#05

594 17 0
                                    

"GILA. CANTIK BANGET LO, LING!! SUMPAH, GUE GAK BOHONG. Gue yakin dia makin naksir sama lo." Seru Sibell yang berhasil bikin aku curiga dan penasaran akan maksud dia itu.

"Hah? Maksud lo??"

"Ahh, liat deh ke kaca. Lo tuh cantik aslinya. Cuma lonya aja yang cuek." Serunya yang masih tetap gak menghilangkan rasa curiga dan penasaran aku padanya

"Apaan sih Bell. Apa maksud lo tadi?"

"Maksud yang mana?? Udah yuuk ah balik. Gue udah pilihin beberapa makeup buat lo pake untuk kapanpun yang lo mau."

"Thanks ya Mom, udah bikin teman gue sukses cantiknya. Hehehe..." seru Sibell pada Gladis

"Ok dehh. Sama-sama cantik. Jangan bosan-bosan yaa untuk mampir kesini." Seru Gladis dengan ramah seraya merangkul dan cipika-cipiki dengan Sibell.

Lalu aku dicubitnya Sibell untuk mengikuti kelakuan dia tadi. Dengan senyum dan rasa terimakasih aku pada Gladis akhirnya mengikuti cara yang Sibell lakukan.

"Oh, iya. Gue lupa, Ling. Gue harus buru-buru nih. Calon gebetan gue minta nemenin dia kondangan. Hehehe... gue duluan gakpapa kan ya?!" Serunya sembari mengetak-ngetik sebuah pesan yang entah akan dikirim pada siapa.

Dan siapa pula orang yang dia sebut calon gebetan itu. Aku yakin ada satu rahasia yang belum aku tahu.
Belum juga aku jawab dia udah langsung beri aku bungkusan yang isinya makeup yang udah dipilih tadi untuk aku.

"Gue duluan yaaa... semoga hari lo menyenangkan!!!" Serunya seraya menaiki mobil online yang udah dia pesan.

Aku gak tahu apa maksud dari semua yang Sibell bilang itu. Tapi belum lama Sibell pergi. Seorang telah mengklaksonku.

Tiiiinnn... tiiinnnn...

Sontak aku pun kaget dibuatnya. Terlihat nampak senyum dibalik raut wajah yang tertutup helm.
Aku mengernyitkan alisku. Ku tatap pelan-pelan wajahnya dan akhirnya nampak jelas terlihat wajahnya yang kalem, senyumnya yang ramah. Dia benar-benar orang yang miliki air muka yang sangat teduh. Tapi tetap aja aku gak bisa nebak dia itu siapa.

"Lingga kan?" Serunya

"Iya. Lo siapa? Kok tahu nama gue?"

"Tuh nametag kamu."

Aku emang memasang nametage ditali tasku paling bawah, dan kebetulan dia melihatnya. Itu nametag bekas waktu MPK. Sengaja gak aku buang tapi malah aku pasang.

"Oh iya. Hehehe..." seruku dengan sedikit malu

"Aku yang gak sengaja bikin kamu jadi nubruk aku dikampus tadi." Serunya dengan senyum yang mungkin bakal buat lo yang nglihatnya hampir meleleh. Dan ternyata emang benar setelah aku amatin betul-betul, dia orangnya.

"Oh... aku kira siapa. Terus kenapa lo berhenti disini. Kan parkirannya disebelah sana bukan lewat sini."

"Yang naik motor siapa?"

"Ya lo lah masa gue."

"Ya udah, tuh sadar. Jadi terserah aku mau lewat mana pun."

"Ok deh. Terserah lo."

"Mana teman lo yang itu?"

"Gue gak ngantongin dia. Baru aja tadi ngluyur balik."

"Ohh. Tunggu-tunggu. Lo kok bedaan ya?" Serunya dengan menatap wajahku tanpa berkedip yang hampir aja dalam hitung beberapa menit dibuat blushing.

"Gue balik dulu ya. Pesanan ojeg gue udah datang." Seruku sembari laju menuju ojeg yang udah datang. Seketika dengan cekatnya dia laju kearah ojeg yang udah aku pesan tadi dan membayarnya, memintanya untuk pergi.

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang