PART 12 | Pertemuan

2.2K 147 9
                                    

Back to my story💕
Langsung cekidot di bawah ini👇
Sebelum baca tekan 🌠
Setelah baca tekan 💬

Happy reading!!!!

***

Yang tidak terlihat, bukan berarti hilang.
Yang hilang, bukan berarti tidak bisa dimiliki.
Yang tidak bisa dimiliki, bukan berarti tidak berharga.

-Marshmallow-

🍁🍁🍁

Pertandingan akan dimulai setengah jam lagi. Tim basket 36 Angkasa maupun Tim dari SMA Saka Garuda tengah bersiap-siap di ruang ganti, setidaknya mereka sudah melakukan pemanasan dari masing-masing Tim. Tidak bisa digambarkan, betapa ramenya suasana di Tribun Penonton.

Suasana riuh bukanlah hal yang jarang di SMA 36 Angkasa, setelah melihat tampang-tampang handsome dari Tim basket Saka Garuda. Tak sedikit siswi alay yang berteriak histeris saat cogan-cogan SMA Saka Garuda lewat di depan mereka, terutama untuk kapten basketnya yang luar biasa tampan. Bahkan cewek populer di sekolah tak segan-segan bermain kasar, demi mendapat kursi penonton paling depan.

Siapa sih yang nggak terpesona dengan ketampanan Aldero Bramatsya, si kapten basket SMA Saka Garuda yang ngetop berat? Selain jago basket, dia punya tampang di atas rata-rata. Tubuh atletis, tinggi, kulit putih bersih, hidung mancung, bibir tipis merah, alis tebal, rahang kokoh dan yang paling penting keluarganya adalah kolongmerat.

Nggak heran kalau separuh lebih populasi cewek di sekolah kepengen banget jadi pacarnya. Termasuk golongan cewek populer seperti Jessy atau Aneth, anak kelas XII yang di gosipkan pernah dekat dengan Gara si ketua Osis sekaligus kapten basket SMA 36 Angkasa.

"Siapa tuh cewek Al? Kayaknya dia gencar banget ngedeketin lu." cowok berkulit tan itu menyejajarkan langkahnya yang sempat tertinggal jauh oleh si kapten basket SMA Saka Garuda.

"Ga tau. Dan nggak mau tau!" jawabnya datar.

"Gua nggak suka cewek yang keganjenan." sambungnya penuh penekanan. Kata-kata itu pasti terdengar sangat kejam untuk para cewek yang mengejarnya.

Cowok berkulit tan itu mengembuskan napas dengan malas, dan mengedikkan bahunya seolah berkata, 'Galak seperti biasa.'

Mereka diam sesaat, seperti kehabisan topik untuk dibahas. Tiba-tiba suara bariton seseorang terdengar dari arah koridor yang berlawanan.

"ALDERO! BENO!" kedua cowok yang berada di ujung koridor, segera menolehkan kepala untuk melihat siapa yang memanggil mereka.

"Pertandingannya--" cowok itu berusaha bicara dengan benar.

"Dimulai lima belas menit lagi. Kita disuruh kumpul jam 09.25." masih dengan napas terengah-engah setelah berlari dari lapangan utama, cowok pirang itu mengatur napasnya agar kembali normal sembari berusaha menggapai tangan kokoh Aldero sebagai tumpuannya agar bisa berdiri dengan seimbang.

"Gue ganti baju dulu," Aldero menarik dirinya dari cowok pirang bernama felix.

"Lu duluan aja sama yang lain, lix! Gue sama Aldero ganti baju dulu." Beno menyusul Aldero yang sudah berada sepuluh langkah di depannya.

'Huh ... capek banget gue, udah lari-lari cuman buat nyari Aldero sama Beno, dikerubungin fans-nya Aldero, diancem sama cewek-cewek alay buat ngasih nomor hp Aldero, lengkap sudah penderitaan ini ....' felix hanya mengelus dadanya agar ditabahkan, lalu mendengus sebal ke Aldero dan Beno yang meninggalkannga sendiri di ujung koridor sepi.

PRESAGE [Completed]√Where stories live. Discover now