Dunia Prilly - 30

6.5K 265 31
                                    


Happy Reading...

_________

"I Love You Prilly, Merry Me?"

Ali menatap lekat mata Prilly begitupun juga sebaliknya. Jantung prilly berdegub kencang mendengar pernyataan cinta pria itu dan sepertinya dia juga...melamarnya.

Lama Prilly terdiam membuat Ali gemas, pria itu mengusap pipi putih Prilly membuat wanita itu tersadar.

"Jawab Prilly, dan saya harap kamu tidak akan membuat saya marah jika mendengar jawabanmu!" Suara Ali begitu dingin membuat Prilly bergidik.

"Ini namanya pemaksaan." Prilly menggerutu membuat Ali menjauhkan tubuhnya.

"Pergi dari sini!" Perilly melongo mendengar pernyataan pria itu.

"Ha? Kenapa--"

"Pergi dari sini dan jangan harap kamu akan saya pertemukan dengan Syifa lagi." Prilly melotot ke arah Ali, salahnya apalagi?

"Tapi kan aku belum menjawab pertanyaan kamu!" Prilly bangun dari tidurnya dan menutupi tubuhnya dengan menarik selimut sampai sebatas lehernya.

"Kamu pasti menolaknya, jadi sekarang kamu pergi!"

GILA!!!

Pria itu pasti gila, bahkan Prilly belum menjawab pertanyannya dia sudah diusir saja, dasar tripleks.

Dan saat tidak sengaja melihat jam Prilly kaget saat jam menunjukkan pukul empat, dasar pria gila, dia ingin aku pergi dari sini di pagi buta seperti ini?

"Aku belum jawab, lagipula siapa yang bilang kalau aku nggak mau nikah sama kamu?" Ali menatap Prilly membuat wanita itu geram.

"Dasar robot." Umpat prilly membuat Ali memicingkan matanya.

"Apa yang kamu maksud?"

"Aku mau nikah sama kamu, bodoh!"

"Bodoh?" Ali mengulangi kata terakhir pada ucapanPrilly.

"Kamu mengatai saya bodoh, kamu---"

"Astaga dasar pria kaku, aku sudah menjawabnya dan sekarang kamu malah fokus pada hal lain?"

Ali mengangkat alisnya menatap tidak mengerti pada wanita itu. Prilly menghela napas lalu menatap lekat manik mata hitam itu.

"Aku mau nikah sama kamu!" Seperti ada angin segar  yang menerpa wajah Ali mendengar jawaban wanita itu. Ali melengkungkan bibirnya membentuk senyuman tipis.

"Sebelum itu aku mau ketemu Syifa, dimana anakku."

"Anak kita!" Ali menekan kata kita sehingga membuat dada Prilly menghangat seketika.

Anak kita...

"Iya anak kita, diamana dia?"

"Di rumah saya!" Ali menjawab dengan santai mengacuhkan Prilly yang sudah kembali melotot kepadanya.

"Jadi kemarin malam kamu bohong sama aku?" Tuntut Prilly membuat Ali mendengus.

"Kalau saya tidak melakukan itu, kamu pasti tidak akan disini bersama saya, bahkan bercinta dengan saya!" Pipi Prilly memerah mendengar perkataan Ali yang keluar tanpa di sensor itu.

"Yasudah kalau begitu aku mau ketemu sama Syifa nanti"

"Saya antar!" Ucap Ali kepada  Prilly.

"Oke!" Prilly beranjak dengan melilitkan selimut pada tubuhnya membiarkan Ali duduk dengan tubuh polos diatas ranjang, sebenarnya Prilly malu tapi dia ingin mandi, dan tidak mungkin dia ke kamar mandi tanpa menggunakan sehelai kain pun, itu akan lebih memalukan lagi.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Where stories live. Discover now