#46 Good day

296 9 0
                                    

⏰ 06:45
⛅⛅⛅
"Gi, kayaknya kita berhenti dirumah kamu dulu deh. Aku mau ngambil jeans punyaku."

"Ok"

Nyiiiiitttt

Sempurna... Ragi mengerem motornya tepat didepan gerbang rumahnya.

Jedug!

"Astaga MISROOOO!!! Jidat gue." Kesal Lingga, karena Ragi yang mengerem pol motornya. Hingga membuat Lingga yang bonceng dan tak memakai helm lepas kendali lalu terbentur keningnya langsung pada helm Ragi

"Sabar combrokuu... gak baik pagi pagi udah marah gitu." Ucap Ragi datar tanpa rasa bersalah

"Jidat gue sakit, huhu..."

"Eh, bentar itu di kepala kamu ada apaan Yaang."

"Ragi ih, gak lucu. Mana coba??" Lingga meraba kepalanya

"Siapa yang ngelucu, sini aku kasih liat."

"Gak ada apa apa gini kok." Tengok Lingga dari kaca spion

"Bentar, aku turun dulu." Ragi turun dari motornya

"Tundukin kepalanya." Lanjutnya, Lingga pun mengikuti apa yang dibilang Ragi.

Cup
Satu kecupan berhasil mendarat dipucuk kepala Lingga.

"Udah gak sakit lagi kan? Karena dikepala kamu udah aku tempel cinta."

Blush 🙈😁😁

Gyaahahaha makan tucinta, yang selalu bikin baper.

"Ciee pagi pagi udah kayak tomat gitu. Hahahaha...." ledek Ragi pada Lingga yang dibubuhi colekan manja pada pipinya

"Dasar otak udang dibalik bakwan. Bisa ya ngibulin gini. Terus aja dikibulin pacarnya, sampe bodoh."

"Emang situ pacar sini??"

"What do you say, hah?!!"

"Aku bilang kamu itu bukan pacar aku, tapi calon istri aku."

"Ngeeeeesssseeeellllliiiiinnnn!!!!" Gemas Lingga pada Ragi

"Hahahahahaa... cupcupcup, kan aa Ragi gak jahat sama dedek Lingga. Hahahaa, udah yuk ah turun. Betah amat naik motor aa ganteng ini."

"Lamalama bisa gila gue." Gerutu Lingga

"Hah, apaan Yaang? Makin cinta?? Uuuuwww manis banget sih, jadi bikin ingin cepat cepat nikahin."

"Astaga kuping sama otak gak beda jauh. Kayaknya sekarang yang perlu dirawat bukan kamu tapi aku."

"Kok gitu?"

"Aku udah mulai stres soalnya. Stres ngadepin orang yang erornya udah akut kayak kamu ini."

"Aku gini juga karna kamu kali, Yaang."

"Minggir ah, aku mau turun nih. Kalo kamu terus dihadapan aku gini gimana aku bisa turunnya coba?"

Ragi hanya senyum senyum dan mengacak lembut rambut Lingga, lalu jalan untuk membuka gerbang rumahnya. Setelah terbuka keduanya langsung masuk kepekarangan rumah lalu membuka kunci pintu utama rumah Ragi.

Lingga memilih untuk duduk diteras rumah. Sedangkan Ragi masuk untuk mengambil jeans punya Lingga yang tertinggal. Setelah lima menit Lingga menunggu, akhirnya Ragi muncul didepan Lingga dengan membawa sekantung yang berisi kepunyaan Lingga.

"Jeans doang kan?" Tanyanya seraya menyodorkan kantung itu

"Maksudnya?" Tanya Lingga malah kebingungan seraya mengambil kantung yang Ragi beri

Aku, Rindu Kamu Yang Cemburu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang