Part 2

1.1K 42 0
                                    

Dan Se sangat terkejut, ia syok melihat bukan Sun Woo yang terkena pedangnya  tetapi adiknya sendiri.

Han Sung mulai menangis. “Apa yang kau lakukan?!”, bentaknya.

Dan Se meminta Han Sung melepaskan pedangnya tapi Han Sung sama sekali tidak mau karena kalau ia melepaskan pedang itu, Dan Se akan membunuh Sun Woo.

Han Sung mempertanyakan kenapa Da Se menyiramkan sesuaru ke pedang Dan Se. Tapi belum sempat Dan Se menjawab, tubuh Han Sung merosot ke tanah. “Apa itu?”, tanya Han Sung lagi. Tubuhnya mulai menggelepar dan matanya terbalik.

Sun Woo mulai panik dan berteriak pada Dan Se. “APA YANG KAU LAKUKAN?! APA ITU?!”. Dengan terbata-bata, Dan Se mengatakan, “Bisa ular…”.

Sun Woo pun langsung menggendong Han Sung yang berlumuran darah dan membawa Han Sung pergi. Sementara Dan Se, ia terduduk, tangannya gemetar.

Baru sebentar saja, keadaan Han Sung terus memburuk.  Dengan terbata-bata, Han Sung mengatakan bahwa ia baik-baik saja, dan A Ro akan menyembuhkannya.

“Jangan membenci kakakku. Kau bilang kau akan menemaniku, kan?”, tanya Han Sung lagi. Sun Woo langsung mengiyakan, meminta Han Sung untuk tidak menyerah. Tiba-tiba tubuh Han Sung terkulai lemah dan seketika tak bergerak. Sun Woo terduduk menangis sambil memeluk Han Sung.

***

Dengan wajar datar dan frustasi Sun Woo menggendong Han Sung, membawa Han Sung ke dalam kelas karena pada saat itu para hwarang yan lain sedang belajar dengan Wi Hwa.

Sun Woo meletakkan Han Sung di tengah-tengah kelas. Semuanya mulai mengerumuni Han Sung. Yeon Wool mulai menangis, bertanya apa yang terjadi. Sun Woo tidak mengatakan apa-apa. Ia juga mulai meneteskan air mata. Wi Hwa kemudian mengecek nadi di leher Han Sung. Han Sung sudah tiada lagi.

***

Sun Woo menemui Dan Se di sebuah gudang. Ia melihat Dan Se akan melukai nadinya sendiri dengan pecahan keramik. “Aku tahu kau tidak ingin hidup tapi jangan mati. Aku juga mengerti perasaan itu”, ucap Sun Woo.

Sun Woo lalu memberikan surat Han Sung pada Dan Se. Surat itu seharusnya untuk Tuan Suk tapi ia merasa surat itu sebenarnya untuk Dan Se. Dan Se mulai menerima surat itu sambi menangis.
Sebelum pergi Sun Woo mengatakan, kalau Dan Se ingin tahu, Dan Se masih tetap pendampingnya. Dan Se kemudian membaca surat Han Sung. Dan Se benar-benar menangis.

***

Para hwarang sudah berkumpul di depan peti mati Han Sung. Upacara dipimpin oleh Wi Hwa. Wi Hwa mempersilahkan mereka menangis sepuasnya. Silla masih memiliki orang-orang yang berpikir bahwa mereka bisa mengontrol Hwarang dan melakukan sesuka hati mereka. “Tapi, jangan pernah, jangan pernah lagi kehilangan teman…”

Wi Hwa berpesan pada hwarang supaya tidak membiarkan orang lain memerintah mereka karena mereka itu bukanlah bidak catur. “Kalian lebih bebas dari siapa pun. Kalian adalah hwarang. Jangan pernah lupa. Kalian adalah Hwarang…”, ucap Wi Hwa dengan penuh emosi yang mendalam.
Para hwarang menangis mendengar pesan Wi Hwa itu. Di rumah, Tuan Suk menangis di depan altar leluhurnya.

***

Ratu mendapatkan kabar kematian Han Sung dari Hyun Chu. Ia menyayangkan atas kejadian itu tapi ia merasa kematian Han Sung itu tidak sia-sia. Sekarang, semua orang akan percaya Sun Woo adalah Raja.

Hyun Chu mengingatkan Ratu bahwa masalah tidak sesimpel itu. Sekarang, kegembiraan semakin besar dirasakan oleh semua orang. Ia khawatir, mereka tidak akan bisa mengembalikan keadaan lagi nantinya. Ratu masih tidak percaya. Kebetulan saat itu Mo Young masuk, mengabarkan bahwa Young Sil datang untuk menemui Ratu.

Hwarang : The Beginning (TAMAT)Where stories live. Discover now