PART 11 | Awal Mula

2.4K 137 9
                                    

Back to my story💕
Bismillah🙌....
Sebelum baca tekan 🌠
Setelah baca tekan 💬

***

'Jadilah kuat untuk bertahan, dan lepaskanlah ketika kau mulai lelah. Karena sesuatu yang berharha akan dianggap saat dirasa kehilangan'
-Marshmallow-

🍂🍂🍂

Gara dan keempat sahabatnya telah sampai di lapangan indoor ruang Olahraga, tempat mereka biasa latihan basket

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gara dan keempat sahabatnya telah sampai di lapangan indoor ruang Olahraga, tempat mereka biasa latihan basket. Seperti biasa, mereka tidak langsung latihan dan malah asyik bersantai sambil merenggangkan otot.

Kesempatan lolos dari mata jam pelajaran tak pernah datang sekali duakali pada mereka, maka itu ini adalah kesempatan emas yang tidak bisa disia-siakan. Kapan lagi coba latihan basket pada saat jam pelajaran berlangsung?

"Gar ... Gar ... Lu tau Aldero Bramatsya, nggak?" Abu menyenggol Gara yang sedang pemanasan.

Gara menyerngitkan alisnya, "Kenapa?"

"Gue denger, katanya dia yang jadi ketua basket SMA Saka Garuda. Lu tau nggak bro?! Dia tuh main basketnya jago banget, sampe-sampe sekolah elit kayak SMA Taruna Merah-Putih kalah selisih 17 poin waktu tanding--"

Bagas segera menoyor kepala Abu yang sibuk mengoceh.

Abu meringis, "Lu kenapa sih?" tanyanya, kesal pada Bagas.

"Lu nggak perlu takut, kita kan punya Gara." jawab Bagas.

"Tau lu! Baru segitu aja udah ciut duluan." Tristan berkacak pinggang.

"Kita nggak akan kalah!"

Semua menoleh serempak ke arah Gara.

Gara melempar bola basket kepada Abu dan Bagas.

"Hanya karena rumor murahan itu, nggak akan buat gue takut." timpal Gara, lengkap dengan wajah dingin-nya.

Mereka yang dilapangan tersenyum lebar--menyetujui ucapan Gara.

"Ayo latihan! Siapa yang bisa masukin bola ini ke ring, ditraktir mie ayam Mang Ujang sama Bagas!" teriak Abu, sembari membawa bola itu bersamanya.

Semuanya bersorak senang, sedangkan Bagas hanya memasang wajah bodohnya.

Gara menepuk pundak Bagas, sebelum masuk ke lapangan. Dengan siaga Gara memimpin jalannya latihan, memperlihatkan kepiawaian-nya dalam menaklukan basket. membuat Bagas yang terpaksa mengikutinya kini mengerang frustasi.

PRESAGE [Completed]√Where stories live. Discover now