#37

222 5 0
                                    

Hosh.

Hosh.

Hosh.
😥😥😧

Haus juga ternyata. Aku pengin banget mampir beli satu botol minuman tapi hati aku berkata lain. Aku mau cepat sampai diruangan Ragi.

Akhirnya. Sampai juga.

Krek

Kenop pintu kubuka perlahan.

"Dari mana? Kok lama banget?" Ragi langsung melontarkan pertanyaan itu padaku dan Kak Jo menatapku tajam, sementara aku masih menormalkan napasku.

"Tunggu bentar sewotnya. Aku haus." Aku menahannya saat aku tahu kalo Ragi pasti akan ngoceh-ngoceh lagi.

"Hari ini udah berapa kali kamu bilang kata 'bentar' ke aku?" Ucapnya dingin

"Mungkin banyak. Tapi aku benaran haus, tadi aku lari buat buru-buru sampai kesini. Mana tahu kalo Kak Jo udah balik."

"Masa?" Celetuk Kak Jo

"Nggak bisa merhatiin apa mana yang benaran sama yang cuma sekedar pura-pura." Ketusku dan aku langsung meminum kalap sebotol fresti yang aku udah beli.

"Pelan-pelan kalo minum." Seru Ragi, aku hanya mengangguk sembari menengguk minumannya

"Siniin minumnya?!" Suruh Ragi

"Kamu mau? Kan masih ada lagi." Jawabku

"Udah siniin aja." Serunya yang masih tetap dingin dan aku langsung menyerahkan minuman berasa itu ke Ragi dengan heran.

"Nih, minum aja air mineral. Lo habis sakit jangan banyak-banyak minum kek ginian. Ngerti?!" Ucapnya lagi

Aku pikir dia mau minta, ternyata mau nukar minuman aku doang. 😅
Aku pun menerimanya dan langsung menengguknya sampai gak tersisa. Lalu setelah itu angkat bicara sebelum Ragi ngoceh.

"Ok. Sekarang haus aku udah hilang jadi aku mau ngomong. Tadi aku keluar beli makan karena perut aku lapar. Aku gak sengaja ketemu Dirga, dia DP aku pas MPK. Terus kita makan bareng, karena ternyata dia juga lagi cari makan. Awalnya aku mau makan ketoprak tapi gak jadi dia ngajak aku makan diwarung empal gentong yang dekat belokan RS ini. Kita ngobrol-ngobrol dulu terus udah aku balik kesini buru-buru biar kamu gak sendirian, karena aku kira Kak Jo udah balik ternyata belum. Aku capek, aku haus, aku minum. Selesai. Kamu mau ngomong apa sama aku? Aku gak bakal lagi bilang 'bentar'." Jelasku panjang lebar

Ragi terus menatapku lekat dan entahlah gimana dengan Kak Jo. Karena aku lagi membelakanginya. Aku menatap lekat kembali air muka Ragi, lalu kemudian mata Ragi. Dan akhirnya seperkian detik Ragi angkat bicara lagi.

"Gak lagi bohong kan?"

"Kamu merhatiin aku kan? Gimana aku ngomong, gimana bahasa tubuh aku?" Seruku serius

"Ya."

"Bisa bedainkan mana yang lagi pura-pura ngarang cerita sama yang gak lagi pura-pura atau bohong?"

"Ya."

"Terus?"

"Aku mau minta maaf sama kamu atas semua sikap aku yang suka kayak tadi. Aku cemas sama kamu yang balik-balik dari tadi. Jo udah cerita kok dan semua yang kamu ceritain itu sama kayak yang Jo bilang ke aku. Mungkin kamu versi lebih detailnya." Ucap Ragi serius dan pandangan aku masih tetap kearah Ragi. Tepatnya dikedua mata indahnya.

"Aku tahu kok kamu cemas. Kelihatan dari sikap kamu pas aku datang." Senyumku dan dia tersenyum kali ini aku berhasil membuat dia blushing.

"Aku udah makan, tadi Jo beli ketoprak dua bungkus. Dia bilang tadinya mau buat kamu, karena kamu udah makan jadi aku minta aja. Cuma sayang ketopraknya pedas."

"Pedas? Terus makanan yang dari petugas dikasih kan?" Aku merubah tatapanku jadi tajam

"Iya, kan seleranya kamu gitu. Jo tahu karena aku pernah cerita ke dia. Iya dikasih tapi aku suruh si Jo yang makan. Hihi."

