Dunia Prilly - 15

4.3K 258 18
                                    

Happy Reading...

_______

6 Tahun Kemudian....

Tidak terasa waktu bergulir begitu cepat, rasa-rasanya baru kemarin Prilly menerima perkataan menyesakkan dari Ali tapi sekarang dia sudah berada jauh dari pria itu.

Nyatanya berada di kota yang berbeda dengan pria itu tak mampu untuk menghapus sedikitpun rasa cintanya. Prilly merasa lucu denga dirinya sendiri, enam tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk melupakan seseorang tapi mengapa sangat sulit untuk menghilangkan pria itu dari ingatannya?

Semenjak hari itu adiknya menjadi tau semua permasalahannya dan dia tidak bisa berbohong lagi. Dari situ juga dia ikut sahabatnya Ina dan meninggalkan Mira yang bekerja di Ibu Kota.

Bagaimana kabar Ali sekarang?

Itulah pertanyaan yang selalu ada dipikirannya akhir-akhir ini.

Dan pertanyaan yang sedari dulu ingin Prilly tahu jawabannya ialah--

Apakah Pria itu punya rasa cinta walaupun sedikit padanya?

Tapi mungkin semua itu hanya menjadi khayalannya semata.

__________

"Bunda mau kemana?"

"Mau ke supermarket dulu sayang kamu di rumah aja ya sama ante Itha."

"Nggak mau aku mau ikut sama Bunda lagipula ante nggak ada di lumah cuma ada papa Alvin doang, telus papa Alvin dali tadi cuma duduk di depan komputel tanpa peduliin cipa."

"Mana papa Alvinnya, sini Bunda marahin deh"

"Eh jangan Bunda, mungkin Papa Alvin lagi sibuk, Bunda jangan gangguin. Jadi cipa boleh yah ikut Bunda, cipa mau beli coklat."

'Hm ada saja alasan bocah satu ini'

"Syifa Bunda kan udah bilang nggak boleh makan coklat."

Entah kenapa anaknya itu selalu tidak menurut padanya jika sudah masalah coklat yang akan membuat gigi putrinya itu rusak.

"Yahh Bunda, satu kali iniiii aja, yah Bunda."

Jika sudah mengeluarkan tatapan begini -puppy eyes- mana bisa Prilly menolak permintaan Gadis kecilnya itu.

"Yasudah sekarang Syifa masuk kamar ambil jaket, Bunda tunggu di depan."

"Okee Bunda."

Gadis kecil itu menarik Prilly untuk jongkok lalu mencium pipi kanannya membuat wanita dewasa itu tersenyum lebar.

'Gadis kecilku sudah beranjak besar, dan semakin hari semakin cantik--'

"Prilly---"

Prilly tersadar dari lamunannya saat mendengar suara seorang Pria memanggilnya. Dia berjalan kearah ruang tamu Apartement menemui lelaki itu.

"Ada apa Al?"

Prilly melihat pria itu membereskan kertas-kertas yang berserakan di meja begitu juga laptopnya.

"Aku mau balik ke kantor dulu yah. Kamu hati-hati sama Syifa kalau ke supermarketnya."

"Kamu tau darimana?"

"Dia tadi kasih tau aku."

Prilly hanya bergumam menjawab pertanyaan Alvin, Pria yang menemaninya selama enam tahun terakhir.

"Yaudah aku balik kekantor yah!"

Alvin menenteng tas kerjanya, lalu mendekati Prilly, mencium kening wanita itu lalu bergumam dengan kata yang sama yang selalu diucapkannya pada Prilly.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang