PRESAGE [Completed]√

29 | Penyelamatan dan Ungkapan Rasa

Maaf karena aku kebanyakan ngilang, tapi semoga kalian mengerti kalau Dev habis selesai UN. Mohon pengertiannya.

Vote dulu yah baru coment~

"Menghilangkan bekas luka tidak semudah membalikan telapak tangan, sekeras apapun kamu mencoba menghapus jejaknya luka itu akan tetap membekas"
-Marshmallow-

***

   Alena terus menangis, ia mengeratkan pelukannya di leher Gara, sembari membenamkan wajahnya di ceruk leher cowok itu. Menghirup aroma maskulin dari Gara membuatnya sedikit tenang. Perasaannya kini berpadu menjadi satu. Namun ketakutan masih menguasai dirinya. Ia benar-benar merasa seperti dalam adegan Harry Potter, saat jatuh dari sapu terbang.

   Pertunjukan tadi membuat ia trauma. Bayangan ketika dirinya sedang di ambang hidup dan mati memenuhi kepalanya, hampir saja Anka melemparnya ke dasar jurang itu. Jika Gara tadi tidak datang tepat waktu, mungkin ia sudah mati terjun ke jurang yang curam itu.

Flashback on

   Gadis itu berpegangan pada sebuah dahan kayu yang mencuat dari celah batu. Ia berusaha menggapai sesuatu yang lebih besar, untuk menahan bobot tubuhnya. Keringat, air mata dan seluruh peluh sakitnya seakan telah sirna, tergantikan oleh sebuah harapan kecil. Beruntung, ia sempat meraih dahan itu. Kalau tidak dirinya mungkin akan jatuh ke bawah sana.

   Tak jauh dari tempat Alena tengah berusaha untuk menghindari kematiannya, justru Anka malah tersenyum puas melihat hal itu. Sudah sekian lama pria itu tidak melihat korbannya tersiksa seperti ini. Gadis itu terlihat seperti seekor tikus yang sangat ketakutan. Anka bisa merasakan kepuasan itu saat ini.

'Tolong aku tuhan,' batin Alena penuh harap.

***

  Gara menghentikan pukulannya. Ia menatap Aldero tanpa ekspresi.

"Dimana Alena?" tanya Gara.

  Aldero baru sadar ketika tidak melihat kehadiran Alena disini. Barusan gadis itu ada disini! Lalu dimana ia sekarang? Aldero pun menormalkan raut wajahnya. Ia memperhatikan keadaan di sekitar.