#36

225 7 0
                                    

🍃🍁🍃🍁

'Hosh. Gertakanku gak mempan. Ok. Huft, terpaksa gue lakuin serius.' Sungut batinku

Aku tarik napas untuk mengambil ancang-ancang untuk teriak. Aku mulai berhitung dalam hatiku hingga dalam hitungan ketiga aku bakal teriak.
1...
2...
3...

"TOLON---" Kak Jo membekap mulutku dengan rangkulan kencangnya dan aku terus meronta. Tapi Kak Jo terus berjalan dengan langkah panjangnya sampai aku sedikit kesulitan untuk mengimbangi jalan bersamanya.

'Asem. Dasar cowok brutal. Gak Ragi, gak Kak Jo. Mereka berdua spesies yang sama-sama ngeselinnya.' Sungutku dalam batin yang mulai naik tingkat.

Setelah sampai diparkiran Kak Jo langsung melepaskanku dan aku bisa bernapas lega.

"Hihi. Sorry, habis lo nekad banget sih. Kalo tadi lo teriak, bukan cuma lo aja yang malu tapi gue juga dan gue gak mau itu sampai terjadi. Sorry ya, hehehe." Cengirnya kayak onta yang lagi diperiksa giginya sama dokter hewan.

"Gue gak bisa ikut Kak Jo. Kalo Kak Ko mau cari angin, caw aja sendiri. Gue mau pergi dan lo gak perlu lagi buntutin gue, Kak Jo." Ketusku

"Lo mau kemana emangnya?" Tanyanya pelan sebelum aku ngeluyur

"Gue mau makan ketoprak disebrang jalan sana. Gue lapar. Apa? Lapar juga? Gak usah nahan-nahan gue lagi. Kak Jo pikir gak sakit apa, gak perih apa tangannya dicengkram? Gara-gara Kak Jo, tangan gue jadi merah gini." Ucapku jutek dan kesal seraya menunjuk tanganku yang udah memerah bekas cengkraman Kak Jo.

"Maaf deh. Iya gue ngaku salah. Ok sebagai gantinya gue mau teraktir lo makan ketoprak itu. Gimana mau gak?"

"Gak perlu."

"Ya udah kalo gitu gue ngikut lo karena gue juga lapar." Serunya seraya ngeluyur gitu aja. Padahal aku sendiri belum ngeluyur. Dasar tuh orang, bilang ngikut tapi udah jalan duluan. 😅

Aku pun gak peduli. Aku terus jalan dibelakangnya.

Puk. Puk.

Dari samping kiri ada yang menepuk pundakku. Sontak aku pun berhenti dan berbalik.

"Haiii..."

Aku diam sejenak lalu mengerutkan dahiku. Aku diam bukan karena terhipnotis tapi aku kaget ngelihat si qyut (menurut Sibell) mantan dewan pendamping MPK aku ada dihadapanku.

"Eh, Kak Tara. Hei." Sahutku kikuk

"Masih ternyata ya. Hahaha cuma kamu yang panggil aku Tara." Kekehnya

"Hehee.." aku hanya nyengir

"Kamu ngapain disini?"

"Lah Kak Tar- eh maksud gue Kak Dirga. Hihihi. Kakak sendiri ngapain disini? Habis nengok atau mau nengok?" Tanyaku balik

"Ditanya kok malah nanya balik. Tadi aku lagi nengokin keponakan aku. Biasalah cowok kalo udah main balapan ada jatuh-jatuhnya gitu. Kamu disini?" Jawabnya santai

"Oh. Gue lagi temani teman gue yang lagi sakit. Terus mau kemana nih rencananya?" Tanyaku basa-basi lagi. Aku tahu Kak Jo memperhatikanku di sebrang jalan sana. Biar tahu rasa tuh orang, suruh siapa ngebuntut.

"Mau cari makan nih rencananya, eh malah ngelihat kamu. Aku samperin deh nih jadinya. Hehehe. Kamu sendiri?"

"Sama sih. Lapar nih. Hehehe... ya udah yuk bareng aja kalo gitu. Kak Dirga mau cari makan apa emangnya?"

"Penginnya sih yang pedas-pedas gitu. Oh iya, aku lupa kamu??" Seru Kak Dirga sembari mengingat-ingat namaku

"Lingga." Sahutku seraya tersenyum

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Where stories live. Discover now