PART 16 | Api Cemburu

2.2K 139 13
                                    

Back to my story!!

Kemana aja thor baru nongol? Biasalah rekreasi dulu di pantai anyer sama jimin bities 😂

Sekian terima, THR 💸....

***

Merkurius itu kodratnya jauh dari Pluto, makanya mereka nggak bisa bersatu. Merkurius tidak perlu Pluto karena matahari sudah menyinarinya. Akan tetapi Pluto butuh Merkurius untuk menghangatkan.
-Marshmallow-

***

"You Jerk!" Aldero menatap Gara dengan bengis.

Gara berdiri di hadapan Aldero dengan wajah marah dan kedua tangan dijejalkan ke saku celananya, berusaha menahan diri untuk tidak melayangkan tinju dengan membabi buta ke arah Aldero.

Alena yang menyadari situasi bertambah buruk, tidak tinggal diam. Gadis pucat itu mendekati Gara dan Aldero yang saling melempar tatapan membunuh, seakan mereka adalah musuh yang haus akan darah.

"Gara mending kita pulang aja," Alena memegang pundak Gara, berusaha menahannya. Ia takut jika Gara membuat keributan disini.

Gara menarik sudut bibirnya dan melepaskan tangan Alena yang berada di pundaknya. Ia kembali menatap Aldero, kali ini sedikit lebih dingin dari biasanya. Sebelah tangan Gara masih berada di dalam sakunya sedangkan tangan lainnya digunakannya untuk memijat pelipisnya. Gara benar-benar terlihat seperti seorang pembunuh bayaran saat ini.

Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Aldero dan membisikan sesuatu disana, "setidaknya gue nggak lebih brengsek dari lo!"

Aldero memaksakan dirinya untuk tertawa, "jadi--" Ia sedikit berdeham, "Lo ngerasa gitu? Kalau gitu jauhin cewek di belakang lo!" Masih dengan sikap tenangnya Aldero berusaha menjauh agar tidak berdiri terlalu dekat dengan Gara. Ia memang tidak tahu mengenai hubungan Gara dan Alena, tapi entah kenapa ia tiba-tiba kesal dan tidak rela kalau Alena dekat dengan cowok bertitel sama sepertinya itu.

Gara berdecih, "Ini nggak ada hubungannya sama lo!"

Sebelum Aldero kembali membalas Gara, Alena segera menyelanya. "Al gue nggak apa-apa, ini udah sore! Gue sama Gara harus pulang. Btw, makasih udah nolong gue!"

Alena segera menarik tangan Gara menjauh, ia membawanya keluar dari Gor itu. Tatapan semula yang dilemparkan orang-orang kepadanya beralih pada Aldero. Terlihat sekali cowok bermata teduh itu sedang kesal. Semua orang disana mulai terdiam, kalau saja Gara tidak melempar tatapan killer-nya pasti sekarang sudah banyak orang menggosip terang-terangan. Sementara Alena menghiraukan tatapan membunuh dari anak Cheers.

Sebelum Aldero mencegah Alena pergi bersama Gara, Alena segera memberikan senyuman kepadanya, ia bisa melihat dari mata gadis itu bahwa gadis itu mengatakan kalau ia tak apa-apa. Senyuman gadis itu kembali menyadarkan Aldero bahwa ia tak lebih dari orang yang tujuh jam lalu di temuinya. Apa yang cowok itu rasakan--tentu saja kekecewaan.

***

Jalanan kota Jakarta benar-benar padat saat ini, untung saja motor Gara sampai lebih cepat ke rumahnya. Gara sengaja tidak turun dari motornya, ia mau langsung pulang. Lagipula tak ada gunanya berlama-lama dengan Alena, yang ada ia akan bertambah gugup. Hari ini Gara tidak ingin membahas apapun ia hanya menunggu Alena mengatakan Hati-hati dijalan!, sedangkan gadis yang tengah melepaskan Helm di kepalanya itu masih memikirkan kejadian beberpa saat yang lalu.

PRESAGE [Completed]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora