Part 2

484 30 0
                                    

Woo Reuk membawa Tuan Ahn ke rumah tempat Mak Moon dan Moo Myung hidup, karena tak memiliki nama mereka memanggilnya Moo Myung dan juga Selanjutnya semua orang memanggilanya Anjing Burung. Tuan Ah melihat depan rumah.

"Tadi,kau mengatakan aku membuka pintu gerbang nasib.Apa maksudnya?" kata Tuan Ahn, Woo Reuk seperti tak sadar kalau mengatakan itu?

"Tidak ada kebetulan di dunia ini. Kenapa dari semua orang, aku yang membesarkan putraku dan anak itu?" kata Woo Reuk. Tuan Ahn tak mengerti maksudnya.

"Lalu Menurutmu siapa...anak itu?"ucap Woo Reuk memikirkanya. Tuan Ahn seperti menebak-nebak jawabanya.

Pangeran Chang merasa sudah cukup dan berhenti memukulnya, Moo Myung menariknya merasa belum berakhir dan langsung memukulnya kembali. Keduanya kembali berkelahi, kali ini Moo Myung yang memukul Pangeran Chang berkali-kali. Pangeran Chang yang terbaring, mengingat saat Moo Myung melempar dadu hasilnya adalah angka 6 kembar.

Moo Myung berteriak histeris meluapkan amarahnya, semua hanya bisa menatap sedih sampai Ah Ro mengalirkan matanya. Pangeran Chang masih terbaring, Moo Myung sudah berdiri dengan mengarahkan pedang di lehernya.

"Akui... kekalahanmu dan Tepati janjimu." Ucap Moo Myung. Pangeran Chang pun dibantu Jendral dan pengawal untuk berdiri.

"Dengan kejadian ini, aku tidak akan berperang dengan Silla. Dan Juga aku akan membebaskan Putri Silla dan para delegasi" kata Pangeran Chang, Moo Myung kaget mendengarnya.

"Bagaimana dengan para rakyat?Apa yang akan terjadi dengan rakyat di sini?" kata Moo Myung marah.

"Mereka tidak ada sangkutannya dengan kejadian ini.Karena mereka adalah kriminal yang mencuri barang di Buyeo Selatan, jadi mereka harus membayarnya dengan hidup mereka." Ucap Pangeran Chang.

Moo Myung terlihat sangat marah, Pangeran Chang menyuruh pengawal agar para rakyat ke dalam penjara. Ah Ro menatap sedih karena harus kembali di penjara sementara Moo Myung dkk sudah bebas.

Ban Ryu dan Soo Ho datang ke tempat Putri Sook untuk mengajak pergi. Putri Sook seperti merasa ragu kalau mereka harus pergi sekarang. Soo Ho pikir mereka tidak tahu kapan Putra Mahkota akan mengubah pikirannya jadi harus segera pergi.

"Tapi, dimana 2 Hwarang lainnya?" tanya Putri Sook binggung, Ban Ryu dan Soo Ho hanya bisa saling berpandangan.

Moo Myung berusaha masuk ke bagian penjara untuk para rakyat jelata, saat itu Maek Jong juga datang dengan mengatakan kala Moo Myung tak boleh berfikir membawanya keluar sendirian. Moo Myung menyuruh Maek Jong untuk mengurus urusanya sendiri. Maek Jong menyuruh agar Moo Myung menyerahlah karena Saat dirinya tertangkap mencarinya oleh Putra Mahkota, maka ia yang akan mati lebih dulu. Moo Myung pun bertanya apa yang akan dilakukanya.

Putri Sook pergi ke tempat raja, Jenderal keluar menemuinya memberitahu kalau Putra Makota tidak sehat, maka tidak akan bisa mengantarnya dan meminta pengeritianya. Putri Sook meminta agar mengatakan pada Pangeran Chang.

"Bahwa kami senang tentang perdamian diantara negara kita dan melanjutkan persekutuan." Ucap Putri Sook. Jenderal mengatakan akan menyampaikannya.
Empat Hwarang pun memberikan jalan pada Putri Sook untuk segera keluar dari istana. Maek Jong dan Moo Myung saling menatap.

Ah Ro dan rakyat lainya masih ada didalam penjara. Pria itu menyindir Ah Ro yang percaya pada Moo Myung, menurutnya pria itu adalah seseorang yang akan membiarkan mereka mat bahkan semua melarikan diri. Dengan nada marah meminta Ah Ro mengatakan sesuatu, apa yang akan dilakukanya sekarang.

"Kenapa kau seperti ini? Ada apa denganmu nona muda?" ucap seorang ibu membela Ah Ro.

"Apa maksudmu dia tidak melakukan kesalahan? Dia tidak seharusnya membuat kita berharap! Atau menyia-nyiakan harapan. Karena kau... berada disini seperti di neraka!" teriak si pria menyalahkan Ah Ro.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Where stories live. Discover now