Dunia Prilly - 1

8.1K 344 3
                                    

Happy Reading...

_________

"Apa benar ada lowongan yang tersedia disana?"

"Disana memang tersedia lowongan, tapi memangnya kamu ingin menjadi seorang Office Girl?"

"Apapun itu yang penting aku bisa membiayai kehidupanku dan kehidupan adikku, karena sekarang tidak ada lagi orang tua yang bisa menunjang kehidupan kami membuatku harus menjadi tulang punggung dikeluarga kami."

"Terserah padamu, itu keinginanmu dan aku tidak berhak untuk menahanmu, aku hanya bisa membantumu sebisa yang aku mampu." Dia menghela napas terlebih dahulu lalu menambahkan, "Kalau begitu besok datanglah ke kantor tersebut, aku sudah memberitahukan alamatnya kan?"

"Iya aku juga tau lokasinya dari koran tadi, terima kasih atas informasi dan bantuanmu selama ini."

"Biasa saja, dulu semasa om dan Tante hidup kan dia juga sering membantuku jika ibu dan Ayahku kesusahan walaupun sebenarnya mereka pun hanya hidup serba kecukupan. Aku kagum padamu diumurmu yang masih dua puluh tahun ini sudah bisa bersikap maupun berpikir dewasa dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat."

"Aku tidak suka mendengar pujianmu dan jangan bahas tentang orang tuaku lagi!"

"Oke--oke maafkan aku."

"Yahh--aku memaafkan, tapi sebenarnya aku sangat merindukan mereka, selama ini yang menjadi sandaranku adalah mereka, mereka adalah kebahagiaanku, dan disaat mereka bersedih akupun pasti bersedih kenapa Tuhan mengambil mereka secepat ini?" Mata wanita bernama Prilly Anandhira itu seketika bekaca-kaca saat mengingat kedua orangtuanya yang meninggalkan dalam kecelakaan.

"Kenapa jadi menangis sih? maafkan aku Prill aku tidak bermaksud untuk mengingatkanmu pada keduanya." Ucap sahabatnya dengan nada menyesal. "Kamu harus menjadi wanita kuat untuk adikmu Itha, hanya kamu satu-satunya keluarga yang dia punya." Sahabatnya itu mendekat ke arah Prilly lalu memeluknya.

"Terima kasih atas semua dukungan dan bantuan yang sudah kau lakukan untukku dan juga untuk Adikku". Wanita yang mendekap Prilly terkekeh.

"Seharusnya aku yang ber-Terima kasih, darimu aku belajar bahwa tidak selamanya hidup ini akan selalu bahagia pasti ada sedihnya juga, seperti yang pernah kamu bilang 'hidup itu seperti Roda yang berputar kadang di atas dan kadang di bawah'. Dalam hidup tidak selamnya selalu ada kebahagiaan tapi pasti ada juga kesedihan yang selalu mengiringinya begitu juga sebaliknya". Prilly menganggukkan kepalanya mendengar celotehan panjang sahabatnya yang bernama Mira.

____________

Prilly turun dari ojek online yang dikendarainya menuju tempat yang akan menjadi tempat dirinya mengais rezeki. "Semoga saja aku bisa diterima walaupun hanya sebagai office girl"

Prilly berdiri di hadapan kantor itu yang bertuliskan Afinsyah's Group. Kantor itu adalah kantor terkenal dan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam berbagai bidang, yaitu Teknologi, perhotelan dan pertambangan, dan baru-baru ini perusahaan ini pun tengah menjalankan bisnis membangun sebuah restorant yang ada di pulau Dewata Bali.

Prilly melangkahkan kakinya memasuki kantor yang sangat tinggi dan besar itu tidak kalah dengan gedung-gedung pencakar langit yang sering dilihatnya dan juga yang ada disekitar gedung tersebut. Langkah kakinya menuju resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan HRD. Selama berjalan menuju resepsionisnya Prilly tidak pernah berhenti berdecak kagum melihat interior dan desain kantor yang besar nan megah itu.

"Permisi Mbak, ruangan HRD di mana yah?" Tanya Prilly dengan sopan ke wanita yang ada dibalik meja resepsionis. "Oh ruangan HRD ada dilantai 15, ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita muda itu sambil matanya terus menelusuri penampilan Prilly dari atas kebawah yang memakai rok span berwarna hitam dan kemeja berwarna putih.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Where stories live. Discover now