Part 2

579 27 0
                                    

A Ro tengah membawa beberapa kotak obat yang berat saat Sun Woo datang dan mengambil alih kotak-kotak itu darinya. Dia menolak bantuan Sun Woo tapi Sun Woo terus membantunya sampai ke klinik.

Dia hendak pergi setelah itu, tapi A Ro menghentikannya dan bertanya bagaimana jika dia tidak mau menerima Sun Woo sebagai kakaknya.

"Tidak akan ada yang berubah. Suka atau tidak, aku akan hidup sebagai Orabi-mu"

"Pembohong!"

Sun Woo bilang kalau dia mengingat apa yang tidak dia ingat. Sun Woo menyuruhnya untuk bertanya saja tentang hal-hal yang tidak bisa diingatnya. Tapi nyatanya, semua itu bohong belaka.

"Adiku terbakar, adikku terluka, dia tersenyum shari itu, dia menangis, dia cantik. Aku mendengar cerita berulang kali."

Air mata A Ro kembali mengalir mendengarnya. Dia bertanya siapa nama Sun Woo yang sebenarnya? Sun Woo mengklaim satu-satunya nama yang pernah dia miliki adalah Sun Woo, sebelumnya dia tidak pernah memiliki nama.

"Melihatmu membuatku merasa menyedihkan. Aku benci pada diriku sendiri. Aku jijik pada diriku sendiri."

Sun Woo mengulurkan tangan. ingin menyentuh A Ro tapi A Ro langsung mengusirnya, dia tidak mau melihat wajah Sun Woo.

Sementara Woo Reuk memainkan lagu sendu dengan gayageum-nya, A Ro pulang tanpa menyadari Sun Woo yang mengawasinya dari balik tembok.
Sementara itu, Ui Hwa minum-minum bersama asistennya. Asisten penasaran kenapa Ui Hwa memutuskan menerima Sook Myung di sini.

"Demi melindungi Hwarang-ku," jawab Ui Hwa. Asisten tidak mengerti maksudnya tapi Ui Hwa langsung mengalihkan topik dengan mengajak Asisten bersulang.
Sook Myung masuk kamarnya. Saat melepaskan sepatunya, dia teringat kembali dengan ucapan Suk Woo tentang ular yang tak bersalah tadi.

Di tempat lain, Ban Ryu terus galau memikirkan perintah Young Shil yang menyuruhnya merusak pertunjukkan Hwarang.

Keesokan harinya, A Ro menemui Soo Yeon yang galau mencemaskan keselamatan Ban Ryu. Parahnya lagi, sejak insiden itu, anak-anak kecil jadi bergosip kalau Ban Ryu menyentuh dadanya. Apa ada ramuan yang bisa membuat orang jadi lupa?

"Kalau ada aku pasti sudah meminumnya duluan."

"Ada apa lagi denganmu?"

"Dia bukan orabi-ku tapi aku agak berharap dia orabi-ku. Dia bukan orabi-ku tapi dia ngotot kalau dia orabi-ku. Aku membencinya"

***

Di kelas, Woo Reuk kali ini mengajarkan tentang seni tari, bahwa menari adalah mengekspresikan alam dengan tubuh kita. Para Hwarang pun berpasangan untuk melatih olah tubuh masing-masing, dan Ji Dwi memanfaatkan saat itu untuk balas dendam dengan menarik tangan Sun Woo keras-keras sampai Sun Woo berteriak kesakitan.

Saat sedang makan siang, Yeo Wool mengomentari bakat seni Ban Ryu. Soo Ho memberikan sebagian porsi nasinya untuk Ji Dwi, mengira Ji Dwi masih sakit dan memperingatkannya untuk tidak sakit dan merusak pertunjukan. Yeo Wool bingung, perasaan Ji Dwi baik-baik saja deh. Ji Dwi langsung pura-pura batuk.

Soo Ho bertekad untuk tampil sebaik mungkin dan menunjukkan kesetiaannya yang mendalam pada Ratu. Jadi sebaiknya mereka bekerja sama. Yeo Wool mendengus geli mendengarnya, apa Soo Ho yakin itu alasannya?

Kembali ke kelas, Hwi Hwa memberitahu mereka untuk tampil sebaik mungkin. Tunjukkan pada Ratu dan para pejabat bahwa rakyat tidak seharusnya diperintah hanya dengan pedang dan kuas tinta. Sorakan rakyat akan jadi penentu keberhasilan atau kegagalan tugas mereka ini.

Hanya Ban Ryu yang tidak ikut kelas, masih merenung memikirkan perintah Young Shil. A Ro datang saat itu dan tiba-tiba menanyakan apakah perasaan Ban Ryu ke Seo Yeon sungguh-sungguh? Dia datang membawa surat dari Seo Yoon. Dia tidak menyukai Ban Ryu tapi Seo Yoon sepertinya sangat menyukai Ban Ryu. Jika Ban Ryu perasaan Ban Ryu tidak tulus maka lebih baik dia merobek surat ini.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Where stories live. Discover now