Pletak

Aku menjitaknya.

"Dasar lo. Udah tahu lagi keok gini, pura-pura gak sadar, heh?! Udah tahu tuh tangan lagi di infus masih aja gak ngikutin aturan." Omelku kayak emak-emak 😂😅 biar tahu rasa tuh dia, emang dia doang yang bisa ngomel apa?!

"Aha.aha. Ahahahahahaha!!!" Ngakak Kak Jo yang aku rasa udah gak bisa ditahan ngelihat Ragi yang lagi diomelin aku. 😆😂😂

"Apaan sih Yaang. Sakit tahu. Tega banget kamu mah. Lagian aku gak suka sama makanannya, hambar. Tanya deh tuh sama si Jones." Sewot Ragi

"Gue juga tahu itu hambar Ragi. Lagian mana ada makanan RS yang ada rasanya. Namanya juga makanan untuk orang yang lagi sakit. Jadi ya wajar aja. Itu tuh makanan sehat. Dipikir makan di McD atau restoran apa yang serba enak."

"Makanya tadi jangan main kabur dong kalo suaminya mesti makan makanan yang dikasih sama petugas RS." Ngocehnya

"Lo nih pinter-pinter tapi oon. Lonya aja yang gak sadar diri kalo lo itu lagi gak baik kesehatannya." Ketusku

"Aw! Gila, jleb banget kata-kata bini lo, Gi. Nancap!" Seru Kak Jo mendramatisir

"Berisik lo. Sana balik. Heh, lo gak kuliah apa? Mau bolos lo, hah?" Ketus Ragi tak kalah sengit dan aku hanya geleng-geleng aja

"Hahaha. Males ah, Bro. Gaisha masih suka keliaran." Sahut Kak Jo malas

"Aku ke mushola sini dulu ya, aku belum dzuhuran. Kalian selesain deh tuh perdebatannya. Kamu dzuhuran belum?"

"Belum tuh. Si Ragi males." Celetuk Kak Jo

"Heh setan! Dosa lo pitnah gitu. Jelas-jelas tadi kita sholat bareng juga."

"Hahahaha udah kok Ga. Tenang aja. Ya udah sana sholat dulu. Jangan kabur lho ya?! Hehehe."

"Tergantung entar." Celetukku asal

"Lingga. Ngomong apaan barusan?" Ketus Ragi

"Aku sayang kamu, Beb. Ngoceh mulu dah. Cinta ada itu untuk bisa dipercaya, dijaga dan dilindungi. Supaya dia tumbuh dan bermekar indah. Ya kan Kak Jo?! Hahahha.." seruku mengutip kata-katanya Kak Jo

"Widiiihhh... gilak! Goks abeezz bini lo, Gi. Kata-kata gue langsung nempel. Padahal itu buat lo dan gue ngomongnya cuma ke lo. Kok dia bisa nempel gitu ya? Hahahahaha." Ngakaknya seraya terkejut kalo aku bakal ngomong ngikutin kata yang dia bilang.

"YAANG!!" Teriak Ragi saat aku mau menutup kembali pintunya lalu aku buka kembali

"Apa lagi? Kamu gak ngerti? Tanya dah tuh sama pakar cinta." Seruku a seraya menunjuk Kak Jo

"Love me always, please."

"Ya. Itu juga kalo gak ada khilaf."

"LINGGA?!" Teriak Ragi lagi

"Hahahahaha" Kak Jo ngakak parah

"Gue bercanda." Masukku kembali ke ruangan

"Ih bete gue. Peluk dong." Rengeknya

"Gue punya wudhu. Manja deh. Gak malu lo disaksiin Kak Jo?"

"Hehehehe... ya udah sana sholat. Jadi bini yang soleh ya buat gue." Cengirnya

"Soleha Ragi."

"Soleha Pitak."

Seru aku dan Kak Jo bersamaan dengan akhir kata yang berbeda dengan nada yang sama. Hahaha 😂😂😅

"Biasa aja bisa kali." Celetuk Ragi, dan aku langsung ngeluyur cari mushola. Sementara Kak Jo udah kalap abeezzz ngakaknya. Dasar gak ingat tempat. 😁😅

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang