Part 17 | Ibu Tiri?

2.1K 133 14
                                    

Back to my story.

Diharapkan mem-follow akun saya @callmeDev_ sebelum membaca cerita ini, karena chap 20-an ke atas akan di private secara acak. Ini bertujuan untuk menghindari plagiatisme yang sudah membudaya. Harap dimaklumi ya!

Terimakasih~

***

Mencintai itu kata kerja,
Dicintai itu kata sifat
Tapi, cinta itu bukan kata benda
Melainkan kata Hati
~Devia~

***

"Non ada hal penting lagi yang harus Non Alen ketahui," lirih bi Ara--bahkan suaranya hampir tak terdengar.

Alena mendongak lalu menatap Bi Ara dengan tanda tanya, jauh dari situ Alena merasa bahwa Bibinya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Ini tentang Ayah Non Alen." Sambung Bi Ara.

Alena menyerngitkan dahinya, "Papah kenapa?"

"Ayah non Alen mau nikah lagi, makanya Ayah non kesini buat di kenalin sama ibu tiri non Alen." lirih Bi Ara, hampir seperti berbisik.

"PAPAH NIKAH LAGI?!!" Sentak Alena,ia benar-benar tidak percaya dengan perkataan Bi Ara saat ini.

Tidak mungkin Ayahnya menikah lagi, ia tak akan mengkhianati Bunda--ia tahu bahwa Ayahnya masih mencintai Bunda.

Alena menggelengkan kepalanya, satu lagi kenyataan pahit sudah menghatam ulu hatinya bagai ratusan anak panah yang terjun bebas. Bagaimana bisa seorang Ayah menikahi perempuan lain saat putrinya sendiri saja sedang berada pada masa sulit? Alena tidak pernah minta apapun, bahkan saat pembully-an di sekolahnya yang dulu saja Ayahnya baru mengetahuinya setelah ia mengiris pergelangan tangannya di Toilet sekolah. Kemana saja Ayahnya waktu itu? Untuk punya waktu sebentar saja sangat sulit.

Ia menyerah, semua orang menganggapnya gila dan tentu saja Ayahnya berpikiran begitu juga, kalau tidak pasti ia tak akan di serahkan begitu saja pada seorang psikiater. Dan berakhir dengan hinaan dari semua orang termasuk teman-teman sekelasnya. Dan benar saja! Tak akan pernah ada yang mendukungnya, sekalipun ia memiliki paras cantik dan otak pintar.

Kenapa Papah tidak pernah memberitahuku soal ini? Tidak pernah sekalipun Papah minta persetujuanku! Sebenarnya aku ini anaknya atau bukan?!! Alena terus membatin dalam hati.

"Kali ini apa lagi Bi? Papah mau nikah? Tanpa persetujuan Alen? Lalu apa lagi? Nanti Alen harus memanggilnya ibu tiri atau istri baru Papah?"

Alena beranjak dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi ia membanting pintunya sangat keras. Bi Ara terperanjat kaget, ia segera menggedor-gedor pintu kamar mandi dan menyuruh Alena keluar. Takut-takut gadis itu melakukan hal yang membahayakan dirinya lagi tapi tak ada sahutan apapun dari dalam, Bi Ara mulai khawatir.

"NON ALEN! AYO KELUAR JANGAN SEPERTI INI, NON BUKA PINTUNYA!" Teriak Bi Ara.

Sementara Alena tidak menghiraukan Bi Ara yang terus berteriak menyuruhnya keluar sambil menggedor pintu. Gadis itu mendudukan dirinya di bawah guyuran shower masih dengan seragam sekolahnya. Ia meringkuk memeluk lututnya, kemudian menundukan kepalanya dan menangis sejadi-jadinya.

PRESAGE [Completed]√Where stories live. Discover now