27

17.9K 818 21
                                    

BGM, DNA by BTS

______

Kay menghempaskan tubuhnya keatas kasur dengan penuh semangat, ia hampir tidak percaya bahwa ia sudah izin dari Marvel. Apa itu artinya ia tidak harus sembunyi-sembunyi dan merasa takut?

Sangat menyenangkan!

Setelah melakukan ceremony singkat dengan lompat-lompat diatas kasur dan gulang-guling kesana kemari, gadis itu mengambil handphone nya dan mengaktifkan sambungan wireless nya agar terhubung ke speaker, lalu memilih lagu DNA milik BTS yang sedang sesuai dengan mood nya saat ini.

Tubuh ramping Kay mulai menari secara otomatis karena terlalu senang. Serasa seperti mimpi baginya, karena mendapat izin secepat ini dari Rei adalah hal yang langka.

Drrrt... Drrrtt...

Seirimg dengan musik berhenti, gerak tubuh Kay ikut berhenti. Alisnya bertaut, siapa yang berani mengganggu kesenangan nya saat ini?

"Ganggu! Siapa sih yang telpon?!" rutuknya seraya mengambil benda pipih dengan case berwarna pink.

Caramel Kay tiba-tiba membelalak saat melihat panggilan video atas nama Marvel, tangan nya langsung gemetar karena gugup sekaligus dekat jantung nya mengalami aritma.

Kay menarik nafas panjang sebelum jarinya menggeser tombol hijau.

"H-hai Kak." sapa nya gugup.

"Lo lagi dimana? Kenapa gelap banget?" Tanya suara diujung sana, matanya terlihat menyipit seolah berusaha melihat sesuatu.

Kay dengan cepat berjalan kearah stop-kontak lampu kamarnya dan menyalakan nya.

"Nah kan sekarang enak, gue jadi bisa liat wajah cantik lo." ujar Marvel dengan tangan yang menopang dagunya lalu tersenyum manis.

Kay hanya tersenyum malu, ia lalu duduk didepan meja belajar nya dan menyimpan handphone nya di stand ponsel miliknya agar tidak garus memegang nya terus menerus.

"Kenapa Kak?"

"Gue kangen, lagian lo masih punya hutang sama gue."

Kay mengernyit tidak mengerti, hutang?

"Maksud Kakak? Emang aku pernah pinjem uang ya sama Kakak? Atau itu gantungan nya harus aku bayar?" Tanya Kay dengan wajah polos, ia sama sekali tidak mengerti.

"Hahaha polos banget. Masa gue minta bayarin gantungan nya."

Kay hanya tersenyum canggung, "habisnya aku bingung."

"Anu, itu, tadi gue kan eng.. anu.. Gue, nembak lo. Jadi, gimana?"

Wajah Marvel terlihat gugup dari sebrang sana. Kay melihat telinga Marvel mulai memerah, sangat merah entah kenapa.

Sedanh ia sendiri, pipinya terasa hampir terbakar. Bahkan, Kay rasa ia bisa menggoreng telur diatas pipinya karena saking panas.

"Ah– itu, ya?"

Kau diam sejenak, mengumpulkan segenap keberanian nya.

"Suka sama Kakak!"

Kay mengucapkan itu dengan cepat, hanya beberapa detik dan langsung mematikan sambungan video call dan cepat-cepat berdiri lalu kembali menghempaskan diri keatas kasur karena tidak percaya atas apa yang ia ucapkan.

Drrrt... Drrrt....

Caramel itu teralihkan oleh suara yang sama, ia baru teringat bahwa tadi ia mematikan sambungan telpon nya secara spontan.

BROTHERS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang