26 | Perkemahan

1.8K 135 26
                                    

Wushh~~
Please jika ada typo tolong koreksi yah:)
Dengerin lagu Jin-Gone biar feelnya dapet.

-------

"Penyesalan adalah pelajaran untuk seseorang yang menyadari kesalahan, kesalahan adalah sebuah hukuman, dan hukuman adalah alasan agar seseorang berubah jadi lebih baik."
-Marshmallow-

***

  Gara membanting apapun yang ada di sekitarnya, ia merasa marah pada dirinya sendiri. Semua yang sudah ia pikirkan, rencanakan dan lakukan hanya menjadi sebuah rasa penyesalan yang tak berujung. Dan pada akhirnya ia tak bisa bilang bahwa ia baik-baik saja. Semua terasa tidak terduga.

   Keheningan melanda. Lelaki itu menatap sendu ke arah bingkai fhoto seseorang yang tergantung di dinding kamar.

'Gio, gue merasa gagal! Lu tahu kenapa? Gue udah nyakitin cewek yang kita berdua sayangi... Gue melakukan kesalahan besar.' batin Gara.

   Lelaki itu mengusap wajahnya frustasi. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Ini membingungkan, entah perasaan apa ini, rasanya waktu sebulan lebih ini membuatnya merasakan apa itu arti kenyamanan. Ia merasa nyaman saat berada dekat dengan gadis itu, senyuman manis, mata indahnya, suaranya yang terkadang membangkitkan semangat. Faktanya, ia sudah lancang menyukai apa yang ada pada diri Alena.

   Saat melihat gadisnya mengeluarkan air mata, hatinya tergores. Ia seakan ikut merasakan sakit itu. Sakit yang ia ciptakan sendiri. Selama ini Gara tidak sadar bahwa ia sudah terlalu banyak membuat Alena menangis, menorehkan luka yang teramat dalam. Begitu dalamnya sampai tak bisa kembali pada titik awal.

"Maafin gue Na, gue emang nggak pantes untuk dimaafkan ... Sungguh, gue menyesal!" lirihnya.

-part 26 - Perkemahan-

   Pagi itu seluruh siswa-siswi SMA 36 Angkasa sudah berkumpul di lapangan utama sekolah--mendengarkan Bu Nuri yang membagi kelompok utuk per-tiap Bis. Semua barang bawaan sudah dimasukan ke dalam bagasi Bis, seperti biasa--anak osis yang mengatur. Kali ini sistem pengaturan tempat duduk tidak lagi per-kelas, tapi di campur antara kelas X, XI dan XII. Alena menghela napas, ia tak satu Bis dengan teman-temannya.

   Semua remaja itu berpencar mencari Bis masing-masing. Sesuai instruksi dari Bu Nuri, Alena kebagian Bis 9. Tidak ada Aurel dan Rendy--sahabatnya. Semoga saja di Bis itu ada yang ia kenal. Tapi ia cukup tenang--Gara tidak satu Bis dengannya, ia ada di Bis khusus anak Osis.

   Alena memasuki Bis, matanya memyusuri tempat duduk yang kosong. Ia memilih duduk di kursi belakang dekat kaca. Kepalanya ia senderkan ke kaca seraya bersenandung kecil mengikuti irama lagu yang mengalun dari headset-nya. Rasanya lelah terus bermain dengan jalan hidupnya, menyerah adalah pilihan terbaik saat ini. Biarkan semua berlalu sebagaimana mestinya, ia hanya berharap akan ada secercah menerangi gelap hidupnya.

PRESAGE [Completed]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora