PART 6 | Alter Ego

2.8K 210 16
                                    

Back to my story:)

Sebelum baca tekan 🌠
Setelah baca tekan 💬

Selamat membaca...

***

Kamu tahu aku itu ibaratnya daun yang mencoba untuk menyatu dengan pohon....
Daun rela berkorban menggugurkan dirinya demi sang pohon....
Dan disini aku berperan sama seperti daun....
Karena mencoba membahagiakanmu dengan mengorbankan perasaanku...

🍃🍃🍃

Gadis itu terus berlari di guyur derasnya hujan. Sekujur tubuhnya sudah basah kuyup tapi tidak mengurangi kecepatan larinya. Bahkan ia tak peduli dengan genangan air tanah yang mengotori sepatunya, yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar ia cepat sampai rumah.

Rumah besar bergaya Eropa itu sudah terlihat dari tempat Alena berada. Alena segera masuk ke dalam dan mengunci pintu rumahnya. Ia meremas seragamnya erat-erat, berusaha menormalkan napasnya yang tak beraturan.

Gadis itu menjatuhkan dirinya ke lantai dan kembali menangis, sebenarnya saat berlari Alena sudah menangis, namun tak disadarinya karena tersamarkan oleh rintik hujan. Tubuh gadis itu mulai kedinginan. Air terus menetes dari rambut dan seragamnya, seketika ia kembali teringat perkataan Gara yang benar-benar kejam.

"BRENGSEK!!" Teriak Alena menggema ke seluruh sudut rumahnya yang sunyi. Ia melempar guci keramik yang ada di dekatnya.

PPRRANGG....

Suara pecahan keramik itu mengagetkan bi Ara yang ada di dapur. Bi Ara adalah pembantu keluarga Alena yang melayani sejak Alena masih kecil. Bi Ara adalah orang kedua yang paling dekat dengan Alena setelah ibunya, bahkan Alena lebih menyayangi bi Ara daripada ayah kandungnya sendiri. Bi Ara selalu ada buat Alena dan selalu mengerti yang dirasakannya.

"Yaampun non Alen, ada apa ini?" bi Ara segera menghampiri Alena yang terduduk di lantai dengan keadaan basah kuyup dan mata yang sembap.

Alena segera memeluk bi Ara layaknya seorang ibu. Ia rindu dengan aroma bawang bercampur parfum dari Bi Ara.

"Non kenapa, kok bisa sampai kebasahan gini? Non Alena gak pulang bareng Non Aurel? Non jangan nangis begini, Bibi khawatir. Non kalo ada apa-apa cerita aja sama Bibi," cercah Bi Ara yang begitu mengkhawatirkan anak majikannya ini.

Semenjak Alena melewati masa sulitnya, Ayahnya dan Bi Ara sangat protective kepadanya, bahkan Ayahnya rela menyewa psikiater ternama demi kesembuhan mental Alena. Tapi setelah Alena dinyatakan sembuh dan kembali stabil, ayahnya malah jarang ada bersamanya hanya ada Bi Ara saja disisinya.

Bi Ara melepaskan pelukan Alena dan segera mencari handuk agar Alena tak kedinginan.

"Non lebih baik mandi dulu ya! Nanti Bibi siapin air panasnya, Sekarang Bibi mau masakkin bubur hangat buat Non Alen." Bi Ara menyelimuti tubuh Alena yang basah, dan menuntun Alena berjalan ke kamarnya.

" Bi Ara menyelimuti tubuh Alena yang basah, dan menuntun Alena berjalan ke kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PRESAGE [Completed]√Where stories live. Discover now