D U A : Part 1

2.6K 107 1
                                    

Moo Myung berhasil merebut pedang Kang Sung lalu membuat lingkaran yang mengelilinginya dengan menggunaka pedang Kang Sung. “Jika memang hukummu adalah membunuh orang yang masuk ke ibukota, maka hukumku adalah memukul bangsawan yang melewati garis ini…”, ucap Moo Myung. Moo Myung mempersilahkan mereka melewati garis itu untuk membunuh Mak Moon, namun ia akan membereskan mereka semua.
Moo Myung melemparkan pedang itu kembali pada Kang Sung.

***

A Ro menolak mendongeng untuk Maek Jong. Dengan keributan yang terjadi di luar dan fakta selama ini bahwa tidak ada seorang pun akan tertidur saat mendengar ceritanya, ia tidak yakin Maek Jong akan bisa tertidur.

Maek Jong menghadang A Ro yang akan pergi. Menurutnya, dengan keributan yang terjadi di luar, tidak akan ada orang yang tahu A Ro ada di dalam sana dan tidak akan ada yang tahu juga kalau A Ro mati di dalam sana.

A Ro masih tidak mau. Maek Jong lalu melemparkan sekantong uang untuk A Ro. A Ro terkejut. Menggoyang-goyang kantung uang tersebut. Ia menebak isi kantong itu adalah uang perak.

Maek Jong mengira A Ro tidak mau uang itu. Ia ingin mengambilnya kembali tapi A Ro menggenggam erat-erat uang itu. Percuma saja Maek Jong berusaha membuka satu persatu jari A Ro, kantong uang itu tidak lepas dari tangan A Ro… :AHAHAHAHA

Tanpa perlu diperintah lagi, A Ro pun bersedia mendongeng untuk Maek Jong. Mau cerita apa pun, ia mau mendongengkan asalkan hanya sampai Maek Jong tidur saja.

“Memang hanya itu yang aku mau…”, sahut Maek Jong.

***

Sementara itu, Kang Sung habis-habisan jadi bulan-bulanan Moo Myung. Setiap kali Kang Sung mencoba melewati garis, Moo Myung langsung memukul Kang Sung dengan sebuah tongkat.

Soo Ho tiba-tiba bicara. Menyindir Ban Ryu yang tidak mau menolong temannya yang terluka tidak hanya fisik tapi emosi juga. Melihat Ban Ryu hanya diam saja, ia tahu Ban Ryu hanya seorang brengsek yang tidak punya rasa setia kawan.

Kedua teman Ban Ryu, Gi Bo dan Shin meradang mendengar sindiran Soo Ho itu. Mereka hendak menyerang tapi Ban Ryu mencegah mereka. Menurutnya tidak perlu mereka mencampuri perkelahian seperti itu karena hanya akan mengotori mereka saja.
Sebelum pergi dari sana, Ban Ryu mengatai Kang Sung ‘loser’.

Kang Sung sangat marah. Kecewa pada Ban Ryu dan juga marah pada Moo Myung karena sudah mempermalukannya. Ia menyerang Moo Myung lagi tapi tetap saja gagal. Moo Myung berhasil melucuti pedang Kang Sung sampai terlempar jauh dan saat Kang Sung merangkak ingin mengambil kembali pedangnya itu, Moo Myung menginjak tangannya sambil menantang kedua teman Kang Sung tadi. “Ada lagi yang mau lewat?”.

Gi Bo dan Shin terdiam. Soo Ho tersenyum penuh rasa ketertarikan.

Setelah berhasil menghajar Kang Sung, Moo Myung pun memapah Mak Moon keluar dari sana. Kang Sung sempat berteriak pada mereka, mengatakan kalau prajurit tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja, mereka akan dipotong kepala mereka.
Moo Myung terus berjalan, menganggap kata-kata Kang Sung hanya angin lalu saja.

Setelah sampai di luar, Mak Moon membual, mengatakan kalau saja Moo Myung datang terlambat 1 menit saja, ia pasti sudah membunuh mereka semua. Moo Myung hanya tersenyum, mengatakan kalau ia tahu itu.

Mak Moon mengatai Moo Myung sudah gila. Lagi-lagi Moo Myung tertawa dan cuma menjawab ia tahu itu.

Mak Moon tiba-tiba berhenti, menoleh ke arah OKTA lagi. Ia memberitahukan Moo Myung bahwa ia melihat sesuatu tadi. Ia tidak menjelaskan lebih jauh dan mengajak Moo Myung pergi saja dari sana…

***

Kabar tentang petani yang melihat wajah Maek Jong diketahui oleh Ratu Jiso dari pengawal setianya itu. Ia langsung memerintahkan pengawalnya untuk membunuh orang itu.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Where stories live. Discover now