37

12.1K 658 19
                                    

Rival memperlihatkan kartu sim nya, dengan cepat seorang pria berbaju coklat dengan badan berisi dan kumis tebal itu meraihnya dan memeriksa nya. Pria itu sedikit mengernhit tatkala melihat wajah Rival, matanya bahkan sampai menyipit.

"Saya keturunan Korea-Indonesia, Pak." ucap Rival dengan fasih membuat pria itu sedikit terkejut.

Tak ada pilihan lain, pria itu kembali memberikan sim milik Rival sekaligus kunci mobil kepada seorang gadia yang sejak tadi duduk menunduk seraya menggigit bibirnya gugup.

"Lain kali, jangan biarin dia pake mobil sendiri. Masih dibawah umur, belum punya sim." Pesan pria itu tegas.

Rival mengangguk sambil berucap, "terimakasih Pak."

"Ya, lain kali jangan sampai masuk kesini lagi."

Rival hanya membalasnya dengan tersenyum lalu bergegas meninggalkan tempat itu, diikuti dengan gadis berambut sebahu yang selalu setia mengekor dibelakang nya.

Cowok jangkung itu memberikan kunci mobil padanya, dan menghemvuskan napas frustasi.

"Mianhae, Oppa."

"Gimana bisa sampe disini?"

"Mianhae. Tadi kebetulan ada yang lagi patrol, jadi kena tilang."

Rival lagi-lagi menghembuskan napas nya berat, ia benar-benar frustasi karena hal ini. Padahal tadi, kenapa ia harus menyuruh gadis itu bawa mobil masing-masing?

"Yaudah ayo pulang, mobilnya biar minta tolong Pa Usan bawain."

Saat Rival hendak masuk kedalam mobil, sebuah tangan menahan nya. Rival berbalik, dan menagap gadia berambut sebahu itu dengan tatapan bertanya.

"Aku rusak lagi, ya? Maaf. Pasti Oppa belum sempet ngomong sama Unnie."

Rival hanya tersenyum tipis, "gapapa. Yuk pulang. Lagian kamu harus persiapan buat sekolah, kan?"

"Tapi tetep aja, aku rusak momen Oppa."

"Ellen, nanti Oppa bisa ngomong lagi sama Kay. Sekarang kita pulang."

Gadis berambut sebahu bernama Ellen itu hanya mengangguk, lalu memutar dan masuk kedalam mobil bersama Rival, kakak nya.

[•][•][•]

"Jadi dia kemarin ninggalin lo lagi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Jadi dia kemarin ninggalin lo lagi?"

Kay mengangguk seraya memanyunkan bibirnya saat menjawab pertanyaan yang Marvel lontarkan. Gadis itu lalu mengambil garpu dan memasukan potongan baso tahu kedalam mulutnya.

"Terus, abang-abang lo marah?"

"Bukan lagi," jawab Kay terdengar frustasi, "mereka belum tahu kalo aku mau coba ngatasin masalah ini."

"Bukannya bagus ya lo mau mulai ngatasin masalah ini?" Tanya Marvel seraya menyantap batagor yang ia pesan.

"Kakak marah bukan karna itu, tapi Rival yang lakuin hal sama dua kali."

BROTHERS [COMPLETED]Where stories live. Discover now