#16

288 11 0
                                    

Bellbyan Ananta :
Ping!!!
Lo dimana, Ling?

Putri Linggaryani :
Gue di parkiran Bell.
Lo udah di kampus?

Bellbyan Ananta :
Gue udah di kelas, combro.
Buruan masuk. Tumbenan lo telat???

Putri Linggaryani :
(Read)

Tanpa basa-basa aku langsung turun dari motor Ragi lalu ngeluyur gitu aja, sementara Ragi ngoceh-ngoceh (entah apa) tapi aku mendengar Ragi memanggilku berkali-kali.

Setelah berjalan dengan tergesah-gesah aku pun masuk ke dalam kelas.

"Ketiduran dimana, lo?" Bisik Sibell

"Ceritanya panjang." Sahutku dengan napas yang masih naik turun

Aku rasa dibenak Tito banyak pertanyaan untukku. Pasalnya dia pasang raut wajah yang penuh tanya memandangku.
Aku menaiki alisku heran dan dia hanya menyengir kuda.

"Kenapa tuh bocah?" Bisik Sibell yang mulai penasaran.

"Au ah. Gak jelas."

"Hahahahaha..." tawa Sibell keceplosan

"Kalau sudah bosan dengan mata kuliah yang diajarkan oleh saya, silahkan Anda keluar dari kelas saya ini." Ketus Bu Rani selaku dosen Ilmu Sosial dan Budaya. Tanpa melihat kesumber suara.

"Mampus gue!" Meringis Sibell dengan menjedotkan jidatnya kebuku yang ada tepat didepan dia

⏰⏰⏰
1 jam kemudian.

Terrrtt... teerrrrtt
Notif whatsapp dari Ragi

Janji adalah hutang. Dan hutang harus dibayar.
Kalo gak dibayar dosa looohhh :*

                 GUE BELUM AMNESIA!!

Ok. Aku masih tunggu kamu ditempat waktu kamu pergi gitu aja tanpa satu kata pun. Bilang makasih kek. Apa kek.

                                                (Read)

Hiishh... kebiasaan lo. Balas apa kek apa.

       Berisik. Gue masih ada dosen
Jangan ganggu dulu ya kek!!

2 jam lebih 1/4 menit matkul telah selesai berlangsung.
Dengan buru-buru aku pun menghampiri Ragi.

"Mau kemana lo, combro?? Buru-buru amat."

"Emergency, Bell. Nanti gue ceritain." Teriakku

**
"Gue udah selesai." Seruku dengan ngos-ngosan

Ragi hanya diam menunduk ke layar HPnya. Dia tengah asik memainkan game Mario Bros tanpa menghiraukan seruanku.

"Lo sewot Gi sama gue? Lo dengar gak sih, Gi?"

"Hmmm"

Aku hanya menghembuskan napasku kasar dan dia tetap gak menghiraukanku.

"Aarrgghhh!!! kalah deh gue. Berisik mulu sih lo. "

"Serah lo deh Gi." Sahutku malas dan Ragi malah menahanku saat aku hendak menjatuhkan pantatku untuk duduk ditepian pembatas parkir.

"Yuuk kita jalan lagi."

Aku hanya menatapnya lelah dan mengikuti apa yang dia bilang.
Sementara Ragi sedang mengeluarkan motornya dari barisan motor-motor yang markir.

"Yuk naik! Tang---" seru Ragi yang seperti biasanya memintaku untuk berpegangan. Sebelum dia melanjutkan perkataanya aku langsung menyambar. Karena udah paham betul Ragi bakal mgomong apaan.

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin