanya.

"Ma, kotak makan Key kok gak ada ya? Biasanya kan suka numpuk diatas punya Kay," keluh Kay saat mengobrak-abrik isi laci tempat menyimpan kotak makan untuk ke sekolah.

"Masa sih dek? Coba tanya sama Kak Sammy," saran Reina-mama nya.

"Oppa! Tempat makan punya Key belum dicuci ya?" tanya Kay penuh intimidasi.

"Yang merah?" sahut Sam.

"Iya!"

"Klik link dibawah meja, disana bakal dapet apa yang dicari," teriak Sam.

Kay mengernyit, klik link? Pikirnya. Apa maksudnya? Kay lalu melihat laci bawah disetiap meja memeriksa semuanya berharap menemukam wadah yang ia cari, dan ketemu! Jadi, itu maksudnya klik link dibawah? Cari dibawah meja, gitu? Aneh!

"Semuanya udah siap?" tanya Aresh seraya menololkan kepala di ambang pintu dapur, Kay menatapnya sambil menggeleng pelan.

"Bentar lagi," jawabnya.

"Oke, tas udah di mobil semua," jawab Aresh singkat lalu meninggalkan dapur.

Lalu, Key datang dari lantai atas sambil berlari-lari panik, rambutnya yang dicukur gaya mangkok tapi masih menampilkan kesan lucu itu ikut bergoyang-goyang saat tubuh nya berlari-lari dengan pakaian putih abu dan baju nya yang belum di kancing.

"Ma, laper," rengek nya.

Reina mengerutkan kening nya lalu tersenyum tipis, "kamu lari-lari cuma karena laper?"

"Dia mah kebiasaan, Ma!" cibir Kay.

"Di meja makan itu ada roti, sama selai kacang. Bikin lima sekalian," ucap Reina memerintah. Semua ucapan Reina adalah perintah mutlak bagi anak-anak nya.

"Got it!"

Kay sibuk memasukan nasi ke setiap tempat makan, dan memberi lebih punya Sam karena ia tahu dari sekian banyak keluarga, Sammy lah yang paling rakus dalam hal makanan, menurutnya 'Food is Everything!' begitu katanya. Jari lentik nya yang dibungkus sarung tangan plastik mulai memasukan satu persatu lauk hari ini, yang isinya sayur rebus, nugget, saus sambal, dan sekotak susu murni, itu wajib!

Lalu Kay menutup satu persatu kotak makan nya, memasukan nya kedalam tas khusus untuk nanti dibagikan sebelum keluar dari mobil, atau jika tidak keburu di kantin. Tapi sayang, jika makan di kantin mereka pasti tidak bisa tenang, termasuk Kay yang selalu menjadi serbuan para siswi untuk menanyakam seputar tentang saudaranya.

"Kay, bantuin dong," pinta Key.

"Bantu apa?" tanya Kay saat telah selesai memasukan semua bekal.

"Pahanging dahi, hangan Key kohor," pinta nya.

"Bentar."

Kay melepas sarung tangan plastik nya, dan menghampiri Key, lalu membantu mengikatkan dasi abu-abu milik Key.

BROTHERS [COMPLETED]Where stories live. Discover now