#25

273 10 0
                                    

"Kita berhenti dulu disini. Muka kamu udah pucat. Aku udah bilang juga apa. Aarrrgh!! Kamu gak mau nurut terus apa yang aku bilang." Ucapnya dengan sedikit frustasi.

Aku hanya diam. Memang ada benarnya yang di bilang sama Ragi. Dia langsung menggendongku dan kita langsung masuk ke dalam rumah makan tersebut.

Aku yakin betul dalam batinku, semua orang pasti udah memperhatikan kita berdua dan kali itu aku gak peduli. Ragi menuruninku disebuah kursi bersandar lalu dengan sigap memesan teh hangat untukku.

"Mas, teh hangat satu ya. Satu laginya aqua botol aja." Serunya pada pelayan

"Ya, Mas. Tunggu sebentar."

Lalu beberapa menit kemudian pesanan datang.

"Ada lagi Mas yang mau dipesannya?" Tanya seorang pelayan yang bernametag, Kirun.

Ragi melihat menu sebentar setelah itu dia memesan dua porsi makanan dan beberapa cemilan juga satu porsi eskrim tiga rasa (blueberry, coklat, strawberry).

"Tunggu sebentar ya, Mas." Ucap Kirun dengan ramah

"Ya."

Ragi menatap wajahku dengan lengkat. Dia merangkulku dan menghangatkan tanganku yang kedinginan tapi demam. Aku gak bisa nolak atas perlakuannya itu. Aku lemah.

"Ke cafenya dipending aja ya, aku gak tega ngelihat kamu kayak gini. Nih, diminum dulu teh hangatnya. Kalo dingin nanti jadi teh dingin bukan teh hangat lagi." Serunya yang masih aja mengajakku bercanda dan itu sukses membuatku sedikit tersenyum

Dia memegangi gelas teh hangat itu untukku.

"Panas banget Gi ini mah. Nanti aja ya diminumnya perut aku mual." Rengekku

Berpasang-pasang mata memperhatikan kita berdua disetiap penjuru. Mungkin mereka pikir kita sepasang suami istri. Dan aku selaku istrinya mungkin mereka pikir sedang hamil. 😂😅 entahlah mungkin seperti itu berdasarkan tatapan yang ku tangkap.

Senjata makan tuan daahh kek gini mah 😂

"Maka dari itu Yaang, mending diminum sekarang tehnya biar perut kamu enakan." Serunya dengan air muka yang khawatir

Ok fix! Dugaan aku benar.

"Istrinya lagi hamil muda ya, Mas? Istri saya juga gitu pas dia hamil. Pasti ini anak kalian yang pertama ya?" Celetuk salah seorang pemuda dari arah belakang tempat duduk kita. Dia bersama istrinya. Sontak itu membuat kita berdua saling tatap. Tanpa aku duga Ragi malah mengiyakan ucapan pemuda itu.

Ampuni Ragi ya allah. Dia kebangetan banget jadi makhluk. 😅😂

Aku hanya bisa pasrah karena aku lemah. Untungnya pas pemuda itu mau bicara lagi, pesanan kita datang. Akhirnya bisa menggagalkan celetukan pemuda itu selanjutnya.
Dan lagi. Ragi dengan telatennya merayuku untuk mau makan. Aku pun nurut. Entahlah serasa ada magnet tersendiri. 😁

"Eskrimnya masih mau?"

Degh.

Saat itu juga aku ingat rencana besar aku yang akan aku lakukan ke Ragi. Tapi aku urungkan karena ketulusan dia padaku.

"Masih mau gak?" Tanyanya sekali lagi dengan menatap nakal mataku

"Tapi janji jangan bilang ini ke Mama atau siapa pun ya?!" Mohonku

"Anak Mama kamu ini ya ternyata. Hehehe... iya deh iya. Aku janji, tapi kamu gak boleh makan banyak eskrimnya, cukup dua sendok aja." Cetusnya

"Dikit amat. Setengah porsi ya?!" Mohonku

"Enak aja. Gak! Masih untung aku kasih." Ketusnya

"Pelit lo."

"Aku bisa kasih kamu setengah porsi. Tapi kamu harus mau jadi kekasih aku." Bisiknya

Aku diam sebentar lalu dengan mantap aku jawab

"Ok. Cuma itu aja kan?"

"Serius?" Tanyanya untuk memastikan

"Kamu tega ngajak aku berdebat dalam keadaan aku yang lagi kayak gini, Gi?" Ucapku dengan lirih

Lalu dia tersenyum manis dan mengelus pucuk kepalaku seraya berkata,

"Aku janji bakal selalu ada buat kamu, ngejaga kamu, dan siap jadi abang ojeg kamu kapan pun kemana pun yang kamu mau." Ucapnya dengan nada serius

"Gak usah banyak janji. Banyakin aja bukti." Sahutku

"Nih, eskrimnya. Setengah porsi lho ya, jangan sampai habis." Ancamnya

"Iya sayaaangg..." sahutku dengan lembut dan manis semanis perlakuan dia padaku. 😗😆😁

"Ciee udah berani panggil sayang. Hehehe."

'Kok aku jadi blushing dan malu-malu gini ya?' Perasaanku 😄😂😂

"Apaan sih. Udah deh, gak usah bikin aku jadi pengin berubah pikiran." Celetukku yang hanya ingin menutupi rasa malu. 😅

"Iya deh iyaa... aku minta maaf lagi. Aku khilaf. Tapi kalo cium kening kamu dikit. Dikit doang lho. Boleh kan? Hihihi." Godanya

"Nggak!"

"Hiiishh. Bete aku." Cemberutnya

"Jangan kayak anak kecil deh, Gi."

Dia hanya tersenyum sembari mengunyah makanan yang ada dihadapan kita.

"Aaaaaa Yaang aaaa... buka mulutnya." Ragi mulai beraksi bikin aku makin malu

"Malu ih. Ogah ah." Tolakku

"Ok dehh kalo kamu malu. Tapi aku gak peduli kamu harus buka mulut kamu itu. Kalo gak gini nanti yang kamu makan cuma eskrimnya doang." Kekehnya dan lagi, aku menurutinya. Dan itu berjalan sampai semua makanan lenyap ke perut.

Ragi suka gitu orangnya. Suka-suka dia aje. 😅
.
.
.
Ciwciw. Bang suapin author dong bang suapin. 😆😂😂😂

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Where stories live. Discover now