29

14.4K 774 49
                                    

"Kakak?"

Gadis itu masih menganga tak percaya saat caramel nya mendapati lima orang yang sedang berdiri dengan senyum mengembang diatas stage itu, dengan satu orang yang kini mulai mendudukan dirinya di kursi kecil didepan piano hitam yang sudah disediakan.

"Itu, bukan nya abang lo?" Tanya Marvel ikut tak percaya.

"Iya, tapi kenapa mereka–" Kay menghela nafas, memotong kalimatnya sendiri, kehabisan kata-kata.

Kay dan Marvel terus memperhatikan Rei, Aresh, Sam dan juga Key yang terlihat sedang bersiap-siap. Tapi anehnya, Dani juga berada disana dan mereka semua terlihat baim pada cowok berwajah manis itu. Tidak seperti biasa.

"Lagu pertama yang akan kami bawakan berjudul The Truth Untold, selamat menikmati," ucap Rei lagi dan langsung disambut dengan tepukan dari para pengunjung yang kebetulan hari ini lebih ramai dari biasanya.

Pengunjung disana mulai saling berbisik dan memindai satu persatu orang yang sedang berada di stage itu. Kini dunia mereka seolah berporos pada saudara-saudara Kay dan juga Dani.

"Aku pergi deh Kak," Kay bangkit dari duduknya dengan cepat karena merasa kurang nyaman dan sedikit kesal. Apa ini kebetulan? Tapi yang Kay tahu, tidak ada kebetulan jika itu bersangkutan dengan kakak-kakak nya.

"Meja 14, mau kemana? Tolong duduk," celetuk Sam tanpa memikirkan efek selanjutnya yang akan terjadi.

Kay menelan saliva nya dan membulatkan matanya. Gadis itu bahkan tidak berani menatap sekitar nya dan hanya duduk kembali secara perlahan dan menutupi wajah nya dengan buku menu.

Para pengunjung lain, masih menatap Kay dengan intens setelah Sam mengucapkan hal tersebut. Mereka mulai berbisik membicarakan siapa wanita yang baru saja berdiri dan disebut oleh Sam.

"Kak," ucap Kay lirih, ia tidak bisa menahan malu. Gadis itu perlahan menggeser kursinya sampai berada disamping Marvel.

Marvel yang melihat hal itu, langsung memberi tatapan galak pada semua pengunjung yang masih menatap pada Kay.

Dalam sekejap, mereka kembali mengalihkan pandangan mereka pada panggung yang disana terdapat lima cowok ganteng yang siap memanjakan mereka semua.

Suara dentingan piano beriringan dengan suara Sam yang pertama kali terdengar, mengisi seluruh bagian cafe itu. Suara Sam yang dalam dan dentingan piano yang Aresh mainkam terdengar selaras dan sempurna.

Dalam satu detik, mereka berhasil memikat para pengunjung untuk menghentikan aktifitas mereka dan hanya menatap dengan mulut ternganga kearah panggung.

Kay sekarang hanya diam terpaku, memperhatikan mereka yang sedang membius para pengunjung dengan semua yang mereka miliki, ketampanan, suara, permainan piano yang indah, musik dan yang lain.

Hati kecil nya masih saja bertanya-tanya dan menjawab sendiri. Apa ini kebetulan? Tapi itu tidak mungkin. Apa mereka mengikuti nya sejak tadi? Apa itu mungkin? Apa, yang Kay rasakan di perpustakaan itu bukan sekedar perasaan nya? Apa itu mereka? Tapi, kenapa?

Terhanyut dalam fikiran nya, Kay bahkan tak sadar bahwa ia melamun sampai bait terakhir yang Dani nyanyikan, mengakhiri lagu tersebut.

"But i still want you..."

Riuh tepuk tangan berhasil membuyarkan lamunan Kay. Gadis itu langsung menegapkan tubuhnya dan terus menatap kearah panggung dengan perasaan yang bahkan tak tergambarkan, ia sempat kesal, juga malu.

BROTHERS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang