31

13.5K 684 13
                                    

Klik

Suara knop pintu yang ditekan itu membuat semua orang yang sedang berada di ruang tamu menoleh dan tersenyum lega.

Key langsung menurunkan kembaran nya itu dan meluruskan tulang punggung nya, dan langsung melepas hoodie yang ia pakai juga denim yang ia pakai.

"Baru pulang?" Tanya Reina dan meletakan bacaan nya.

Key mengangguk dengan senyum yang terlihat dipaksakan, lalu menghampiri Reina dan memberikan jagung bakar yang ia beli dijalan tadi.

"Lain kali jangan kemaleman Dek pulang nya," ucap James mengingatkan, pria itu menaikan kursi pijat nya sampai di posisi duduk.

"Ya?" tambah James lagi memastikan bahwa kedua anak bungsu nya mendengarkan.

"Iya Pa." Jawab Key kemudian.

Kay sejak tadi bergeming dengan wajah yang ditekuk itu membuat semua pandangan mereka tertuju padanya, terutama Rei, Aresh dan Sam yang sejak tadi memperhatikan Kay dengan intens.

"Kay langsung ke kamar, ya," ucap gadis itu pada akhirnya dan langsung menuju lantai dua dan masuk kedalam kamar nya dengan cepat.

"Kay kenapa?" Heran Reina yang langsung memberikan tatapan penuh tanya nya pada Rei.

"Tadi dijalan– Key sama Kay ketemu Rival."

[•][•][•]

Senin.

Memang selalu menjadi hari yang paling nge-bo-senin. Khusus nya bagi anak sekolah, pertama karena mereka harus berangkat pagi-pagi, kedua karena isi pelajaran di hari senin pelajaran yang paling menguras energi dan kerja otak.

"Udah pelajaran majib langsung mantan, ya?" Tanya Aluna malas seraya menghempaskan tubuhnya kebelakang dan mengentakan kaki nya sebal.

"Kenapa harus masuk IPA?!" jeritnya frustasi membuat seisi kelas memperhatikan nya.

"Pasti susah ya ngejar pelajaran?" Tanya Kay simpati.

Aluna menjebe seraya menganggukan kepalanya dramatis. Ia sangat kesulitan mengejar pelajaran terutama pelajaran matematika.

"Udah tau bego, masuk IPA." celetuk Key sambil berlalu setelah mengucapkan kata-kata yang tidak disaring dulu dari mulutnya membuat Aluna semakin kesal dibuatnya.

"Tu anak pedes banget ngomong nya!"

"Maaf, ya?" Kay yang merasa tidak enak langsung meminta maaf dengan cepat.

"Gapapa, bukan salah kamu kok. Sekarang makan yuk? Ke kantin, sambil bantu kerjain soal mantan, ada yang gak ngerti."

"Mantan?" heran Kay yang baru ngeh sejak tadi Aluna terus membicarakan nya.

"Matematika Peminatan, kepanjangan jadi di singkat aja. Mantan!" Jelas Aluna antara antusias dan sebal karena tugas nya yang seakan tidak ada habisnya.

"Emang ya, dari dulu mantan itu selalu bikin pusing!" gerutu nya lagi seraya menekankan kata man-tan.

Kay hanya tertawa kecil dan mengikuti Aluna yang sudah melangkah keluar. Sahabatnya itu selalu terlihat lucu setiap kali ia marah dan bicara pada dirinya sendiri.

Kantin 10.15

Rei memilih meja yang melingkar pohon yang berada di luar, kawasan kantin nya memang cukup luas dan lahan yang berada disamping kantin pun dijadikan sebagai kantin outdoor yang biasa dipakai oleh anak laki-laki yang baru selesai olahraga dan ingin mendapat udara segar seraya mengisi perutnya.

Para siswa dan siswi yang berada didalam tidak bisa melepaskans pandangan mereka dari empat cogan yang sedang duduk menunggu pesanan itu. Padahal mereka hanya duduk, diam tapi rasanya terlihat istimewa.

BROTHERS [COMPLETED]Where stories live. Discover now