Part 2

496 29 0
                                    

Rombongan putri Soo Myung tiba di hadapan PM Chang. Soo Myung memperkenalkan dirinya sebagai utusa dari Silla tapi PM Chang sama sekali tidak menanggapi Soo Myung. Ia hanya asik mengunyah makanannya saja.

Sikap PM Chang itu membuat Soo Ho naik darah. Kalau saja Ji Dwi tidak menahannya, Soo Ho pasti sudah membuat kacau.
Soo Myung kemudian mengatakan bahwa ia akan menunggu sampai PM Chang selesai makan.

“Terserah jika memang itu yang kau inginkan…”, sahut PM Chang, tidak peduli.

Setelah semua makanan habis dan nampan dibawa pergi, PM Chang baru memberi isyarat supaya Soo Myung mendekat. Bertanya apa yang Soo Myung bawa sebagai hadiah pertukara dengan perdamaian.

Soo Myung mengatakan, ia ingin bicara secara pribadi dengan PM Chang. PM Chang tersenyum sinis.

Setelah di dalam ruangan, Soo Myung baru memberikan satu kotak kecil yang berisikan patung Budha dari emas pad PM Chang. Soo Myung mengatakan, itu bukan persembahan tapi hanya tanda perdamaian saja.

PM Chang menyimpulkan Soo Myung menginginkan rahmat Budha darinya.
Soo Myung mengatakan, Baekje dan Silla sudah lama menjalin ikatan, jika mereka menghancurkannya sekarang, itu hanya akan membuat Goguryeo menjadi dominan.
PM Chang mendekati Soo Myung, menanyakan umur Soo Myung. Lalu ia mengatakan bahwa perdamaian antar bangsa juga bisa dilakukan melalui pernikahan.

Soo Myung menggenggam erat-erat roknya, berusaha menahan emosi. PM Chang mengatakan lagi, ia tidak menginginkan Soo Myung menjadi wanitanya karena ia sudah punya beberapa istri tapi ia cuma mau mengatakan bahwa perdamaian juga bisa dilakukan dengan pernikahan.

Di luar, para hwarang terlihat gelisah. Diam-diam Ban Ryu memegang perutnya, memastikan bahwa surat milik Young Sil itu masih ada.

A Ro mengobati luka di lutut seorang anak kecil. Anak kecil itu tidak bisa bicara tapi mengerti apa yang A Ro katakan. Dengan menunjuk ke arah gunung, anak itu mengatakan bahwa ia dari temapt di balik gunung itu. Yang artinya ia dari Silla.

Sebagai rasa terima kasih, anak itu memberikan sebuah tusuk rambut yang bagus untuk A Ro. Saat A Ro bertanya darimana anak itu mendapatkan tusuk rambut itu, anak itu menunjuk ke arah pasar. A Ro merasa tusuk rambut itu tidak berasal dari pasar.

Anak itu memakaikan tusuk rambut itu di rambut A Ro. A Ro sebenarnya tidak mau, tapi karena anak itu bersikeras, ia pun mau memakainya sebentar saja dan berjanji akan mengembalikannya lagi.

Tapi, tiba-tiba beberapa penjaga datang menangkap anak itu. A Ro mencoba mencegah tapi penjaga itu bilang, anak itu datang untuk menjual barang curian.

Lalu penjaga itu melihat tusuk rambut yang dipakai A Ro. Ia langsung menuduh A Ro bekerja sama dengan anak itu. Tanpa mau mendengar penjelasan, penjaga-penjaga itu langsung menangkap A Ro dan anak itu.

Dayang Soo Myung yang baru datang entah darimana, melihat A Ro dibawa masuk melalui gerbang istana. Sun Woo merasa mendengar A Ro memanggilnya tapi baik Ji Dwi maupun Soo Ho, tidak mendengar apa pun.

A Ro dibawa ke penjara. Ia dimasukka ke dalam sel yang di dalamnya sudah ada banyak orang, ada pria dan wanita A Ro memperhatikan keadaan mereka, hampir semua dari mereka terluka.

Kembali pada Soo Myung dan PM Chang.
“Karena kau bingung, aku lebih merasa bingung lagi…”, ucap PM Chang. PM Chang mengatakan, seandainya yang dikirim adalah pangeran, mungkin ia akan langsung berpikir Silla mengajak perang. Tapi karena yang dikirim adala seorang putri, kau tahu kan apa artinya
Soo Myung hanya mengatakan, jika PM Chang tidak menyukai hadiah darinya, maka ia akan kembali dengan hadiah yang lain. Tapi ia memohon agar PM Chang tidak menyerang Silla.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant