L I M A B E L A S : Part 1

636 29 0
                                    

Raja Chang memberitahu kalau 15 menit belum berlalu lalu berpikir kalau diriya terlalu awal dan Raja Silla yang telah menyia-nyiakan 1/2 dari 15 menit. Ah Ro dan rakyat lainya sudah siap akan di bunuh, tangan Maek Jong mengepal terkena darah ingin melangkah maju, tiba-tiba terdengar suara Moo Myung.

"Aku..... Raja Silla!" ucap Moo Myung percaya diri tak ingin melihat Ah Ro mati didepan matanya. Ah Ro kaget karena Moo Myung mau mengaku sebagai Raja Silla.

"Apa kau sungguh Raja Silla? Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" ucap Raja Chang tak yakin.

"Orang yang membuatku melangkah maju adalah kau. Jika kau tidak akan mempercayaiku, maka kau seharusnya tidak mencariku." Tegas Moo Myung, Raja Chang melihat Moo Myung itu sangat berani.

Semua akhirnya kembali ke dalam penjara, Soo Ho yang melihat Moo Myung pergi berpikir mereka tidak bisa membiarkannya begitu saja karena Moo Myung mungkin bisa mati. Ban Ryu terlihat sangsi kalau Moo Myung itu adalah Raja. Soo Ho mengaku percaya dan heran karena Ban Ryu malah tak mempercayainya.

"Anggap saja dia Raja. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuknya? Entah dia ataupun kita tidak bisa melakukan apa-apa." Kata Ban Ryu sini.

"Setidaknya kita harus menghancurkan pintunya dan bertarung bersama!" tegas Soo Ho berani.

"Hwarang dikirim untuk mencegah perang di Selatan Buyeo. Apakah ini yang ingin kau dengarkan? Kau ingin menjadi penyebab terjadinya perang?!" balas Ban Ryu melotot marah. Soo Ho pikir tak ada yang baik mereka melakukan hal ini.

Sementara Maek Jong duduk diam mengingat saat Moo Myung dengan berani mengaku sebagai Raja Silla.

***

Moo Myung bertemu dengan PM Chang diruangnya. PM Chang merasa menang atau kalah dalam perang adalah keberuntungan. Menurutnya Jika Moo Myung beruntung, maka menang. Jika tidak beruntung, maka akan kalah.

"Tapi sekarang, karena aku sedang beruntung, seseorang yang merupakan rakyat Silla memberikanku emas dalam jumlah banyak dan mengatakan padaku bahwa raja ada diantara para Hwarang. Meskipun aku tidak tahu dia sungguhan akan maju, apa mungkin ini karena gadis itu? Apa Gadis cantik diantara para tahanan?" ucap PM Chang curiga.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan." Komentar Moo Myung tak ingin identitasnya diketahui.

"Entah apapun alasannya itu, lupakan. Tidak masalah bagiku kau raja atau bukan. Dan Entah kau raja atau bukan, aku akan menghabisimu. Selain itu Juga, aku akan membuatmu berlutut dikakiku untuk meminta menyelamatkanmu." Komentar PM Chang.

"Jika kau Putra Mahkota, akan sangat bagus jika kau bertingkah seperti itu. Menangkap delegasi tanpa pasukan sebagai sandera, kau bilang akan mengambil alih Silla, yang mengatakan itu adalah Putra Mahkota? Raja Buyeo Selatan. Jadi, ayahmu juga tidak akan mengatakan, "Kerja bagus.""kata Moo Myung.

"Apa yang kau tahu tentang Yang Mulia sampai kau bicara seperti itu?" balas PM Chang.

"Aku akan memberimu kesempatan. Kesempatan untuk menyelamatkan wajah dari raja masa depan Buyeo Selatan." Balas Moo Myung. PM Chang bertanya Siapa yang memberi kesempatan?

"Kau pasti sudah mendengarnya, tapi tidak ada seorangpun di Silla yang tahu bagaimana wajah Raja. Jika Ibu Ratu mengatakan aku bukan Raja, maka ini sudah berakhir. Kau mungkin akan berakhir sebagai orang rendahan yang dibantai oleh utusan bersenjata, yang mendampingi Putri. Jadi, aku akan memberimu kesempatan. Kesempatan yang adil dan kesempatan untuk Raja Silla dan Putra Mahkota Buyoe Selatan untuk saling berhadapan." Tegas Moo Myung.

"Aku tumbuh ditengah-tengah perang sengit. Tidak sepertimu, aku tidak hidup dengan bersembunyi."Tegas PM Chang.

"Siapa yang hidupnya lebih hebat, kita akan mengetahui saat kita mengukurnya." Balas Moo Myung.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Where stories live. Discover now