21

22.9K 1K 37
                                    

Key membuka satu persatu tiga kotak hitam yang ada dihadapan nya menunjukannya pada keempat saudara nya setelah sampai dirumah.

Rei melihat bolak balik kotak tersebut, barangkali ada informasi kecil yang terselip disana, berikut juga Aresh, Sam dan juga Kay yang memang sudah melihat pertama kali.

"Yang pertama lo terima kapan, Dek?" Tanya Rei.

"Sebulan lalu, yang isinya boneka penuh noda merah itu sama surat." Jawab Key seraya menunjukan kotak hitam yang kini sedang ada ditangan Aresh.

"Yang kedua?"

"Kemarin, pas malam pertama di bumi perkemahan." Jawab Key, "isinya beda tapi isi surat nya masih sama dengan tulisan yang sama. Yang isinya kapak kecil sama daun pinus, gak tau deh apa maksudnya makin kesini makin aneh, gak nyambung banget."

"Surat cinta, kapak kecil..." gumam Sam.

"Berarti yang ketiga ini?" Kay mengacungkan kotak yang sedang ia pegang dengan isian boneka dengan kepala dan badan nya yang terpisah.

"Ini gue terima sebelum kalian sampe ke bumi perkemahan." Terang Key.

"Oh!" Kay menjetikan jarinya, "kamu waktu mau ada yanh diomongin itu tentang ini?" tebak Kay.

Key mengangguk membenarkan.

"Terus kenapa gak langsung bilang sama Kakak?" Tanya Aresh datar.

"Kan waktu kemarin banyak orang, Kak."

Mereka mengangguk kompak, yang jadi masalah sekarang adalah pengirim kotak ini. Siapa? Sebenarnya cowok ganteng berambut hitam itu sudah mempunyai dugaan meski sedikit ragu.

"Kak, sebenernya gue ada orang yang dicurigain, sih."

"Siapa?" Tanya Rei.

Key menggeleng, "gak tau namanya. Dia kayanya kakak kelas gak tau kelas apa dan berapa. Tapi kemarin juga dia jadi panitia, gue udah nge-gap dia liatin gue gitu Kak."

Rei, Aresh dan Sam langsung saling melempar pandangan, menerka siapa mereka.

"Kita cek ajak ke sekolah besok." Usul Kay.

Key menjitak kepala kemabrannya itu gemas, "besok kita masih libur, lupa?"

Kay balas menjitak kepala kembaran nya itu, "ya biarin biar cepet beres masalahnya Key!"

"Oke, besok ke sekolah. Informasi kalo kita anak pemilik sekolah juga udah nyebar. Gak ada yang harus ditutupin lagi, nanggung." Ujar Rei.

"Iya, pasti sikap mereka langsung beda." Cetus Aresh dengan bibir yang mencebik.

"Idup kita udah kaya seleb, ya?" Sam tertawa diujung kalimatnya ia merasa geli sendiri jika dipikir-pikir lebih lanjut.

"Yaudah, Kakak mau mandi dulu." Aresh bangkit lebih dulu untuk menyegarkan tubuhnya karena mereka benar-benar baru pulang sekolah.

"Sama, malem ini juga Cassey mau main kesini."

"Serius Kak?" Kau yang terlihat senang langsung melompat-lompat diatas kasur refleks.

"Duduk, jangan kaya beruk." Ejek Key.

"Apa sekali lagi?!"

Key langsung ngibrit keluar dari kamar nya dan turun kebawah untuk mendapat perlindungan dari Mamanya yang sedang menonton drama korea dibawah.

"Elden!" Teriak Kay menggema diseluruh ruangan.

Sedangkam Rei hanya bisa menggelengkan kepalanya, sekarang ia seperti mendapat pengganti untuk menjahili adik bungsu nya yang perempuan itu.

BROTHERS [COMPLETED]Where stories live. Discover now